
Jakarta - Fenomena "bus telolet" menjadi viral di dunia maya dengan frase "Om telolet om". Namun kegemaran memburu klakson bus mungkin ke depan akan dilarang.
"Ya itu (fenomena "bus telolet") menggembirakan tapi rada sedikit membuat kekacauan ya karena ada kemungkinan itu bisa terjadi kecelakaan, anak anak gitu," tutur Menhub Budi Karya Sumadi saat ditanya tentang fenomena "bus telolet".
Hal itu disampaikan Menhub di usai acara "Memberikan Pengarahan dan Pengukuhan Simbolik Kepala Terminal Tipe A dan Kepala UPPKB (Unit Pengelolaan dan Pengujian Kendaraan Bermotor)" di Hotel Red Top, Pecenongan, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).
Karena berisiko kecelakaan dan membahayakan keselamatan itu, maka Menhub berencana melarang "bus telolet" itu.
"Jadi saya ingin memberikan semacam suatu surat edaranlah ya pada daerah supaya ini (bus telolet) dilarang," tegas dia.
Fenomena "bus telolet" memang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu di beberapa kota yang dilewati bus AKAP seperti Solo, Terminal Poris Tangerang dan sebagainya. Namun di Desa Ngabul Jepara, fenomena "bus telolet" itu baru terjadi sekitar 1 bulan ini.
Sayangnya, fenomena "bus telolet" ini membuat warga menyemut di kanan-kiri jalan, membuat jalan menyempit hinggamenimbulkan macet.
Polisi sudah mengambil tindakan terkait fenomena "bus telolet" yang sempat mengganggu lalu lintas di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Setiap sore hari, polisi kini berjaga di daerah Ngabul, Jepara agar hobi berburu suara klakson "telolet" itu tidak mengganggu lalu lintas. Kasat Lantas Polres Jepara, AKP Andhika Wiratama, mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan setempat sejak adanya fenomena yang sempat mengganggu lalu lintas di Ngabul itu.
Andhika juga menurunkan anggota di lokasi yang dilaporkan ramai dengan fenomena "bus telolet" itu. Penertiban dilakukan dan ternyata cukup berdampak pada kelancaran lalu lintas di sana. Keberadaan polisi di lokasi fenomena tersebut ternyata mampu mengurangi kepadatan massa. Menurut Andhika, warga yang biasanya datang ramai-ramai tanpa memperdulikan kelengkapan berkendara langsung pergi setelah melihat polisi.
Fenomena bus telolet menjadi viral di dunia maya kala para pengguna sosial media di Indonesia membombardir komentar para pesohor dunia, dari politisi seperti Donald Trump, musisi,olahrawagan hingga model, dengan frase "Om telolet om". Imbasnya para pesohor itu bertanya "apa sih artinya "Om telolet om" itu?" Lantas beberapa musisi melakukan remix suara bus telolet dengan musik racikannya. Fenomena bus telolet itu pun semakin viral.
source: detiknews
UPDATE

Jakarta— Menteri Perhubungan Budi Karya tak keberatan dengan fenomena klakson telolet yang saat ini sedang tren. Bukannya melarang, Budi bahkan merencanakan kontes bus telolet dalam tiga pekan ke depan.
"Saya bukannya melarang, saya pribadi senang dengan musik. Mungkin bisa ikut joget," kata Budi di sela apel Operasi Lilin 2016 di Silang Monas, Gambir, Jakarta Pusat Kamis (22/12).
Kontes bus telolet, menurutnya, bakal segera terlaksana karena Budi mengaku suka dengan inovasi yang sedang heboh media sosial itu.
"Kontes bus telolet kita lakukan tiga minggu lagi. Enggak ada sanksi bagi sopir, tapi jangan (masyarakat masuk) sampai ke jalan tol. Lokasinya saja yang kurang tepat," kata dia lagi.
Dia menegaskan, Kemenhub sama sekali tidak mengeluarkan larangan. Namun hanya sebatas imbauan agar sopir tidak memecet klakson telolet itu di jalan tol maupun jalan raya.
"Kalau di parkiran kan bagus," sambungnya.
Dalam kesempatan itu Budi juga mengatakan soal antisipasi yang telah dilakukan Kementerian Perhubungan saat libur Natal dan tahun baru. Salah satunya adalah bila terjadi kemacetan di jalur darat, khususnya jalan tol.
"Kita telah mengatur skema yang konservatif. Dimulai dari tol Cipali, Cikarang sampai ke kota," tambah Budi yang melanjutkan bila penutupan pintu masuk tol bakal dilakukan bila ada kemacetan yang mengular di dalam tol.
"Kalau ada macet sampai lima kilometer, maka ditutup (pintu tol). Masyarakat juga jangan terpaku dengan hari Jumat, masih ada hari Sabtu (untuk jalan)," lanjutnya.
Budi juga mengingatkan, masyarakat mesti bijak untuk mau menggunakan jalur alternatif bila macet di jalur utama dan tol. Di meyakini, di jalur lain akan lebih lancar. "Meski memang lebih jauh ketimbang jalur biasa," imbuhnya.
Masyarakat juga bisa memilih mode angkutan lain seperti laut dan udara. Jangan hanya mengandalkan jalur darat. Mantan Dirut PT Angkasa Pura II ini juga tak lupa menyinggung soal batas tarif atas angkutan umum.
"Ini untuk maskapai penerbangan. Kalau ada slot kosong akan dikasih. Tujuannya tarif maksimal ini tidak terjadi," tegasnya.
source: beritasatu
Gimana tanggapan agan-agan???



komeng agan-agan:
Quote:Original Posted By jesseosprey ►
Jujur ane ikut senang sama euforia Om Telolet Om!
Tapi ane juga dukung kemenhub untuk melakukan penertiban. Dulu sebelum rame, yang minta telolet juga tskut2 dan malu2. Sekarang, karena merasa banyak pendukung, akan semakin berani ngejar bus yang sedang berjalan skalipun. Dan itu SANGAT berbahaya!!! Bus loh... Blind spot nya banyak...dan berapa lama euforia ini akan bertahan? Akan di ingat orang?bercokol di trending topic? 1 bulan kemudian akan dilupakan.. Dan akan tinggal cerita. Sisanya adalah dampak dari kekhawatiran kalo dibiarkan. So keep sapeti ajah... Euforia boleh tapi Keselamatan tetap yang utama.
Quote:Original Posted By denniaplle ►
Pertamax gan
Edited
Menhub mah ada ada aja, nanti jg kalo pakpres udh kasih cuitan di cabut deh pernyataannya kayak kmren ojek online

Quote:Original Posted By sumpahinisaya ►
lebih baik biarkan saja gan,toh ini juga bisa jadi hiburan buat masyarakat dan supir bis itu sendiri.. nanti kalo udah bosen kan juga ilang seperti tren-tren lainnya di 2016 :nyantai
Quote:Original Posted By rizki907 ►
Kalau mesti ada yang ditertibkan ya, pemburunya, bukan busnya. BTW klakson telolet kan udah dipake sejak 4 tahun lalu, dan gk ada masalah. Nah buat para pemburu telolet, mesti lebih tertib dan jangan sampai mengganggu lalulintas ya.
Quote:Original Posted By the.darn.knight ►
Menteri dan pejabat Indonesia kurang piknik semua

padahal udah bagus lho facebook isinya jadi telolet semua
bukan postingan sara dan pemilu lagi

mereka benar-benar ga punya rasa humor

SERIOUSLY?
jadi inget kasus POKEMON GO
ntar lagi bakalan ada aturan dari pejabat/menteri lainnya
pertama dari MENPAN RB
alasannya menjaga produktivitas dan disiplin aparatur Sipil negara, sehingga aparatur sipil dilarang mendengarkan telolet/menggunakan telolet di lingkungan instansi pemerintah
Kedua dari MENTERI PERTAHANAN
alasannya Sebagai bentuk kewaspadaan nasional dan mengantisipasi timbulnya potensi kerawanan di bidang keamanan dan kerahasiaan instalasi pemerintah. karena telolet bisa digunakan pihak asing untuk merusak pertahanan dan keamanan negara
Ketiga dari MENTERI PERHUBUNGAN
alasannya bisa membahayakan pengendara lain, klakson tidak standar, dan bla bla bla
keempat dari BADAN INTELIJEN NEGARA
alasannya klakson telolet lebih banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. hal ini karena klakson telolet dikhawatirkan dapat digunakan untuk hal lain yang justru merugikan negara. Bisa digunakan untuk kepentingan asing.
terus nanti ada juga fatwa klakson telolet haram


*ga kebayang kalo si Yudi masih menjabat


*semua tulisan dicopas dan diubah dari berita-berita tentang pelarangan POKEMON GO





