BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Jejak pengantar Elia menjadi Direktur Utama Pertamina

Petugas melintas samping Kereta Api (KA) pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Tegal, Jawa Tengah, Rabu (14/12).
Pemerintah akhirnya menentukan pengganti tetap Dwi Soetjipto, sebagai Direktur Utama Pertamina.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Kamis (16/3) Kementerian BUMN akhirnya menunjuk Elia Massa Manik, lewat Surat Keputusan (SK) Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor SK-52/MBU/02/2017.

Menurut Deputi Menteri BUMN Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo, Elia dipilih karena kepemimpinan dalam rekam jejaknya.

"Penunjukkan Elia Massa Manik lebih ditekankan pada seleksi Menteri BUMN dan beberapa hal lain soal leadership membangun perusahaan dan punya latar belakang sebagai Chief Executive Officer (CEO)," kata Gatot, Kamis (16/3) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com.

Menurut catatan Katadata.co.id, pemilihan Elia merupakan kompromi atas berbagai kepentingan. Dari tujuh calon yang diajukan ke Presiden Joko 'Jokowi' Widodo, sebenarnya mengerucut dua nama, Elia dan Arcandra Tahar, wakil Menteri Energi.

Menurut Komisaris Utama Pertamina Tanri Abeng, Pertamina butuh eksekutor yang baik mengingat program, struktur, dan strategi perusahaan sudah tertata dengan apik.

"Kerjasama tim masih perlu dilakukan pembenahan. Dengan kapasitas yang dimiliki beliau, kami yakin Pertamina bisa mengeksekusi programnya dengan baik," ujarnya.

Menurut Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah, tugas pertama Elia adalah melakukan konsolidasi serta menjaga kekompakan di lingkungan internal.

Menurut Komisaris Pertamina ini, kekompakan adalah kunci keberhasilan berbagai rencana perusahaan dalam mengembangkan sektor energi di tanah air.

"Tanpa kekompakan dan manajemen yang solid, bisa dibayangkan dengan tugas seberat itu," ujar Edwin seperti dipetik dari Liputan6.com.

Elia menyatakan, tugasnya adalah membangun komunikasi dan tim yang solid di tubuh Pertamina. "Itu kunci utamanya," tuturnya Elia, seperti dipetik dari DetikFinance.

Menurut Elia kunci berkembangnya sebuah perusahaan ada di sumber daya manusianya. Menurutnya SDM di tubuh Pertamina saat ini sudah cukup mumpuni. "Saya cukup beruntung karena direksi yang ada memiliki strenght di bidang energi," imbuhnya.

Salah satu fokus yang akan dilakukannya adalah menjalankan program-program dari pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan energi. Pertamina menurutnya harus bisa menjadi akselerator untuk program tersebut.

Dalam memimpin Pertamina, Elia akan mengadopsi strategi total football. Ia menjelaskan strategi tersebut diartikan, semua pihak, khususnya jajaran Direksi harus saling menopang program, kegiatan, maupun permasalahan perusahaan.

Misalnya ketika ada masalah di hilir, bukan hanya menjadi beban satu direksi, melainkan keseluruhan. Ia mau semuanya terbuka. "Jika ada masalah di hilir itu tanggung jawab semua direksi, itulah yang namanya total football," ujarnya.

Rekam jejak Elia hingga saat ini meyakinkan.

Menurut catatan Kompas.com, lulusan ITB ini memulai karir dari PT Indofood Sukses Makmur. Ia lalu bergabung dengan Suez Group hingga 2001. Pria kelahiran Kabanjahe Kabupaten Karo, Sumatera Utara, sempat berpindah PT Kiani Kertas, sebelum kemudian bergabung dengan PT Jababeka.

Elia pernah beberapa kali menduduki jabatan penting perusahaan milik negara.

Ia pernah menjadi Presiden Direktur PT Elnusa, anak usaha Pertamina sejak Juli 2011 hingga 2014. Ia sukses membawa kinerja Elnusa menjadi lebih baik setelah terungkapnya kasus pembobolan dana perusahaan di Bank Mega.

Ia berhasil menyelamatkan Elnusa itu dari jurang kebangkrutan. Lewat restrukturisasi usaha, Elnusa pada 2011 buntung Rp42,775 miliar, menjadi untung Rp123,6 miliar setahun kemudian. Di pengujung masa jabatan Elia, Elnusa meraup laba bersih Rp 178,2 miliar pada semester I-2014.

Elia berlabuh di perusahaan induk PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III pada April 2016. Di PTPN III, dia mengelola 14 perusahaan perkebunan negara dengan 139 ribu pegawai.

Elia sukses memangkas jumlah direksi PTPN menjadi maksimal hanya tiga orang. Sebelumnya, satu PTPN bisa memiliki empat sampai lima direktur.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...tama-pertamina

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Selamat jalan KH Hasyim Muzadi, ulama teduh nan humoris

- Neraca perdagangan surplus, variasi ekspor harus dilakukan

- Hak angket kasus e-KTP, apa perlunya?

anasabila
pt.tsm.import
pt.tsm.import dan anasabila memberi reputasi
2
13.6K
105
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.id
icon
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.