Sebelumnya ku hanya bisa bertanya-tanya: Siapa yang bisa kujadikan sebagai teman berbagi? Akankah permasalahan terselesaikan jika ku berbagi? Ya, selama ini ku sangat mempercayai bahwa permasalahan setiap orang pada dasarnya dapat diselesaikan oleh mereka sendiri. Namum, ternyata ada hal menarik yang kudapat dari buku referensi yang membahas perihal membantu: seringkali seseorang sulit untuk mengungkapkan apa yang sebenarnya diinginkan, atau tujuan apa yang ingin dicapai. Bayangin aja, kayak kepengen kabur dari rumah, terus pergi ke terminal tapi nggak tau mau kemana, calo terminal pasti bingung mau bantu cari kendaraan apa? Sepertinya hal ini yang terjadi selama ini, ku hanya berharap akan ada suatu hal ajaib yang terjadi dan akan ada orang lain secara sukarela menyelesaikan ketidaknyamanan yang ku alami. Tapi aku sadar, hal ini mustahil dan pada akhirnya tetap menjalani seorang diri dengan asumsi tak ada yang bisa diandalkan. Akan tetapi masalahnya, justru karena tidak mengenali suatu kondisi apa yang diinginkan agar ketidaknyamanan ini hilang? Apa yang menyebabkan ketidaknyamanan ini muncul? Ku tak pernah yakin bahwa ini adalah masalah utamanya, lantas membiarkan segalanya larut dan mengerak.

Bantuan seperti apa yang perlu diberikan dokter, jika tidak bisa mendiagnosa karena sang pasien bungkam seribu bahasa atas sakit yang dideritanyanya?

Bukan sulap bukan sihir, hal ini selalu muncul dalam pikiran sebelum hari ini tapi sering dielakan. Saat referensi terpercaya mengungkapkan, akhirnya tersadar dan jelas.

Apakah kau sempat terpikirkan hal itu? Kini ku tahu bahwa hal itu benar. Tapi selanjutnya bagaimana, entahlah. Seolah mendapati bau busuk dari mayat kutu yang tenggelam ke palung samudra.