Jakarta - Wilayah Penjaringan, Jakarta Utara, sempat ada kerusuhan menyusul ricuh demo 4 November. Danrem 052/Wijayakrama Kolonel Iwan Setiawan yang berada di lokasi saat kerusuhan menyebut pelaku pembuat keributan di Penjaringan mayoritas masih bocah-bocah ABG.

"Iya betul, ABG. Mereka ikut-ikutan rame. Saya langsung ke lokasi semalam dan alhamdulillah atas sinergi TNI/Polri maka langsung bisa ditangani," ungkap Iwan saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (5/10/2016).

Menurut Iwan, kelompok ABG pembuat keramaian di Penjaringan semalam terprovokasi atas pemberitaan mengenai ricuh-ricuh saat demo di depan Istana. Mereka belum bisa dipastikan sebagai bagian dari kelompok pendemo.

"Provokator lewat media sosial ada. Buktinya ada orang-orang yang ikutin, ada yang hanya ikut-ikutan," kata mantan Komandan Pusdik Kopassus itu.

Setidaknya ada 15 orang diamankan di Polres Jakarta Utara akibat aksi di Penjaringan semalam. Mereka menjarah mini market yang berada di lokasi.

"Waktu gas air mata, mereka balas nembak petugas pakai kembang api. Tapi kebanyakan mereka cuma nonton aja," tutur Iwan.

"Kita mendampingi kepolisian mengamankan. Jangan sampai masyarakat sudah tenang terganggu," lanjutnya.

Bukan hanya menjarah mini market, perusuh yang dipastikan kriminal itu juga merusak sejumlah rumah penduduk. Bahkan mereka juga membakar motor seorang pewarta yang tengah meliput.

"Ada mobil yang dilempari, halte, pot bunga hancur. Motor wartawan dibakar, sama bakar-bakar ban. Tapi kami langsung atasi," jelas Iwan.

"Pangdam, Kapolda semalam langsung datang ke lokasi. Ketemu Ketua RT/RW, lurah, wali kota, Danramil hadir. Dialog agar tidak lagi terjadi seperti itu," sambung dia.

Saat peristiwa terjadi, banyak warga setempat yang turut membantu mengamankan. Paling tidak para warga, kata mantan Danrindam Jaya tersebut, menjaga wilayahnya masing-masing.

"Masyarakat menjaga agar nggak ada orang dari luar masuk," tutur Iwan.

Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksamana dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo juga meminta agar Korem 052/Wijayakrama dan jajarannya mengecek masjid-masjid yang ada di wilayah mereka. Jika ada sisa pendemo 4 November kemarin yang tidak bisa pulang, TNI diminta memfasilitasi.

"Cek ke masjid-masjid, kalau ada yang tidak bisa kembali ke daerahnya difasilitasi," sebutnya.

TNI pun masih terus melakukan pemantauan dan pengamanan. Warga dan jajaran TNI/Polri diminta saling membantu menjaga setiap wilayah.

"Kamtibnas untuk semacam pam swakarsa supaya tidak ada oknum penyusup. Patroli. Bahkan pangdam dan kapolda sampai pagi masih patroli, saling sinergi," tutup Iwan.
(elz/tor)

Kenapa ketika demonstran mau pulang ada kerusuhan? padahal batas akhir demo sudah disepakati adalah jam 18.00 WIB.
dibeberkan langsung oleh komandan TNI. :
Pelaku yang melakukan penjarahan supermarket dan yang membakar truk polisi dan motor warga adalah 15 pemuda ABG kriminal yang bukan dari demonstran.

Hati-hati dengan provokasi oleh orang-orang yang benci dengan islam. Dia tidak mau melihat aksi demo yang damai dan bersih terjadi.

Saya yakin 15 pemuda kriminal ini ada yang menyuruhnya untuk menodai umat islam dengan aksi 4 november. Namun alhamdulillah Allah menjaga mereka dari fitnah komunis/munafik tersebut.

Coba lihat, dari siang sampai magrib, demonstran terlihat damai dan bersih dan tidak ada sampah berserakan, karena keputusan sudah didapat dari wakil presiden.
kok tiba-tiba ada yang melempar polisi. dan polisi menembakkan gas air mata. dan 15 pemuda kriminal ini, malah membakar truk polisi dan melakukan penjarahan?

Untungnya para demonstran yang asli tidak terprovokasi, akhirnya 15 pemuda ini berhasil di tangkap oleh TNI yang ditolong juga oleh demonstrant di tempat. dan aksi 4 november pun langsung damai seketika setelah 15 pemuda preman dan kriminal ini ketangkap.

Buka mata dan akal kalian gan. Jangan gampang terprovokasi oleh preman preman bodoh yang sudah di tangkap oleh TNI.

Bagi yang menyuruh nih preman membuat kerusuhan,
selamat ! rencamu gagal. Karena yang kamu lawan adalah Tuhan yang menciptakan kamu, dan seluruh alam semesta ini beseerta isinya. bukan umat islam.