DEPOK (Pos Kota) – Walikota Depok melarang menjual hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha mendatang di sepanjang Jalan Raya Margonda, Jalan Raya Djuanda dan jalan protokol maupun utama yang kerap muncul setahun sekali di beberapa lokasi.

“Saya beharap tak ada lagi tempat penjualan hewan kurban di sepanjang Jalan Raya Margonda untuk menjaga kebersihan, keindahan dan tak dikeluhkan pemakai jalan atau kendaraan serta warga sekitar akibat bau tak sedap dari kotoran hewan maupun lainnya,” tegas Walikota Depok Muhammad Idris didampingi Kepala Dinas Petanian dan Perikanan (Distankan) Ny. Ety Suryahati, Senin (8/8).

Kegiatan penjualan hewan kurban harus dilakukan di lokasi yang sama sekali tak mengganggu serta mengurangi kebersihan, keindahan dan ketertiban kota. Semua lurah dan camat diminta untuk memberikan penjelasan serta sosialisasi berkaitan tempat penjualan hewan kurban untuk masyarakat yang ingin menjualan.

Menurut politisi PKS itu, semua jalur hijau dan jalan protokol dilarang jualan hewan kurban ini juga mengantisipasi jika hewan sapi atau kambing tersebut lepas ke badan jalan sangat membahayakan pemakai kendaraan.

Ditambahkan Kadistankan Ny. Ety Suryahati, menambahkan pihaknya akan melakukan sidak ke lapak jualan pedagang hewan kurban mulai H 10 untuk memeriksa kesehatan hewan yang dijual ke warga.

“Hewan yang diperiksa kesehatannya akan diberikan lebel tau tanda sehat yang akan dipasang di kuping hewan kurban yang akan dijual,” ujarnya termasuk pemberian kartu sehat untuk lapak jualannya setelah diperiksa tim kesehatan yang menambahkan jumlah lapak di 11 kecamatan diperkirakan mencapai 400 lokasi. (anton)

http://poskotanews.com/2016/08/09/wa...-hewan-kurban/

walikota depok tidak menghargai tradisi