ISI PROLOGUE

Agan semua yang sudah menonton video diatas pasti sangat tidak asing lagi mendengar berita-berita dan kabar miring
yang melibatkan suatu agama, suku dan ras seseorang di Indonesia yang menjadi kontroversial (Ane gamau sebutin tentang apa).
Karena maraknya teknologi yang semakin canggih dizaman sekarang dan semakin terjangkaunya Smartphoneoleh semua kalangan membuat kita rasanya sangat gatal sekali untuk tidak men-SHARE berita / informasi sesuatu.

Namun hal itu bisa menjadi berdampak BAIK sekaligus BURUK bagi masyarakat kita khususnya di Indonesia.
karena jika dizaman yang serba canggih ini tidak diselingi dengan landasan ilmu dan iman yang kuat, maka terciptalah sikap intoleransi terhadap agama satu dengan yang lain karena seiring canggihnya teknologi ummat manusia..
dan dari situ semakin sering bermunculanlah EGO dari suatu golongan masyarakat yang sangat tinggi.

Masyarakat kita yang berbeda keyakinan dan pendapat cenderung menjadikannya sebagai KOMPETITOR
bagi mereka yang harus mereka singkirkan atau mereka pandang sebelah mata. Padahal mereka lupa bahwa
disitulah UNIKNYA INDONESIA yang kaya akan perbedaan suku, ras, agama dan antar golongan.

Sebenarnya sejatinya masyarakat kita sedari dulu memang sudah bersifat Intoleransi karena pada hakikatnya sifat manusia
yang selalu ingin menang sendiri. Namun zaman dulu sifat tersebut masih sering ditutupi dan dibalut dengan BHINNEKA TUNGGAL IKAhingga akhirnya rasa Intoleransi tersebut hanya sebatas KASAK-KUSUK bagi setiap golongan saja.

(Contoh: Masyarakat muslim merasa risih dengan adanya perayaan Natal yang dinilai serba glamour dan berlebihan, begitu juga masyarakat non muslim yang sering merasa terganggu oleh suara Adzan 5 kali dalam sehari. (Dulu sewaktu saya masih kecil pernah berkunjung ke sebuah toko yang ada TVnya dimana pada saat break Adzan magribh si pemilik toko langsung buru-buru mematikan TV))

Namun semua rasa Intoleransi tersebut masih bersifat kasak-kusuk dan hanya jadi perbincangan antara sesama golongannya saja dan tidak diumbar-umbar ke golongan masyarakat lain karena keterpaksaan untuk ber-Bhinneka.
Hingga pada akhirnya kita tiba di era DEMOKRASI dimana kebebasan berpendapat sangat dijunjung tinggi dinegara ini.
namun bagi sebagian orang telah salah mengartikan dari essensi demokrasi itu sendiri yang seharusnya essensi yang sebenarnya ialah kebebasan berpendapat YANG BERTANGGUNG JAWAB.

Jadi sebagian masyarakat kita seenaknya beropini dan membuat statement-statement yang dinilai keluar dari kode etik
ditambah lagi rasa dongkol mereka terhadap golongan lain yang sudah dipendam sedari dulu membuat mereka begitu amat liar dan brutal dalam mengemukakan pendapatnya karena mereka merasa sangat aman dilindungi oleh HAM
terutama di sejumlah plattform Portal Berita dan Sosial Media di Internet.

Hingga pada akhirnya terpiculah feedback dari golongan-golongan tertentu yang merasa seperti didzolimi oleh golongan lain sehingga menimbulkan Phobia dan Ketakutan yang amat besar apabila golongan tersebut lebih unggul dari golongan mereka sendiri. Dan terciptalah sejumlah informasi-informasi dan berita yang bersifat HOAX, RADIKAL, MENYUDUTKAN serta PENGGIRINGAN OPINI.

1. Jangan mudah TERPROVOKASI !

Karena sebagian dari masyarakat kita sangat mudah sekali terprovokasi apalagi dalam konteks AGAMAdan POLITIK.
sudah sangat seringkali banyak perdebatan yang berawal dari Sosial Media online hingga berakhir ke ranah penghakiman berupa unjuk rasa dan sebagainya. Memang rasanya sangat teriris sekali hati kita jikalau Agama atau Politik yang selama ini kita pegang teguh ternyata direndahkan oleh kalangan oknum yang mau memecah belah kita. tapi akan sangat lebih bersifat NEGARAWAN dan AGAMIS SEJATI apabila kita mudah untuk memaafkan kesalahan orang lain gan

2. Jangan gampang ke TRIGGERED !

Suatu informasi yang kita dapat di Internet belum tentu bersifat SERIUS.
karena bisa jadi informasi tersebut hanyalah sebuah Jokes dengan dibalut Satire, Sarcasm, Clickbait dsb.
Itulah kenapa ada istilah KAUM SUMBU PENDEK. karena orang-orang tersebut dinilai tidak mau berpikir panjang dan teliti dalam menerima informasi tsb. dengan bijaksana dan gampang terhasut oleh highlight dari sebuah berita / informasi.

3. Filter dahulu berita / informasi sebelum SHARE !

Kecerdasan kita diuji pada tahap ini, yaitu kita harus bisa memilah disetiap Berita / Informasi yang kita dapat.
apakah berita / informasi tersebut bersifat PENTING ? apakah berita / informasi tersebut bersifat BERNILAI ?
karena banyak berita / informasi yang beredar hanya bersifat penting akan tetapi tidak bernilai, sebaliknya..
ada juga berita / informasi yang muncul di sosial media dan internet hanya bersifat bernilai akan tetapi tidak penting.
Karena suatu berita / informasi yang bersifat kredibel adalah yang mempunyai sifat PENTING DAN BERNILAI.

4.Gunakan skala prioritas untuk men-Share SEBUAH BERITA / INFORMASI !

Apakah berita / informasi tersebut bermanfaat jika dibagikan ke kalangan teman-teman kita ?
atau hanya akan menimbulkan perpecahan dan perdebatan yang berkelanjutan ?
itu semuanya bergantung kepada kita sendiri sebagai pelaku dari netizen yang menjadi target berita / informasi yang mereka berikan. jangan mau gampang mengklik tombol SHARE hanya dari sebuah Highline berita / informasi
yang sifatnya sependapat dengan statement kita dan bagus. selidiki dulu maksud dan tujuan berita / informasi tsb.
bisa jadi berita / informasi tersebut hanya ingin mengambil rasa simpati kita untuk bisa men-share.

5. Selalu tanggapi disetiap berita / informasi dengan KEPALA DINGIN !

Disetiap berita / informasi yang beredar di media online tepatnya sosial media selalu ada SISI POSITIF dan SISI NEGATIF.
begitu juga koresponden masyarakat yang mendapatkan berita / informasi tsb. selalu ada Pro dan Kontra.
makadari itu tugas kita sebagai penerima berita / informasi adalah menyikapinya dengan kepala dingin dan berprasangka baik. karena belum tentu berita / informasi yang kita dapat itu selalu BURUK dimata masyarakat gan !