BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Siapkah Indonesia memanggil para diaspora?

Presiden Joko Widodo dalam dialog dengan 476 teladan nasional rangkaian dari peringatan HUT ke-71 RI di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/8). Jokowi memanggil para diaspora untuk bekerja membangun Indonesia.

Presiden Joko Widodo memanggil orang-orang yang bertalenta yang bermukim di luar negeri untuk kembali. Menurut Presiden yang akrab disebut Jokowi itu, ia ingin para perantau yang biasa disebut diaspora itu kembali dan membangun Tanah Air.

Jokowi telah mengajak 24 profesor yang bermukim di Amerika Serikat untuk bekerja di dalam negeri. Mereka nantinya akan membantu pemerintah Indonesia membangun wilayah Papua.

Para profesor ini akan diminta membantu sekolah vokasional. Kini, prosesnya masih dibicarakan dengan Universitas Cenderawasih dan Universitas Papua. "Kita akan bangun juga sebuah pusat riset untuk padi di Merauke," kata Jokowi, Kamis (18/7) seperti dikutip dari Kompas.com.

Jokowi menyayangkan anak bangsa berprestasi yang justru dimanfaatkan negara lain. Jokowi menghitung, profesor Indonesia yang bermukim di Amerika Serikat ada 74 orang. "Pintar-pintar itu. Saya belum bicara (ada berapa) di China, di Jepang, saya belum bicara (jumlah) doktor-doktornya," tutur Jokowi seperti dipetik dari detikcom.

Presiden melihat, persaingan antar negara sudah berjalan di depan mata, maka perlu mengoptimalkan potensi anak bangsa. "Saya tidak mau yang berprestasi di negara kita, karena kita tak ambil tak manfaatkan, justru digunakan oleh negara lain," ungkap Jokowi.

Pemerintah juga akan membenahi Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. JK menegaskan pemerintah menginginkan agar orang-orang yang kehilangan status WNI karena menjadi warga negara lain dapat kembali dan mengabdi di Indonesia.

JK mengatakan pemerintah tidak mau orang-orang yang pernah kehilangan status WNI terhalang ketika berniat mengabdi kembali ke Indonesia karena sudah menjadi warga negara lain.

JK mencontohkan dwi kewarganegaraan seperti yang dianut India dan beberapa negara lain. Dengan keleluasaan dua kewarganegaraan, tak heran banyak orang-orang India di Amerika Serikat yang bekerja di Google, Microsoft atau perusahaan lainnya. "Mereka tetap warga negara India tapi juga warga negara Amerika. Manfaatnya di situ," ujar JK seperti dikutip dari detikcom.

Namun, pemanggilan para diaspora ini tak bisa ala kadar memanggil mereka pulang kampung. Pemerintah sendiri harus bersiap dengan kedatangan mereka.

Hal ini bisa berkaca pada kasus Ricky Elson. WNI yang sudah mapan hidup di Jepang, tiga tahun lalu dipanggil ke Indonesia untuk mengembangkan mobil bertenaga listrik. Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan, menginginkannya pulang ke Indonesia. Namun pengembangan mobil itu tak menuai dukungan dari pemerintah. Bahkan, Kementerian Perhubungan menilai mobil yang masih dikembangkan itu tak lulus uji emisi.

Tak hanya berhenti di situ saja, proyek yang ia tangani justru dipandang bermasalah. Kejaksaan Agung menganggap proyek ini merugikan negara. Ricky menjadi saksi kasus ini.

Ricky akhirnya kembali ke Jepang. September tahun lalu, Ricky menerima pinangan Malaysia untuk mengembangkan Selo, nama mobil listrik buatannya. "Saya tidak mau mengomentari apa yang sudah dilakukan pemerintah. Mereka pasti lebih tahu apa yang harus dilakukan," kata Ricky seperti dinukil dari Beritasatu.com.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...-para-diaspora

---

anasabila
anasabila memberi reputasi
1
9.6K
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Beritagar.id
Beritagar.id
icon
13.4KThread730Anggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.