Bertengkar dengan Ibu, ‘Duren’ Siswi SMP ‘Dibelah’ Pemuda Tetangga

Inilah akibatnya bila melawan sama orang tua, terutama ibu. Makanya jangan pernah melawan ibu. Sekali lagi…Jangan pernah melawan ibu!



Seperti yang dialami gadis cantik warga Jalan Pantai Rambung, Desa Sigara-gara, Kecamatan Patumbak, Melati (16)-nama samaran. Gara-gara melawan dan bertengkar dengan ibunya, siswi SMP itu malah diperk0sa dua tetangganya.

Didampingi kedua orangtuanya, Melati lalu melaporkan kasus tersebut ke Polsek Patumbak, Senin (17/10/2016).

Kasus ini berawal pada Minggu malam lalu (9/10/2016). Saat itu sekira pukul 21.00 WIB, Melati bertengkar dengan ibunya, Boru Manurung.

Pertengkaran itu karena Melati cemburu. Dia menganggap, ibunya lebih sayang kepada adiknya yang berusia 9 tahun.

Usai bertengkar dengan ibunya, Melati pun kabur dari rumah. Di tengah kekalutannya, Melati bertemu dengan Herman dan Hendra, dua pemuda yang merupakan tetangganya.

Kepada kedua pemuda itu, Melati pun langsung curhat mengenai pertengkaran dengan ibunya. Usai curhat, Melati tak tahu harus kemana, yang jelas ia tak mau pulang.


Melihat amarah Melati, otak kotor Herman dan Hendra pun muncul. Keduanya langsung mengajak Melati menginap di Hotel Sutra. Bujukan keduanya tak mampu ditolak Melati. Ketiganya lalu bergegas ke hotel tersebut.



Malam itu, di hotel itu, ‘Duren’ Melati ‘dibelah’ Hendra. Sedangkan Herman hanya mengaku pegang dan meraba-raba alat vital gadis bau kencur itu.

Esoknya, saat amarahnya reda, Melati pulang ke rumahnya. Dia tidak bercerita apa pun kepada ibunya. Selama sepekan, Melati berhasil menutupi peristiwa kelam yang menimpanya.

Kejadian itu baru terbongkar sang ibu, pada Minggu malam (16/10/2016) sekira pukul 20.00 WIB. Saat itu Boru Manurung yang tengah membersihkan kamar Melati, menemukan buku harian milik anak gadisnya.

Penasaran dengan isi buku harian milik itu, Boru Manurung lantas pelan-pelan membuka catatan yang ada di dalam buku itu.

Boru Manurung shock berat saat membaca lembaran terakhir. “Gimana ini Pak, aku sudah pernah dibawa ke hotel”. Tulisan Melati itu tepat saat ia tak pulang ke rumah pekan sebelumnya.


Emosi, Boru Manurung langsung menelepon suaminya yang sedang berkerja sebagai sopir rental. Mendapat kabar buruk, ayah Melati langsung pulang.



Setelah sampai di rumah, ayah Melati dan Boru Manurung menginterogasi Melati. Meski awalnya tak mau mengaku, namun akhirnya Melati luluh dan menceritakan peristiwa sepekan lalu di Hotel Sutra.

Usai mendengar pengakuan putrinya, Senin (17/10/2016) dini hari sekira 01.00 WIB, ayah Melati mendatangi rumah Herman dan Hendra. Namun saat itu, tak ada solusi yang diperoleh.

Setelah berunding dengan keluarganya, siangnya kasus itu dilaporkan ke Polsek Patumbak. Kepada petugas, Melati menceritakan secara detil kejadian yang menimpanya. “Saya diperk0sa pak sama Hendra. Kalau Herman pegang-pegang saja,” akunya.

Sementara itu, juru periksa (juper) Polsek Patumbak menyatakan, pihaknya masih akan melakukan visum et revertum (VER) terhadap korban. Karena, kedua tersangka membantah telah memperk0sa korban.

“Korban ngakunya diperk0sa, kalau keterangan kedua pelaku, mereka tidak memperk0sa, cuma pegang sama meraba aja. Kita tunggulah hasil visumnya,” kata juper itu. (mira)




http://m.medansatu.com/berita/22764/...da-tetangga/3/