hellosehatAvatar border
TS
hellosehat
Resiko Seks Saat Menstruasi
Penting untuk melakukan seks yang aman saat kamu menstruasi, karena kamu masih bisa tertular atau menularkan penyakit menular seksual, seperti HIV, menurut Centers for Disease Control and Prevention. Tidak semua penyakit menular seksual ditularkan dengan cara yang sama. Infeksi yang berkaitan dengan haid adalah infeksi yang ditularkan melalui darah, seperti HIV.

Risiko infeksi menular seksual akibat melakukan seks saat haid
Seks saat haid dapat meningkatkan risiko penularan HIV heteroseksual. Akan ada paparan darah saat berhubungan seksual. Yang lebih mengejutkan adalah bahwa ada bukti yang memperlihatkan seks saat haid juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit menular seksual lainnya.

Lauren Streicher, MD., seorang dosen klinis asosiasi kebidanan dan ginekologi di Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, mengatakan dua alasan untuk risiko ini. “Setiap cairan tubuh membawa HIV atau penyakit lainnya, dan selama masa haid, leher rahim akan terbuka sedikit, yang memungkinkan virus untuk melewatinya,” katanya. “Pesan saya kepada wanita adalah, Sista tidak akan aman jika kamu tidak menggunakan perlindungan.”

Kenapa risiko terserang penyakit kelamin lebih tinggi jika melakukan seks saat haid?
Mengapa risiko penyakit kelamin juga meningkat selama seks saat haid, bahkan untuk penyakit menular seksual (PMS) yang tidak ditularkan melalui darah?
Ini adalah beberapa alasan teoritisnya:
  1. Aliran darah bertindak sebagai pembawa virus dan patogen lainnya. Perubahan fisiologis selama menstruasi dapat meningkatkan kerentanan perempuan terhadap infeksi. Selain itu, darah haid juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.
  2. Leher rahim seorang wanita lebih terbuka selama haid. Oleh karena itu, kamu mungkin lebih rentan terhadap infeksi serviks dan uterus bagian atas. Namun, ada data yang bertentangan tentang apakah peningkatan infeksi dan penyakit radang panggul (PID) berhubungan dengan seks saat haid atau beberapa saat sebelum haid. Peningkatan infeksi mungkin sering terjadi seminggu setelah menstruasi, tetapi bisa jadi bahwa infeksi yang ada akan naik ke dalam rahim dan menjadi gejala PID selama menstruasi. Hal ini dapat terjadi bahkan jika aktivitas seksual yang menyebabkan infeksi terjadi di lain waktu.
  3. Paparan darah menstruasi menyebabkan iritasi kulit dan peradangan. Hal ini dapat meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Darah haid bisa menjadi iritan untuk beberapa orang. Iritasi kulit dapat meningkatkan kerentanan terhadap berbagai infeksi. Bahkan, ada data bahwa wanita mungkin lebih rentan terhadap iritasi kulit vulva selama periode mereka.
  4. Darah menstruasi juga bisa mencairkan efek dari pelumas alami dan buatan. Hal ini bisa meningkatkan risiko kulit robek dan kerusakan kulit lainnya yang mempengaruhi risiko penyakit kelamin.


Buat kamu yang masih kepo, langsung aja yuk mampir ke lapak kita:
risiko infeksi akibat seks saat haid
emoticon-Toast
Jangan lewatin juga artikel menarik lainnya:
keperawanan dan selaput dara mitos fakta
hal yang terjadi disaat melakukan operasi ganti kelamin
emoticon-Sundul emoticon-Stick Out Tongueertamax
0
1.7K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread9.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.