Alkisah jauh beberapa tahun lalu Bill Gates, pendiri Microsoft, pernah berbagi pemikirannya tentang Digital Lifestyle atau gaya hidup digital pada the 2006 International Consumer Electronics Show di Las Vegas. Saat itu Bill Gates menggambarkan kehidupan manusia akan makin efisien dan simpel dengan bantuan teknologi. Semakin manusia cepat beradaptasi dengan gaya hidup digital maka produktivitasnya berpotensi untuk bertambah maksimal. Saat Bill Gates mencetuskan tentang gaya hidup digital di tahun 2006, rasanya masih belum terbayang apa itu gaya hidup digital.

Gaya hidup digital semakin didukung oleh penetrasi internet yang mencapai 21 persen pada 2015. Dan pada 2018, sebanyak 3,6 miliar manusia di muka bumi diperkirakan akan mengakses internet sekali tiap satu bulan.

Di Indonesia sendiri , banyak yang sudah mulai mengadopsi gaya hidup ini. Hal ini tak lepas karena jumlah pengguna internet di Indonesia semakin menjamur. Menurut lembaga riset pesar, eMarketer, jumlah pengguna internet Indonesia akan mencapai 112 juta orang pada 2017 mendatang. Indonesia berpotensi mengalahkan Jepang di peringkat ke-5 yang pertumbuhan jumlah pengguna internetnya lebih lamban. Mengesankan bukan?

Sesuai perkembangan gaya hidup digital ini lebih dikenal dengan sebutan digital nomad.
Tapi apa sih digital nomad itu? Menurut pakar teknologi, Mike Elgan,

Lantas, pekerjaan seperti apa yang cocok untuk digital nomad? Writer, programmer, website designer, developer, fotografer, penerjemah, internet marketing atau konsultan dinilai cocok untuk mereka yang selalu berpindah-pindah lokasi. Intinya seorang digital nomad memiliki portable skill atau keahlian yang bisa di bawa kemana saja.

Lokasi yang independen atau bisa bekerja di mana saja adalah salah satu keuntungan menjadi digital nomad karena mereka bisa bekerja di restoran, mall, kafe atau kedai kopi atau di mana saja yang memiliki akses internet. Bahkan saat ini muncul juga tren baru yaitu coworking space yang memudahkan seorang digital nomad untuk bekerja. Di Indonesia diprediksi akan hadir lebih dari 100 coworking space dalam satu tahun mendatang karena menjamurnya digital nomad dan perusahaan rintisan.