Original Posted By diverboy►Lubang gigi (karies dentis) merupakan penyakit rongga mulut yang prevalensinya tertinggi, lebih dari 80%, di negara kita.
Prevalensi yang tinggi itu terutama disebabkan oleh kebiasaan. Karies gigi dapat dicegah. Maka sebagai bagian untuk mengedukasi masyarakat (via kaskus), saya mencoba membagikan proses terjadinya karies.

Pertama-tama, silakan simak gambar berikut:


Terjadinya karies pada gigi melibatkan 4 faktor yang harus ada:

• Host: Kondisi gigi dan rongga mulut
  
• Mikroorganisme: bakteri
  
• Substrat: makanan, terutama glukosa
  
• Waktu
  

Penjelasan:
Host: Pertama kondisi gigi, jelas harus ada giginya dong , kan yang jadi obyeknya adalah gigi. Kondisi kesehatan gigi mempengaruhi kerentanan pada karies. Pada anak/ orang yg pada masa pertumbuhannya kekurangan asupan kalsium dan fluor, maka giginya menjadi lebih rentan terhadap karies.
Anatomi normal permukaan gigi juga mempengaruhi. Pada gigi belakang (premolar dan molar) permukaan kunyah ada lubang (pit) dan parit (fisur). Gigi depan (seri & taring) biasanya hanya ada pit. Pit & fisur yg dalam dapat menjadi tempat terjebaknya (retensi) sisa makanan.
Lalu kedua kondisi host yang turut mempengaruhi adalah kondisi air liur (saliva). Semakin kental saliva, makin sulit membilas sisa makan, dan semakin mudah membentuk pelikel plak.

Substrat: sisa makanan yang tersisa di dalam mulut, biasanya terselip di pit & fisur atau sela2 gigi. Komponen dalam sisa makanan, terutama glukosa, akan menjadi makanan utama bagi bakteri utk berkembang biak.

Mikroorganisme: di dalam mulut manusia dihuni oleh banyak mikroorganisme normal yang berfungsi membantu awal proses pencernaan. Yang paling banyak dijumpai adalah bakteri Streptokokus mutans. Bakteri2 yang awalnya baik ini dapat menjadi patogen (menyebabkan penyakit) apabila berkembang biak dalam jumlah banyak.

Prosesnya adalah sisa makanan yang tersisa ditambah air liur akan menjadi lingkungan yang bagus untuk tempat tinggal bakteri. Terbentuklah plak gigi.
Plak gigi yang lengket dan terjebak di dalam pit & fisur atau menempel pada permukaan gigi lainnya akan dihuni oleh koloni bakteri yg berkembang biak menjadi lebih banyak dari jumlah normal yg seharusnya. Bakteri mendapatkan makanan dari glukosa dari sisa makanan. Bakteri sendiri akan menghasilkan buangan berupa asam. Asam inilah yang akan melapukkanpermukaan email dan dentin gigi.

Proses pelapukan permukaan gigi akibat asam tersebut membutuhkan Waktu. Semakin lama asam berkontak dengan gigi maka akan semakin besar kerusakan yang terjadi.

Setelah memahami proses di atas, maka berikutnya yang penting diketahui adalah bagaimana pencegahan perlubangan gigi.
Caranya sebenarnya sederhana, cukup menghilangkan/ memutuskan hubungan salah satu faktor maka proses karies tidak akan terjadi.

Mikroorganisme tidak mungkin dibasmi total, bila tidak ada mikroorganisme normal di dalam rongga mulut akan menyebabkan infeksi jamur (kandidiasis oral).
Sementara tidak mungkin juga melarang orang utk tidak makan sama sekali.
Maka tinggallah sisa dua faktor: host & waktu.

Utk host maka perlu ditingkatkan kesehatan gigi, pada anak yg dalam masa pertumbuhan (khususnya balita) pastikan asupan fluor (dari air minum) dan kalsium (dari makanan dan susu) tercukupi. Lalu pada orang dewasa pastikan gigi terpapar oleh fluor, dari pasta gigi yg digunakan. Lalu pit & fisur yg dalam ditutup agar tidak menyebabkan retensi sisa makanan.

Lalu satu faktor yg bisa dikendalikan oleh manusia adalah waktu. Kurangi seminimal mungkin durasi (lamanya) paparan plak pada permukaan gigi dengan cara menyikat gigi secara teratur. Sikat gigi dilakukan dua kali dalam sehari: pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Kemudian juga dianjurkan untuk berkumur dengan air putih setelah makan/ minum yang lengket, manis, dan asam.

Secara praktis, upaya pencegahan gigi berlubang ini sudah saya tuangkan dalam gambar 'Tips Mudah Menjaga Kesehatan Gigi & Mulut' di spoiler sebelumnya.

Gigi sehat, senyum cemerlang!