KOMPAK | Yamaha dan Honda menyepakati harga skutik agar konsumen tak punya pilihan karena 97 persen pasar sudah digenggam.
Pada 2014 Yoichiro Kojima, Presiden Direktur Yamaha Motor Indonesia (YMIM), dua kali menulis email untuk anak buah perihal hubungan dengan pesaing.

Isinya kedua surat itu sama: YMIM harus mengikuti kenaikan harga skuter matik PT Astra Honda Motor (AHM).

Kemarin (Selasa, 19/7/2016) surel itu menjadi bukti dalam persidangan perdana dugaan kartel di Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Jakarta.

Si terduga pemain kartel adalah YMIM dan AHM. Investigator KPPU menuding mereka melanggar Pasal 5 Ayat (1) UU No. 5 Tahun 1999 (UU Persaingan Usaha ).

Akibat kartel Yamaha dan Honda, konsumen tak punya pilihan harga kompetitif. Sebesar 97 persen pasar skutik dipegang oleh dua jenama yang diduga telah bersepakat soal harga itu (Kontan, 19/7/2016).

Pihak terduga membantah, setidaknya Honda, karena Yamaha masih akan mempelajari dokumen. Sidang lanjutan akan digelar pekan depan (Selasa, 26/7/2016).

"Dugaan itu kan sudah lama dan kami sudah membantahnya. Kami melakukan bisnis as ussual. Tidak ada hal khusus yang kami lakukan," kata Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin (Okezone, 19/7/2016).

Mei lalu Asosiasi Industri Sepedamotor Indonesia (AISI) membantah dugaan kartel itu. Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata, mengatakan, kedua anggota asosiasi tersebut justru berperang di lapangan (Kompas, 3/5/2016).

Dari sampel harga, Honda Scoopy dan Yamaha Mio Fino itu cuma beda Rp160.000. Harga siap gelinding di jalan (on the road) adalah Rp16.750.000 (Scoopy) dan Rp16.590.000 (Fino).



Sumber : https://beritagar.id/artikel/infogra...a-di-indonesia

---