Laura Dekker itu siapa sih?



Laura Dekker lahir di Selandia Baru pada 20 September 1995 (tanggalnya sama kayak ane nih ). Ayahnya bernama Dick Dekker berkebangsaan Belanda, Ibunya bernama Babs Muller berkebangsaan Jerman. Jadi dia memiliki 3 kewarganegaraan sekaligus yaitu Selandia Baru, Belanda dan Jerman. Sejak kecil, dia memang sering berlayar bersama keluarganya bahkan Laura ini lahirnya juga di kapal loh. Pada tahun 2002 orang tuanya bercerai dan dia ikut ayahnya, sedangkan adiknya ikut ibunya.

Di usia 6 tahun, Laura telah mampu berlayar melintasi danau seorang diri. Saat dia berumur 13 tahun, dia juga pernah berlayar dari Belanda ke Inggris. Berbekal pengalaman itu, Laura Dekker ingin sesuatu yang lebih menantang. Ia ingin sesuatu yang belum pernah ia lakukan dan bisa dibilang belum pernah dilakukan anak-anak seusianya yaitu berlayar mengelilingi dunia.

Sailing Around The World



Saatnya petualangan dimulai. Di gambar itu, adalah rute yang akan dilalui oleh Laura gansis. Ia berangkat dari Portugal dengan kapal kecilnya yang dinamai Guppyberukuran 11 x 5 meter. Tapi, keinginan Laura ga segampang itu loh. Karena Pemerintah Belanda sempat mengajukan kasus ini ke pengadilan yang memutuskan untuk mencegah rencana Laura ini karena ia terlalu muda untuk berlayar di lautan seorang diri. Namun setelah berjuang lama melalui proses hukum, Laura akhirnya memenangkan hak untuk berlayar dengan persyaratan ia harus menjalani latihan pertolongan pertama dan setuju untuk mengikuti pelajaran dari jauh. Nantinya, di setiap kota yang telah ditentukan buat dia berlabuh itu ada tim rescue yang akan selalu mengecek kondisi kesehatan fisik dan psikis serta memenuhi perbekalan yang Laura minta gansis. Walau berat, tapi pada akhirnya orang tuanya pun menyetujui keinginan anaknya ini.

Kegiatan di atas Guppy



Laura mengatakan bahwa dia sangat senang tinggal diatas kapalnya. Dia juga bilang kalo suasana di lautan itu lebih damai dan menenangkan sekalipun kadang badai datang. Pemerintah Belanda juga tidak serta merta membiarkan penerus bangsanya hanya berlayar tanpa mendapatkan apa-apa. Mereka harus memastikan bahwa sekalipun di kapal, Laura harus tetap mengerjakan tugas-tugas sekolahnya. Bahkan ayah Laura, Dick Dekker, sempat di panggil kepala sekolah karena anaknya telat mengumpulkan PR. Namun kuasa hukum Laura yang bernama Peter de Lange menjawab, "Ada batasannya. Laura tidak selalu memiliki akses internet. Terkadang ada badai dan dia harus memikirkan keselamatan dirinya dulu," kata De Lange.



"Ia selalu berusaha namun sekolah tentunya menyadari bahwa ada saatnya ia tidak dapat mengerjakan pekerjaan rumah tepat waktu." Laura sendiri mengatakan kalo Pemerintah Belanda ini seringkali membuatnya was-was saat dilautan dan menganggapnya sebagai mimpi buruk. Tapi saat kapalnya melewati Samudera Hindia dan Atlantik, ia sangat merasa santai dan menurutnya di perairan itu kenyamanan adalah sesuatu yang sangat mudah didapatkan.

Sailing is Over



Laura Dekker berhasil membuktikan kepada dunia bahwa anak perempuan seusianya, mampu melakukan sesuatu yang diluar batas logika. Ia telah sukses melakukan keinginannya itu dan kembali mendarat dengan selamat 2 tahun kemudian yang artinya ia telah menginjak usia 16 tahun. Ulang tahunnya juga dihabiskan di kapal seorang diri, tapi saat ia kembali dengan selamat berbagai apresiasi berdatangan. Sayangnya, hal ini tidak membuatnya masuk dalam Guinness World Recordsyang beralasan takut kalau ini dijadikan rekor, maka anak muda yang lain akan ikut dan menjadikan ini sebagai ajang perlombaan.