____________________________________
Proud to be part of
Click Image to Visit Our Home
Kami adalah Komunitas Pecinta Riddle dan Creepy Pasta
dengan Member Sista grade supercopyTerbanyak di KASKUS
Yuk Intip Koleksi Karya Kita
____________________________________
Awalnya ane pengen bikin trit tentang sejarah pahlawan dari Indonesia Timur,tetapi karena luasnya isi trit serta terbatasnya kemampuan TS, akhirnya TS memilih beberapa
pahlawan yang namanya diabadikan menjadi nama beberapa bandara di Sulawesi.
Kenapa nama pahlawan, karena
sebagian dan mungkin mayoritas dari kita kurang begitu mengenal beberapa pahlawan dari Indonesia Tengah-Timur, khususnya di Sulawesi. Kenapa nama bandara, biar kalo agan-aganwati berencana “main” ke Indonesia Tengah setidaknya telah mengetahui nama bandara di destinasi agan-aganwati sekalian.
Nama pahlawan ane susun berdasarkan letak geografis...
____________________________________
Quote:
- Sam Ratulangi -
Manado, Sulawesi Utara
Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangiadalah seorang aktivis kemerdekaan sekaligus
doktor Ilmu Pasti pertama di Indonesia. Sam Ratulangi yang lahir di Tondano, tanggal 5 November 1890, berhasil meraih gelar doktor Ilmu Pasti dan Ilmu Alam dari Universitas Zurich, Belanda (1919).
Dianugerahi gelar Pahlawan Nasional melalui SK Presiden RI No. 590/TK/Tahun 1961, tanggal 9 November 1961.
Pada masa kuliahnya di Belanda hingga kembali ke Indonesia,
Sam Ratulangi aktif mengajar dan terlibat dalam memimpin berbagai macam organisasi persatuan Indonesia, seperti Association d'Etudiant Asiatiques (Organisasi Pelajar-Pelajar Indonesia) (Belanda), Dewan Minahasa, Partai Persatuan Minahasa (lokal), Vereniging Indonesische Academici (Persatuan Kaum Sarjana Indonesia), redaksi majalah politik mingguan Nationale Commentaren, serta ikut serta dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Pasca Proklamasi 1945, bentrokan terjadi antara Indonesia-Belanda di Manado yang dikenal dengan
“Peristiwa Merah Putih di Manado”. Tanggal 5 April 1946,
Sam Ratulangi beserta staffnya ditangkap pihak Belanda dan menjalani masa pembuangan di Serui, Papua hingga terjadi perjanjian Renvile tahun 1948.
Perjanjian Renvile ditantang keras oleh Sam Ratulangi,
ia menolak kebijakan Belanda yang memisahkan Indonesia Timur dari NKRI. Seruan perjuangan Sam Ratulangi ini dikenal dengan istilah
"Manifes Ratulangi", disiarkan melalui RRI Yogyakarta tanggal 10 November 1948. Ketika masa agresi militer Belanda yang kedua,
Sam Ratulangi kembali ditangkap dan menemui ajal pada tanggal 30 Januari 1949 saat menjalani masa tahanannya. Jasadnya dimakamkan di Pemakaman Umum Tanah Abang, Jakarta.
Salah satu filsafat Sam Ratulangi yang kini menjadi semboyan Provinsi Sulawesi Utara adalah
"Si tou timou tumou tou" yang artinya:
manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan (menghidupi/mendidik/menjadi berkat bagi) manusia (lainnya).
____________________________________
____________________________________
Quote:
- Djalaludin -
Gorontalo, Gorontalo
Bandara ini berasal dari nama
Djalaludin Tantu, seorang penerbang putra asli Gorontaloyang tidak ditemukan catatan mengenai tanggal maupun tahun lahirnya. Ia menjadi bagian dari prajurit TNI AU dimulai dari penempatannya sebagai
Perwira Penerbang di Skadron Udara 2 Lanud Cililitan (Halim Perdanakusuma) (1954), kemudian Perwira Penerbang Skadron DAUM (1955), Tugas ke Hongkong Air Craft Engineering (1958), Perwira Penerbang Skadron Udara 2 (1960), Perwira Instruktur tidak tetap 005 Transition (1962) serta Perwira WOPS 001 Halim/Skadron Udara 31 (1964).
Sejarah mencatat dua peristiwa penting tentang Djalaludin, yaitu
perjuangannya menerbangkan pesawat Dakota T-440 pada masa Trikora (pembebasan Irian Barat, 1961) dan dengan pesawat C-130 Hercules pada masa Dwikora (konfrontasi Indonesia – Malaysia, 1962).
Pada peristiwa Trikora, Djalaludin ditugaskan untuk menerjunkan pasukan di tanah Papua. Dalam perjalanan kembali ke Pangkalan Udara Laha, Ambon, Pesawat ini berhasil ditembak jatuh oleh pesawat Neptune M-273 Belanda.
Djalaludin dan awak yang selamat menjadi tawanan Belanda, hingga dibebaskan setelah adanya genjatan senjata antara pihak Indonesia dan Belanda.
Pada peristiwa Dwikora, Djalaludin kembali ditugaskan sebagai pilot pesawat C-130 Hercules untuk penerjunan pasukan PGT di wilayah perbatasan dengan Malaysia pada september 1964.
Pesawat kehilangan kontak di (perkiraan) selat Malaka dan seluruh awak dan penumpang dilaporkan gugur. Menurut rumor, pesawat ini dihancurkan oleh torpedo pesawat tempur Inggris, meskipun Inggris tidak pernah mengakui terkait dengan peristiwa ini.
____________________________________
____________________________________
Quote:
- Syukuran Aminuddin Amir -
Luwuk, Sulawesi Tengah
S.A. Amir adalah Raja Banggai terakhir,bertahta dari tahun 1941.
Kerajaan Banggai secara umum meliputi seluruh wilayah administratif (saat ini) Kabupaten Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah.
Terlepas dari kontroversi pemilihan nama Syukuran Aminuddin Amir sebagai nama bandara Luwuk, ia termasuk
salah satu tokoh yang dianggap berjasa pada masa penyerahan wilayah kerajaan Banggai ke dalam sistem kenegaraan NKRI, secara de jure penghapusan daerah otonom federasi Kerajaan Banggai telah tertuang pada PP No. 33 tahun 1952.
Pada masa peralihan kekuasaan penjajahan dari Belanda ke Jepang, lahir Gerakan Merah Putih yang dipelopori oleh TS Bullah dan Yusuf Manoarfa, serta Komite Sembilan yang sempat mengambil alih kendali pemerintahan Kolonial Belanda. Gerakan Merah Putih melakukan penyisiran sisa-sisa kolonial Belanda di Banggai, sementara
Komite Sembilan memindahkan Raja Banggai, S.A. Amir ke Luwuk yang sekaligus menjadi simbol pemindahan pusat kekuasaan Kerajaan Banggai dari Banggai (pulau) ke Luwuk.
Setelah melepas gelar raja, S.A. Amir hanya menjabat sebagai pemangku adat Banggai. Pemerintah Indonesia kemudian mengangkat S.A. Amir menjadi anggota MPRS.
Tahun 1982, S.A. Amir meninggal dunia dalam jabatannya sebagai anggota MPR RI.
____________________________________
____________________________________
Quote:
- Sultan Hasanuddin -
Makassar, Sulawesi Selatan
Haanstjes van Het Oosten (Ayam Jago dari Timur)adalah sebutan kaum Belanda untuk Sultan Hasanuddin, R
aja Kerajaan Gowa yang bertahta tahun 1665. Sultan Hasanuddin bernama
Muhammad Bakir atau I Mallambosi Daeng Karaeng Bonto Mangape lahir di Ujungpandang (Makassar) pada tahun 1631. Berdasarkan SK Presiden RI No. 087/TK/Tahun 1973, Sultan Hasanuddin dianugerahi gelar
Pahlawan Nasional.
Perjuangan Sultan Hasanuddin dapat dengan mudah ditemukan pada catatan sejarah nasional, dan termasuk salah-satu pahlawan yang tertuang pada kurikulum sejarah Indonesia. Secara umum,
konfrontasi antara Sultan Hasanuddin dan Belanda terjadi pada tahun 1660 yang berakhir dengan perundingan,
tahun 1666 yang menyebabkan kegagalan Belanda meraih kekuasaan di kerajaan Gowa, serta peperangan berkesinambungan lainnya hingga lahir
Perjanjian Bongaya tanggal 18 November 1667.
Perjanjian Bongaya dianggap sangat menguntungkan pihak VOC dan sebaliknya merugikan kerajaan Gowa,
Sultan Hasanuddin pada tahun 1668 kemudian menghimpun pasukan, tetapi peperangan ini berakhir dengan kekalahan, ditandai dengan
jatuhnya benteng Somba Opu (pusat pertahanan kerajaan Gowa) ke tangan Belanda pada tanggal 24 Juni 1668. Sultan Hasanuddin mengundurkan diri dari tahta kerajaan, hingga
wafat pada tahun 1670.
____________________________________
____________________________________
Quote:
Ntar disambung gan, capek ngetiknya..

Ditunggu komentar terkait dari agan-aganwati sekalian...
