Thread pertama, mau tahu bakal sehancur apa
Hai Agan dan Aganwati, especially para Homo Sapiens eh Homophobia
Sebelumnya semoga para homophobia tidak membaca ini... (Sebelumnya saya minta maaf kalau bahasa saya sedikit kaku maklum belum dipijat masih newbie)

Karena saya lesbian, jadi saya hanya akan berceloteh tentang hal-hal yang berkaitan dengan lesbian disini. #saveLBGTI

Saya tidak tahu banyak apa yang ada dipikiran Agan dan Aganwati jika bertemu kata lesbian, mungkin kurang lebih berpikir itu dosa, menjijikan, sakit, nggak punya otak, menular, abnormal dsb. Sebelumnya sedikit tentang lesbian, sederhananya lesbian adalah perempuan yang suka sama perempuan yah masih berdiri sejajar dengan gay kalau untuk prianya tapi dalam bahasa Inggris kadang kata gay bisa dipakai untuk lesbian juga.

Untuk melanjutkan perkenalan.. Saya ingin copas sedikit dari tante Wiki klik

Pada tahun 1973 Asosiasi Psikiatri Amerika menghapus Homoseksualitas dari DSM (Diagnostic and Statistic Manual of Mental Disorders) yang mengatagorikan Homoseksualitas sebagai gangguan mental. Pada tahun 1975 APA mendesak semua semua pakar kejiwaan “Untuk memimpin menghilangkan stigma penyakit mental yang telah lama dikaitkan dengan orentasi Homosexual” Asosiasi Nasional Pekerja Sosial pun menerapkan hal serupa. Pada tanggal 17 Mei 1990 ICD-9 yang dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia mencatumkan Homoseksualitas sebagai penyakit kejiwaan ; kemudian dihilangkan dalam IDC-10 yang disahkan oleh Sidang Majelis Dunia ke-43. Kesimpulannya, para pakar kejiwaan dan peneliti telah lama mengakui bahwa menjadi homoseksual tidak menjadi hambatan untuk menjalani hidup yang bahagia, sehat dan produktif dan bahwa sebagian besar kalangan gay dan lesbian bekerja dengan baik diberbagai lembaga sosial dan hubungan interpersonal (contohnya saya hehe).

Semoga tidak ada sebutan “sakit” untuk kami (lagi) karena lesbian bukan sebuah penyakit dan karena bukan penyakit jadi tidak butuh untuk disembuhkan. Masalah tentang beberapa kelompok yang mengaku diri “mantan” lesbian atau lesbian yang “sembuh” kemudian menjadi hetero, itu akan sedikit saya bahas disini. Begini, orentasi seksual merupakan bawaan yang bersifat tetap namun orentasi seksual berkembang sepanjang riwayat hidup seseorang, jadi masing-masing individu menyadari mereka adalah hetero, biseksual, gay atau lesbian pada waktu yang berlainan dalam hidupnya. Kebanyak dari kita kurang memahami tentang orentasi seksual diri sendiri bahkan kita yang mengaku lesbian sekalipun. Satu contoh yang sering terjadi : seorang perempuan hetero yang sakit hati lalu beralih menjadi lesbian karena sering disakiti, apakah lantas perempuan itu lesbian? Belum tentu, bisa jadi dia biseksual atau bisa saja itu hanya sebuah pelarian saja yang mungkin di suatu hari dia menemukan pria yang tepat dan kembali menjadi hetero lalu mengganggap diri "sembuh“ atau menjadi "mantan” lesbian. Apakah itu termasuk proses “sembuh”? Sedangkan dia bahkan bukan lesbian! Kembali lagi, pada dasarnya hidup itu sebuah pilihan dan lesbian juga pilihan, mungkin benar ada lesbian yang menjadi hetero tapi perlu ditekankan itu bukan karena “sembuh” atau “disembuhkan” karena lesbian bukan sebuah penyakit tapi dari dirinya sendiri memilih itu, alasannya beragam mungkin karena kasta kelesbiannya yang rendah, ingin berkeluarga, sayang orangtua, takut memilih menjadi lesbian dan berbagai alasan yang penuh pertimbangan lainnya. Dan sebagai lesbian yang baik saya menyebut itu adalah hak!

Dari banyaknya issue tentang kami, entah itu negatif atau positif saya mengajak semua lesbian untuk menjadi lesbian yang berkualitas, ber-attitude, punya komitmen dan bertanggung jawab.

Dan sampai disini dulu celotehan saya, semoga akan ada kesempatan untuk menampakkan diri lagi. Bukan untuk bicara tentang salah atau benar tapi lebih untuk belajar menjadi pribadi yang lebih bijak.

Maaf agak berantakan, salam damai

Mampir-mampir : Manusia Terlahir Biseksual