- Beranda
- The Lounge
Ini kisah orang yang melaut sendiri dari New York ke Indonesia
...
TS
jacknicholso
Ini kisah orang yang melaut sendiri dari New York ke Indonesia
Quote:
Selamat datang di trit ane gan 
Spoiler for HT:
Terima kasih buat mimin momod dan kaskuser sekalian trit ane jadi HT
Quote:
Quote:
Agan ini namanya Fazham Fadlil, Ia cinta dengan laut sejak masa kecilnya. Setelah hidup di Amerika Serikat selama 20 tahun, ia memutuskan untuk kembali ke Indonesia dengan mengarungi lautan. Bagaimana ceritanya?
Quote:
Fazham Fadlil, dikenal dengan Sam, lahir di pulau Buluh, Riau. Sejak kecil kehidupannya dekat dengan laut. Saat ia beranjak dewasa ia bekerja di perusahaan kapal pesiar mewah yang dimiliki oleh Hollan America cruises. Saat bekerja ini ia melakukan perjalanan ke banyak negara asiang, dan akhirnya ia mendarat di kota New York, Amerika Serikat pada tahun 1970an.
Quote:
"Sejak itu, saya tinggal di Brooklyn, salah satu pulau di kota New York"
Di Brooklyn, ia bekerja sebagai pencuci piring, di sebuah kios makanan di kereta, selain itu ia juga menjadi petugas pengantar makanan. Saat malam ia banyak membaca buku di perpustakaan umum kota, dan mengabil kursus seni. Tak lama kemudian ia mendapat pekerjaan sebagai grafik desainer studio sebagai kaligrafer.
Di bukunya Mengejar Pelangi di Balik Gelombang, Sam menceritakan saat kehidupannya semakin membaik, kecintaannya pada dunia pelayaran bangkit. Ia mampu membeli kapal di teluk Maryland. Ia menamai kapalnya 'Stray'. Setelah itu keinginannya untuk kembali ke Indonesia dengan Stray mulai tumbuh.
Setelah melakukan banyak persiapan, Ia memulai perjalanan lautnya dari Ney York ke Indonesia di Desember 1992. Dari hari pertama sampai beberapa hari awal berlayar, Sam menjumpai cuaca dan ombak yang tak terduga. Setelah tujuh hari berlayar, ia tidak mampu mengatasi ombak yang terlalu besar.
Di Brooklyn, ia bekerja sebagai pencuci piring, di sebuah kios makanan di kereta, selain itu ia juga menjadi petugas pengantar makanan. Saat malam ia banyak membaca buku di perpustakaan umum kota, dan mengabil kursus seni. Tak lama kemudian ia mendapat pekerjaan sebagai grafik desainer studio sebagai kaligrafer.
Di bukunya Mengejar Pelangi di Balik Gelombang, Sam menceritakan saat kehidupannya semakin membaik, kecintaannya pada dunia pelayaran bangkit. Ia mampu membeli kapal di teluk Maryland. Ia menamai kapalnya 'Stray'. Setelah itu keinginannya untuk kembali ke Indonesia dengan Stray mulai tumbuh.
Setelah melakukan banyak persiapan, Ia memulai perjalanan lautnya dari Ney York ke Indonesia di Desember 1992. Dari hari pertama sampai beberapa hari awal berlayar, Sam menjumpai cuaca dan ombak yang tak terduga. Setelah tujuh hari berlayar, ia tidak mampu mengatasi ombak yang terlalu besar.
Quote:
Akhirnya Sam memutuskan untuk kembali ke New York, karena ia takut ia tidak mampu lagi mengatasinya.
Enam bulan kemudian, ia mencoba lagi perjalannya setelah persiapan yang lebih matang. Di perjalannya, ia akan melewati Samudra Atlantik, Laut Karibean, Kanal Panama, dan samudra terbesar di seluruh dunia: Samudra Pasifik. Setelah melewati Samudra Pasifik, Sam akan melewati selat Torres lalu masuk ke Laut Arafura.
Pada hari pertama perjalannya, ia mulai beradaptasi dengan ombak. Sam membuat schedule dan rutinitas berlayarnya. Rintangan pertama adalah arus Teluk dari Ney York ke Panama. Setelah itu, Sam harus mengarahkan kapalnya ke tempat misterius Segitiga Bermuda. Di tempat ini, ia melewati badai yang besar dan alat navigasinya rusak.
Kerusakan dan tantangan yang hadapi sudah diperkirakan sebelumnya, hampir tidak mungkin melewati perjalanan laut yang panjang dengan berharap semuanya mulus. Saat sistem navigasi dan GPS nya rusak, Sam berusaha mengenal arah dengan pertanda matahari, bulan dan bintang.
Enam bulan kemudian, ia mencoba lagi perjalannya setelah persiapan yang lebih matang. Di perjalannya, ia akan melewati Samudra Atlantik, Laut Karibean, Kanal Panama, dan samudra terbesar di seluruh dunia: Samudra Pasifik. Setelah melewati Samudra Pasifik, Sam akan melewati selat Torres lalu masuk ke Laut Arafura.
Pada hari pertama perjalannya, ia mulai beradaptasi dengan ombak. Sam membuat schedule dan rutinitas berlayarnya. Rintangan pertama adalah arus Teluk dari Ney York ke Panama. Setelah itu, Sam harus mengarahkan kapalnya ke tempat misterius Segitiga Bermuda. Di tempat ini, ia melewati badai yang besar dan alat navigasinya rusak.
Kerusakan dan tantangan yang hadapi sudah diperkirakan sebelumnya, hampir tidak mungkin melewati perjalanan laut yang panjang dengan berharap semuanya mulus. Saat sistem navigasi dan GPS nya rusak, Sam berusaha mengenal arah dengan pertanda matahari, bulan dan bintang.
Quote:
"Setiap hari saya membaca buku doa dan Al-Quran" katanya
Situasi semakin memburuk ketika mesin kapal rusak, membuat Sam terombang ambing di tengah samudra. Ia harus menggunakan tenaga angin untuk mengarahkan kapalnya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan membaca.
Angin akhirnya membantu Sam menuju Panama lewat selat Mona. Saat sampai di Panama, Ia membetulkan kerusakan - kerusakan pada kapalnya. Mesin kapalnya harus dibongkar total, dan beberapa bagiannya diganti. Keuangannya berkurang banyak untuk membetulkan kerusakan ini. Untungnya ia mendapat bantuan dari teman yang ia temui saat melakukan perjalanan, ia dapat mengumpulkan sumber daya lagi untuk berlayar. Sam siap untuk menghadapi tantangan di Samudra Pasifik.
Situasi semakin memburuk ketika mesin kapal rusak, membuat Sam terombang ambing di tengah samudra. Ia harus menggunakan tenaga angin untuk mengarahkan kapalnya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan membaca.
Angin akhirnya membantu Sam menuju Panama lewat selat Mona. Saat sampai di Panama, Ia membetulkan kerusakan - kerusakan pada kapalnya. Mesin kapalnya harus dibongkar total, dan beberapa bagiannya diganti. Keuangannya berkurang banyak untuk membetulkan kerusakan ini. Untungnya ia mendapat bantuan dari teman yang ia temui saat melakukan perjalanan, ia dapat mengumpulkan sumber daya lagi untuk berlayar. Sam siap untuk menghadapi tantangan di Samudra Pasifik.
Quote:
Dari Panama, Sam berlayar ke selatan lewat selat Torres dengan beristirahat selama tiga hari di Papua Nugini. Walaupun perjalanan tidak mudah, pelayaran lewat selat Torres ini berjalan lancar. Akhirnya Sam sampai ke Laut Arafura, Indonesia. Ia berhenti sejenak di Bali sebelum akhirnya mendarat di Tanjung Priok.
"Saat saya sampai di Bali, saya tidak punya uang rupiah sama sekali. Saya hanya punya uang 5 Dollar Amerika. Sesampainya saya mendarat, saya langsung menelpon ibu saya"
Perjalanan laut Sam memakan waktu 5 bulan dan 25.000 kilometer.
"Saat saya sampai di Bali, saya tidak punya uang rupiah sama sekali. Saya hanya punya uang 5 Dollar Amerika. Sesampainya saya mendarat, saya langsung menelpon ibu saya"
Perjalanan laut Sam memakan waktu 5 bulan dan 25.000 kilometer.
Quote:
Quote:
Quote:
Sumur
Diubah oleh jacknicholso 02-12-2016 02:29
shoyusushi memberi reputasi
1
61.1K
489
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.8KThread•93.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya