Ikut berbagi sedikit la dari pengalaman pribadi.
Gw lulusan IT salah satu kampus swasta di Jabar (kampus sejuta umat katanya).
Awal memilih jurusan, tentunya punya impian2 yang ntah bisa terwujud ato tidak. Tapi ini relatif, karena masing2 org punya sense & keunikan masing2 dalam menyikapi mimpi mereka.
Seiring waktu berjalan, mood berubah2. Kadang sesuai mimpi, kadang mimpi menjadi kabur.
Pada akhirnya, secara pribadi, mulai pelan2 menghilangkan idealis di dalam diri sendiri dengan menjadi open minded. Segala sesuatunya pasti berjalan baik walau tiidak sesuai mimpi asal dijalankan dengan kesungguhan & tekun.
IP gw 3,26 (not bad lah ya). Tapi passion gw ga di IT rasanya. Tadinya pengen sih ke IT, tp kok makin ke belakang makin ga sesuai selera.
Awal karir gw dimulai di Semester 2. Gw merasa harus bisa kerja, karena gw dari daerah (nyebutnya sih gitu), ada kesempatan kuliah di situ wajib dimanfaatkan. Sementara temen2 gw banyak mungkin yang fokus ke pelajaran kuliah, gw mungkin sedikit mencuri2 waktu untuk cari info kanan kiri demi pekerjaan (biar dapet pengalaman). Dari sekian banyak interview, datanglah kesempatan pekerjaan yang mungkin nurut gw paling cocok saat itu, sales credit card. Pertimbangannya waktu & tempat gw bisa tentuin sendiri, selain harus ambil hari tertentu untuk masuk kantor. memang sifatnya pekerja lepas, tp cukup untuk melihat dunia kerja lebih dekat di Ibu Kota. Modalnya niat & nekat aja sih.
Tanpa terasa, gw jalan sebagai mahasiswa mix sales credit card sampai semester 6.
Secara pekerjaan dan acara kampus udah mulai sama2 padat. Pelan2 kerjaan mulai ditinggalin.
Minimal secara pengalaman kerja gw udah ngerasain betapa kerasnya dunia kerja. tapi sisi positifnya, gw menjadi heran sama orang2 yang datang ke Jakarta dan berkata bahwa Ibu Kota itu kejam, hingga akhirnya hidup telantar. Karena dari apa yang gw jalanin sendiri, sesusah apapun, ternyata gw masih bisa mendapatkan penghasilan dengan gw berusaha sebisa gw. Kalau sampai bilang pada akhirnya menganggur hanya gara2 kerjaan sulit, menurut gw, orang itu lah yang tidak mau berusaha atau gengsi untuk melakukan pekerjaan yang tidak bisa dipamerkan. Yang penting niat dulu, pekerjaan apapun asal diniati dengan sungguh2 pasti menghasilkan.
4 tahun, gw lulus kuliah dan wisuda. Gw tidak merasa wajib bekerja di IT walau gw lulusan IT. IMHO
Apa yang gw dapet selama kuliah, memang tidak 100% bisa diimplementasikan di pekerjaan. Banyak jg ilmu yang gw dapet justru di luar kampus, misalnya di kos waktu main2, dan juga pengalaman selama menjadi sales credit card.
Pernah waktu itu 3 hari berturut2 dari daerah Tangerang (kebetulan waktu itu tinggal di sana) ke daerah Bantar Gebang, berhujan2 ria, jatuh dari sepeda motor hingga berdarah2, demi ketemu dengan calon client, dan ternyata hasilnya nihil. Sedih, iya sedih, Sakit, iya sakit. tapi yang gw dapetin lebih besar dari itu semua, gw dapet pengalaman yang luar biasa dari 3 hari itu. Pengalaman betapa kerasnya bekerja (di Ibu Kota).
Pernah jg diusir dari kantor kakak gw sendiri oleh sekuriti karena asal masuk lantai demi menawarkan credit card. Marah? tidak. Gw sangat mengerti amanah yang diemban oleh bapak sekuriti. Sedikit pun tidak ada rasa marah. Justru gw yang agak malu karena sudah merepotkan mereka. Dan kakak gw sendiri jg mengamini hal itu. Pengalaman pertama kali bertemu client dengan rasa yang teramat malu (maklum baru pertama).
Hal2 itulah yang gw rasa secara tidak disadari, cukup berperan memberikan pelajaran yang sangat berharga di dalam hidup gw.
Setelah lulus, gw mulai mencari pekerjaan. Akhirnya ada 1 pekerjaan yang didapat, yaitu di perusahaan advertising. Bekerja sebagai bagian dari tim design konstruksi produk, gw amini. Ilmu yang gw punya di bidang design itu gw dapat dari otodidak selama di kos.
Banyak omongan tidak enak kala itu yang justru datang dari lingkungan keluarga. "Masa kuliah jauh2, kerjanya begitu saja dengan hasil yang juga segitu".......
Tapi ada juga kakak gw yang memberikan semangat : "kapal itu akan terombang-ambing oleh ombak selama dia masih di tepi pantai, setelah berada di tujuannya yaitu tengah lautan, barulah dia bisa tenang".
Kata2 ini sungguh akhirnya jadi pelecut bahwa gw mau buktikan. Selama gw bekerja dengan ikhlas & sungguh2, gw akan tunjukin bahwa gw bisa. Sambil dijalani, tidak terburu2, tapi tetap sambil melihat keluar, barangkali ada kesempatan bekerja yang lebih baik. 8 bulan bekerja, akhirnya datanglah kesempatan untuk bekerja di perusahaan yang sekarang gw masih bekerja di dalamnya.
Di perusahaan ini gw membawahi area yang di situ berisikan tim sales & tim logistik/pengiriman. Adapun juga tim admin, tetapi tidak di 1 kantor. Salah satu modal saat interview adalah ketika ditanya mengenai pengalaman bekerja, gw dengan bangga menyampaikan bahwa gw pernah bekerja sebagai sales credit card selama kurang lebih 3 tahun.
Sejauh ini gw masih diberkati dengan kelancaran dalam pekerjaan. Masalah & kesulitan pasti ada, tetapi jalan keluar juga pasti ada. Semua ilmu yang gw punya, gw pake semua, termasuk ilmu dari basic pendidikan gw yaitu IT. Seberapa besar bisa digunakan, tentunya relatif tergantung apa yang sedang dihadapi.
Bekerja pada dasarnya tidak hanya mengandalkan pengalaman dan pendidikan. Bekerja harus mau belajar. Belajar dari yang sudah melakukan terlebih dahulu, belajar dari permasalahan yang datang, belajar dari ketidak tahuan, dan belajar dari apa/manapun juga yang bisa dipelajari.
Semua gw jalani bener2 dari 0. Setidaknya skr gw masih harus banyak belajar, karena masalah yang datang sangat dinamis.
Gw skr udah berkeluarga, udah punya 1 anak, rumah untuk berteduh dan juga pengalaman untuk gw bagi.
Semuaa itu relatif. Memang tidak semua bisa melakukan & mendapatkan yang sama. Tetapi setidaknya ini yang bisa gw bagi.
Untuk agan2 yang bingung apakah bekerja harus sesuai dengan jurusan atau tidak, kembalikan itu ke passion anda masing2. Karena yang bisa jawab adalah agan sendiri. Hasilnya bagaimana, jg tergantung agan sendiri.
Yang penting tetap semangat, fokus, tekun, hati harus mantap, berdoa semoga selalu diberikan kelancaran.
Apakah saya sudah merasakan hidup enak? Saya katakan YA!!!! dan juga masih banyak pengalaman yang menunggu saya di depan sana. Hadapi kesulitan sebagai 1 pengalaman baru yang siap untuk didapatkan.
Semoga sukses kawan!

sorry kalo panjang