Pembangunan proyek kereta ringan alias Light Rail Transit(LRT) merupakan salah satu bagian dari grand design sistem transportasi massal Jabodetabek. LRT nantinya akan terintgerasi dengan MRT, KRL, TransJakarta , Jakarta Outer Ring Road (JORR) hingga Kereta Bandara. Dengan interkoneksi LRT dan Kereta Bandara, waktu tempuh Bogor-Bandara Soekarno Hatta yang tadinya bisa 3 jam, dapat dipangkas menjadi hanya 1 jam.

Quote:
Quote:
LRT Mendorong Trend Pemukiman Berorientasi Transportasi Massal
Selain manfaat transportasi, LRT rupanya juga memiliki sejumlah manfaat untuk pembangunan The Greater Jakartaatau popular kita sebut Jabodetabek. Di bidang pemukiman, LRT menstimulus munculnya kawasan hunian yang mengusung konsep transit oriented development (TOD). Yaitu pemukiman yang dikembangkan dengan mengacu pada jejaring atau sistem transportasi sebagai solusi.

Quote:
Quote:
Multi Manfaat, dari Ekonomi Hingga Benefit Lingkungan
Dengan berkembangnya pemukiman di sepanjang jalur LRT, maka kepadatan di Jakarta dapat diurai. Kota-kot satelit yang dilintasi LRT pun, mampu mengimbangi kebutuhan pertumbuhan Jakarta. Termasuk menjadi solusi pada masalah-masalah kota seperti mengurai kemacetan karena penggunaan kendaraan pribadi.

Quote:
Quote:
Mendorong Peremajaan Kota
Di bidang lingkungan, berkembangnya kota-kota mandiri di sepanjang jalur LRT juga bermanfaat dalam peremajaan kota sehingga mereduksi polusi serta memberikan kualitas hidup yang lebih baik.

Quote:
Quote:
Revitalisasi Kota dan Kualitas Lingkungan
Peremajaan kota adalah suatu upaya mengganti sebagian atau seluruh unsur-unsur lama dengan unsur-unsur baru, dengan tujuan untuk meningkatkan vitalitas dan kualitas lingkungan.“Nantinya, kawasan tersebut akan memberikan kontribusi yang lebih baik bagi kota secara keseluruhan. Ini merupakan solusi untuk mengatasi kekurangan lahan di perkotaan,” ujar Mantan Menteri Perumahan Rakyat, Dr. Cosmas Batubara yang kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk.

Quote:
Quote:
Merangsang Geliat Industri Properti
Kota mandiri dan kawasan pemukiman di jalur LRT yang dilengkapi berbagai fasilitas seperti area komersil, perkantoran hingga rekreasi memungkinkan warga mengakses layanan dan memenuhi kebutuhan dengan lebih mudah.
Pengamat properti dan Direktur Eksekutif Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI), Panangian Simanungkalit, memaparkan, dukungan infrastruktur transportasi memberikan nilai tambah kawasan. Terlebih jika kawasan tersebut pada dasarnya cukup strategis untuk bisnis dan permukiman.
"Jadi, pembangunan infrastruktur transportasi darat, khususnya di Jakarta, seperti Light Rail Transit (LRT) akan berpengaruh besar bagi pertumbuhan bisnis properti ke depannya,” ujar Panangian kepada Kompas.com

Saat ini, LRT masih dalam tahap pembangunan dan diproyeksikan selesai serta beroperasi akhir tahun 2018. Kita do'akan agar proyek nasional ini sukses terealisasi dan menjadi inspirasi serta model bagi pembangunan fasilitas transportasi di kota-kota lain. Btw, selain di Jabodetabek, Palembang dan Bandung juga dalam proses pembangunan LRT loh.
Semoga thread ini bermanfaat dan menambah wawasan kita.
Jangan sungkan
berbagi pendapat dan pandangandi thread ane.
agar makin banyak yang tahu kabar baik ini
Sumber :
Twitter @FaktaGrafis
Kompas.com
Detik.com