hevangomedAvatar border
TS
hevangomed
[MASUK] Penampakan Satu-satunya Kampung di Singapura!
emoticon-Jempol

Siapa yang pernah jalan-jalan ke Singapura?



Kalo nyebutin Singapura, yang diinget pasti Merlion, kota super modern dan transportasinya yang keren abis! Tapi ternyata masih ada kampung di Singapura. Iya, nama kampungnya adalahLorong Buangkok atau Kampung Buangkok. Buat agan sista yang udah sering nikmatin suasana desa di Indonesia, pasti nggak percaya kalo kampung ini bagian dari negara Singapura.



Suasananya tenang, jalan masih berupa makadam, bahkan banyak pepohonan rindang dan gerombolan pohon kersen. Di depan rumah, beberapa warga saling berbincang, main mahyong, baca koran dan juga ada yang pergi ke surau seperti Pak Awi.



Pak Awi ini adalah pengurus Surau Al-Firdaus, satu-satunya surau di Kampung Lorong Buangkok. Pas solat Jumat, warga kampung harus pergi ke masjid terdekat sekitar 2 km dari kampung ini. Ya karena warga muslimnya nggak banyak, cuma 40 orang.



Kampung Lorong Buangkok ini bisa dibilang kampung terakhir di Singapura modern. Di kampung ini tertinggal jejak-jejak perkampungan yang dulu tersebar di Singapura. Rumah-rumah atapnya masih pake seng, pasti udah susah banget ditemuin di tempat lain di Singapura.



Ternyata, Pak Awi ini adalah keturunan Bawean, sebuah pulau kecil di Laut Jawa. Istilahnya adalah boyan, biasa dipake warga Bawean yang merantau ke Malaysia dan Singapura. Orang tua Pak Awi bermigrasi ke Pulau Ubin yang sekarang masuk ke daam wilayah administrasi Singapura, untuk bekerja sebagai penambang granit.



Kampung Buangkok ini baru ada sejak tahun 1956. Waktu itu, Sng Teow Koon, penjual obat tradisional Cina membeli tanah seluas 2 hektare yang merupakan tanah rawa. Awalnya udah ada sekitar 6 rumah dan akhirnya dia juga bangun rumah di tanah itu. Karena tanahnya luas, dia mulai nyewain tanah ke para pendatang. Pada 1960, udah ada 40 keluarga yang tinggal di kampung ini.

Teow Koon ngewarisin tanah ini ke 4 anaknya dan para pemilik rumah tetep bayar sewa tanah per bulannya ke salah satu anaknya, Sng Mui Hong. Buat Pak Awi, sewa tanahnya cuma 13 dollar Singapura aja! Coba bayangin, nginep di hostel dorm aja semalem bisa lebih dari 20 dollar, tapi di Kampung Buangkok ini Pak Awi cuma bayar 13 dollar sebulan gan!



Di tahun 2007,pemerintah Singapura bahkan pernah mau membeli tanah di kampung ini seharga 33 juta dollar Singapura (312 miliar rupiah) tapi pemilik lahannya tetep nggak mau jual. Banyak yang mikir kalau Mui Hong yang umurnya udah 64 tahun alias udah tua ini udah bahagia banget tinggal di kampung ini dengan segala kesantaian dan kesederhanaannya. Kontras dengan Singapura yang terobsesi dengan serba cepat dan tepatnya. Bahkan harga sewa tanahnya nggak berubah sejak 40 tahun lebih. Kalo ada warga yang nggak bisa bayar sewa, Mui Hong kadang dibayar dengan hasil kebun.



Bahkan ada juga beberapa pihak swasta yang datang buat beli tanah, namun permintaan warga tidak ingin menjual tanah dan bangunannya. Warga pun sepakat kalau harus pindah, maka kompensasinya adalah uang senilai apartemen 5 kamar yakni 2,5 juta SGD (23 miliar rupiah) - 16 juta SGD (150 miliar rupiah)per rumah dan tanah. Sementara di kampung ini ada 31 rumah. Coba itung berapa jumlahnya? emoticon-Wow

Quote:


Kampung Buangkok bisa jadi pilihan tempat buat jalan-jalan pas ke Singapur nih gan! emoticon-2 Jempol


Sumur ane dari maridan mari
0
95.6K
365
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.