• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Disni Ane Kupas Tuntas Issue "Kata Orang" Tentang Mobil Eropa Vs Mobil Jepang Gan

ramadhanyAvatar border
TS
ramadhany
Disni Ane Kupas Tuntas Issue "Kata Orang" Tentang Mobil Eropa Vs Mobil Jepang Gan


Siang Juragan!

Pada Posting kali ini Ane akan coba mengupas tentang problematika isu-isu yang beredar di masyarakat Indonesia ini, khususnya bagi orang yang berencana meminang mobil second.....

Tahun 2012 kemarin Ane mencoba melakukan Riset kecil-kecilan untuk membuktikan rumor yang beredar atau kita kenal dengan istilah "Kata Orang", sedikit cerita, pada saat itu Ane pengguna setia Mobil Jepang, karena Ane termasuk salah satu korban dari rumor yang tidak bertanggung jawab tersebut, kebetulan Ane memiliki Hobby dan Ketertarikan yang cukup tinggi di bidang Otomotif.

Akhirnya dengan rasa penasaran yang tinggi Ane memutuskan untuk mencari tahu lebih dalam dengan cara membeli 2 buah mobil yang hampir memiliki 1 tingkat kasta yang sama tapi beda wilayah bagian negara, yaitu Eropa dan Jepang.
Dan saat itu pilihan untuk Mobil Eropa Ane jatuh pada merek BMW dengan kode Body E36 tipe 320i dengan Transmisi Manual dan Tahun Produksi 1994 Akhir. Dan untuk mobil Jepang pilihan Ane saat itu jatuh pada Merek Toyota Great Corolla dengan kode body AE101 dengan Transmisi Manual dan Tahun Produksi 1994.

BMW 320i M/T 1994 VS Toyota Great Corolla M/T 1994
Spoiler for Objek Riset:


Pada kedua objek riset tersebut Ane sengaja mencari yang memiliki record jarak tempuh (Odometer) yang tidak jauh berbeda, yaitu, 80rban untuk BMW dan 90rban untuk Greco yang saat itu Ane pinang.

Secara Record Servis pada kedua mobil tidak ditemukan adanya catatan servis dari Bengkel Resmi masing-masing, tapi dari keterangan para pemilik sebelumnya saat itu, diketahui Ane membeli BMW dari tangan Kedua (Identitas Penjual Akur dengan Atas Nama BPKB mobil tersebut) seharga 75 Juta Rupiah dan kebetulan Greco Ane mendapatkan dari tangan ke 3 seharga 62 Juta Rupiah.Alhamdulillah kedua mobil tersebut Ane beli dalam kondisi Sehat dan Normal (No Fault Pada Scanner LAUNCH X431 Ane).

Pembuktian Rumor "Kata Orang"

Sering Kita dengar dikala sedang diskusi mengenai Mobil-mobil dengan istilah ini;

1. "Kata Orang" Mobil Eropa itu Boros karena CC dan Bodynya besar-besar?
2. "Kata Orang" Mobil Eropa itu Sparepartnya susah dan Mahal?
3. "Kata Orang" Mobil Eropa itu Harganya klo dijual lagi Jatuh?
3 Istilah inilah yang sering terngiang di telinga kita para orang awam tentang mobil.

Ane dengan Objek yang telah Ane miliki tentunya sangat sekali penasaran dengan istilah pepatah "Kata Orang" ini, Maka Ane akan memulai mengupas satu persatu pepatah tersebut.

"Kata Orang" Mobil Eropa itu Boros karena CC dan Bodynya besar-besar?

Kelihatannya kedua mobil yang Ane memiliki sangat menyatu dengan pertanyaan ini, BMW jenis 320i dengan kode body e36 ini secara data yang Ane peroleh memiliki Kapasitas Mesin 1995 CC (Dibaca: 2000 CC) dan memiliki Jumlah Silinder sebanyak 6 Buah serta panjang body keseluruhan 4,432 mm serta bobot 1,560 Kg, sedangkan Greco memiliki Kapasitas Mesin 1,587 CC (Dibaca: 1.600 CC) dan memiliki jumlah silinder sebanyak 4 buah, serta Panjang 4,270 mm dan bobot 1.052 Kg. Hmm...Angka perbandingannya cukup jauh dan Klop sekali dengan istilah pepatah no 1 ini......

Well, Ane tidak akan menceritakan secara detail bagaimana Ane membandingkan 2 mobil ini karena Ane memakai kedua mobil ini cukup lama, hampir 2 Tahun. Klo Ane ceritain selama 2 tahun Ane pakai 2 mobil ini rasanya menulis Thread ini seperti menulis novel jadinya.

Hasil pendapat Ane yang Ane peroleh selama menggunakan 2 Mobil ini secara bergantian ternyata cukup memuaskan:

1. Mobil BMW Ane memang memiliki bobot yang jauh lebih berat dari Mobil Greco yang Ane miliki, dan ternyata Berat dan Ukuran yang lebih besar pada mobil BMW ini juga memiliki keuntungan tersendiri, dengan bobot yang cukup berat mobil BMW terasa sangat Mantap dikemudikan pada kecepatan tinggi maupun jalan berliku-liku dikarenakan BMW memiliki standart ukuran roda yang lebih lebar. Dan sebaliknya pada Greco terasa lebih "Melayang" pada kecepatan tinggi dan terasa Oversteer pada saat melakukan manuver tikungan.

2. Beberapa point kunci yang dapat Ane terima kedalam akal:

2.A BMW (Dibaca: Mobil Eropa) memiliki alasan tersendiri mengapa mereka hadir dengan tubuh yang bongsor dan bobot yang berat, dalam Ilmu Fisika kita pasti pernah mendengar istilah "Momentum" atau rumus Fisikanya adalah {\displaystyle p=m\times v} .
Wah...Pusing nih lagi ngomongin mobil malah suruh itung rumus! hehehe...Engga kok, tenang aja..
Oke, gambaran sederhananya ibarat Agan memiliki 2 mobil mainan dengan ukuran yang sama tapi berbeda bahan materialnya, Mobil Mainan 1 terbuat dari Besi dan Mobil Mainan 2 terbuat dari Plastik, nah.. kedua mainan tersebut sekarang letakan di lantai yang datar dan Agan dorong bersamaan dengan tenaga dorongan yang sama, dan lihat hasilnya mana yang berjalan lebih jauh dan mana yang berhenti duluan, sudah pasti Mobil Mainan 1 berjalan lebih jauh dong ya, kenapa? ya itulah yang disebut dengan "Momentum".
Jadi, Mobil BMW (Dibaca: Mobil Eropa) itu diibaratkan dengan Mobil Mainan 1 dan Greco diibaratkan dengan Mobil Mainan 2. Dengan bobot yang lebih berat BMW (Dibaca: Mobil Eropa) mampu berjalan lebih jauh dengan jumlah pemakaian bensin (Pada hal ini dilambangkan dengan tenaga dorongan Agan yang sama pada ilustrasi diatas) yang sama pada Greco (Dibaca: Mobil Jepang).

3. Kesimpulan.

3.A Pembuatan dan perhitungan Mobil Jepang tidak se-detail pembuatan dan perhitungan mobil Eropa, kenapa Ane bilang demikian? Karena Eropa memiliki perhitungan nilai momentum, karena bobotnya yang berat inilah alasan kenapa mobil Eropa cenderung memiliki kapasitas CC yang besar, mobil Eropa memerlukan tenaga yang cukup sebanding untuk mendorong bodynya yang besar pada BMW Ane secara data mampu menyemburkan Power setara 148 Tenaga Kuda atau Horse Power yang biasa disebut HP, sedangkan Greco secara data hanya mampu menyemburkan power setara dengan 90 Tenaga Kuda atau HP. angka pendistribusian tenaga juga masih unggul BMW, BMW memiliki angka pendistribusian sebesar 0,095 Kg/HP ( HP 148 dibagi dengan bobot 1560 Kg ) sedangkan Greco memiliki angka pendistribusian sebesar 0,086 Kg/HP artinya, kedua mobil ini memiliki Power yang Setara hanya saja BMW memiliki gaya momentum yang lebih besar setelah berakselerasi, hal inilah yang membuat BMW lebih Mantap di kecepatan tinggi.

3.B Dengan perhitungan yang mendetail pada 3.A mobil Eropa memiliki konsumsi bensin yang lebih hemat.
Hah... bagaimana bisa?? CC besar, Mesin Besar, Body Besar lebih irit??? Pasti ini adalah pertanyaan selanjutnya yang keluar dari benak kita, Mobil Eropa dengan bobot yang berat memerlukan Power yang besar untuk mendorong bodynya bergerak dari diam, dengan mesin yang besar maka akan mendapatkan tenaga yang besar pula, artinya untuk mendorong bodynya yang berat hanya memerlukan sedikit penekanan pada pedal gas dan selanjutnya setelah mobil bergerak, mobil akan melaju dengan mesin dan bantuan gaya Momentum. Hal ini Ane temukan pada saat teman Ane meminjamkan BMW E36 1800ccnya ke Ane.
Maka Ane memperoleh kesimpulan tambahan, Khusus Mobil Eropa, Semakin besar CCnya akan semakin Efisien pengunaan bahan bakarnya, jangan takut pilih CC yang gede sekalian gan.

3.C Eropa telah menerapkan Go Green jauh sebelum Jepang, Nah loh ini lagi makin aneh, mobil bongsor-bongsor, kok lebih Go Green?? Eropa telah memiliki stAganr Emisi Lingkungan jauh lebih awal daripada Jepang, hal ini dibuktikan dengan adanya perhitungan gaya Momentum pada point 3.A, BMW Ane telah dilengkapi dengan indikator Consumption Meter pada panel dashboardnya sedangkan Greco Ane belum ada, artinya pada tahun yang sama BMW telah memberi perhatian kepada drivernya dengan cara memberikan informasi estimasi penggunaan bensin pada gaya mengendarainya, sedangkan pada mobil Jepang Consumption Meter baru digunakan pada mobil tahun 2006 keatas yang kita kenal dengan istilah MID atau (Multi Information Display), pada mobil eropa lainnya bahkan ditemukan indikator yang serupa pada mobil yang usia produksinya lebih awal (Fyi, Di Volvo ditandai dengan adanya indikator lampu berlogo Lambda yang menandakan emisi gas buang tidak ramah lingkungan apabila indikator tersebut menyala dan disarankan untuk melakukan servis ke Bengkel Resmi).Dari parameter tersebut mengisyaratkan bahwa Eropa telah melakukan perhatian terhadap lingkungan atau biasa kita sebut Go Green jauh lebih awal.

4. Kesimpulan Akhir point pertama, dari point ke point telah Ane kupas maka pada kesimpulan akhir ini istilah pepatah point pertama yaitu; "Kata Orang" Mobil Eropa itu Boros karena CC dan Bodynya besar-besar? Ane nyatakan TIDAK TERBUKTI atau HOAX. Ane tidak menemukan istilah ini pada Riset uji coba Ane. Hal ini diperkuat dengan adanya Video yang Ane temukan pada situs Youtube yang mempraktekan secara Live perbandingan konsumsi Bensin pada mobil TOYOTA PRIUS vs BMW M3, Fyi, Prius adalah mobil hybrid Aganlan Toyota yang di claim ter-irit dikarenakan memiliki teknologi Hybrid yang artinya sebagian tenaga untuk melajunya menggunakan Motor Dinamo Listrik hingga mesin mampu OFF pada saat mobil melaju menggunakan Listrik, berikut link videonya.


"Kata Orang" Mobil Eropa itu Sparepartnya susah dan Mahal?

Oke..kita memasuki istilah "Kata Orang" yang kedua.

1. Bicara soal sparepart memang Ane akui agak sulit membandingkannya, karena saat ini banyak sekali alternatif sparepart dengan kualitas dan harga yang bervariatif, mulai dari Original parts hingga KW-3, pada pengalaman Ane melakukan perawatan pada kedua mobil ini, biaya yang Ane keluarkan hampir sama untuk keduanya, sebagai contoh yang Ane ingat, Ane sempat melakukan pergantian Radiator pada Greco Ane dikarenakan sikring Extra Fan sempat putus dan akibatnya mesin Overheat hingga kepala radiator Greco Ane yang terbuat dari plastik menjadi retak, akhirnya Ane memutuskan untuk ganti radiator baru, pada saat itu Ane membeli Radiator Greco di toko Sparepart langganan Ane di sekitar Pondok Cabe Tangsel, dan Ane memperoleh dengan harga Rp.1,400,000,- untuk per unitnya, Ane boyong kerumah dan Ane ganti sendiri dan Greco pun Normal. Tidak lama setelah Ane mengganti radiator Greco, sekitar 4 Bulan kemudian giliran BMW Ane "Minta Jajan" mungkin karena usia, bilah fan radiator BMW Ane ada yang patah dan mengenai Radiator BMW Ane yang terbuat dari Alumunium hingga sobek, akhirnya Ane pun memutuskan ganti dan membeli Parts tersebut di toko Langganan Ane juga di sekitar jalan H.Nawi JakSel, setibanya disana Ane memperoleh Radiator BMW dengan Harga Rp.1,100,000,- dan Baling-baling Fan seharga Rp.225.000,-. Yah Lumayan, Masih sedikit lebih murah ternyata.

2. Selama Ane menggunakan 2 mobil ini cukup banyak informasi yang Ane dapat, pada beberapa bagian Sparepart BMW lebih mahal dibandingkan dengan Greco Ane (Contoh: Kampas Kopling), tapi pada beberapa bagian lain Ane menngalami Sparepart Greco Ane lebih mahal dari Sparepart BMW Ane (Contoh: Delco dan Shock Breaker). menurut Ane kedua mobil ini memiliki harga Sparepart Fast Moving (Contoh: Radiator, Kampas Rem, Kopling, Shock Breaker, Dll) yang masih setara harganya.

3. Pada Mobil Eropa memilikii kelemahan di Harga Sparepart Slow Moving (Contoh: Aksesoris Interior, piringan cakram, handle pintu, dll.) yang cenderung lebih mahal, sebagai contoh, list handle pintu luar untuk BMW Ane harganya Rp.375.000,-/Pcs, harga yang sangat mahal buat Ane untuk sepotong pelastik.
Dan memang ternyata kunci utama untuk bisa meminang Mobil Eropa adalah Agan harus cukup Apik dan Resik, karena bahan premium mobil Eropa memerlukan perhatian khusus untuk menjaga tetap nyaman.

4. Kesimpulan akhir, pada hal sparepart Ane menyimpulkan harga dan ketersediaan suku cadang kedua mobil ini cukup sama. Lalu kenapa bisa timbul istilah yang nomor dua ini? Jawabannya simple, dan Ane dapatkan jawabannya dari Ayah Ane sendiri, pada saat Ane membeli List Handle Pintu BMW Ane, kebetulan Ayah Ane ikut bersama Ane, ketika mengetahui harga sepotong pelastik tersebut sontak Ayah Ane terkejut dan bilang "Wih....Cuma pelastik sebesar itu aja harganya segitu ya, apalagi sparepart mesin yang dibuat dari besi", dan Ane pun tertawa lalu menjelaskan bahwa itu termasuk Slow Moving Parts kategori Aksesoris, dan memang untuk semua Parts kategori Aksesoris mobil eropa harganya cukup menguras kantong, contohnya Shift Knob atau kepala persneling Original BMW yang harganya mencapai 1,7 Juta. Jadi, pada istilah "Kata Orang" yang kedua yaitu "Kata Orang" Mobil Eropa itu Sparepartnya susah dan Mahal? Jawaban menurut Ane TIDAK, hanya saja untuk bagian khusus Aksesoris Original mobil Eropa YA cukup mahal.

"Kata Orang" Mobil Eropa itu Harganya klo dijual lagi Jatuh?

Finally, kita akan mengupas bagian Istilah "Kata Orang" yang ketiga.

1. Setelah berjalan bersama kedua mobil ini selama lebih dari 2 tahun, akhirnya Ane memutuskan untuk menjual Greco terlebih dahulu, alasannya, jujur Ane merasa lebih nyaman menggunakan BMW Ane untuk operasional harian Ane. Setelah dipajang di depan kantor Ane hampir seminggu, putuslah Greco Ane terjual dengan harga Rp. 55,000,000,- Turun Rp.7,000,000,-dari harga awal Ane memperoleh di harga Rp.62,000,000,-

2. Hingga saatnya Ane harus memutuskan menjual BMW Ane dikarenakan ada suatu keperluan mendesak, akhirnya Ane pajang kembali "Si Merah" didepan kantor Ane juga, dan ternyata hanya memerlukan waktu 3 hari untuk menjual BMW Ane dan putus dengan Harga pembeli Rp.92.000.000,- Naik Rp.17,000,000,- dari harga awal Ane memperoleh Harga Rp.75,000,000,-.

3. Kesimpulan Akhir, sekali lagi untuk istilah "Kata Orang" yang terakhir ini yaitu; "Kata Orang" Mobil Eropa itu Harganya klo dijual lagi Jatuh? Ane menyatakan TIDAK TERBUKTI atau HOAX.
Harga Jual kembali sebuah mobil tergantung dari Kondisi, Karakter pemilik, Keorisinilitas, dan Selera, terutama Mobil Eropa memiliki harga "Buta" di pasaran. Harga berbanding lurus dengan kondisi mobil tersebut. Lalu kenapa ada istilah tersebut?
Begini Gan, Mayoritas pemakai First Hand (dibaca: konsumen yang membeli baru dari dealer) Mobil Eropa adalah kalangan orang menengah keatas atau High-End, umumnya kalangan ini memiliki kualitas pendidikan yang baik dan memiliki kemampuan mengatur manajemen keuangan yang baik (dibaca: Akunting), pada ilmu Akuntansi, ada istilah "Depresiasi", depresiasi adalah penurunan dari nilai suatu barang dikarenkan terpakai. Dan Nilai Depresiasi suatu mesin dalam akuntansi adalah 5 Tahun, (Inilah kenapa Mercy Dan BMW berani memberikan Jaminan Garansi Selama 5 Tahun!) sedangkan para kalangan menengah keatas umumnya menggunakan metode ini dimana mobil yang mereka pakai hingga 5 tahun dianggap habis pakai sehingga mereka tidak terlalu ambil pusing berapa uang yang mereka peroleh dari penjualan mobil tersebut dikarenakan secara perhitungan manajemen keuangan mereka mobil tersebut telah habis terpakai. dan tidak sedikit juga menjual mobil mewahnya pada tahun pemakaian ke 2 atau 3, karena kalangan ini umumnya memiliki kesibukan dan mobilitas yang tinggi, seringkali mereka menjual mobil mewahnya dalam keadaan apa adanya (Contoh: Pajak mati, ban gundul, ada fault, penyok pemakaian, Dll.) inilah yang membuat penilaian taksir harga cukup banyak ditambah lagi kebanyakan yang menampung menjadi tangan keduanya adalah para pedagang mobil yang mengejar keuntungan lebih dan memang bukan rahasia umum lagi cara cepat menjual mobil adalah melalui pedagang tentunya dengan harga dibawah pasar,lalu cukup dengan polesan-polesan ajaib nan murah meriah lalu dijual lagi ke user tangan ke 3, belum setahun pemakaian user ketiga sudah menderita mengganti spare part sana sini yang membuat user ketiga ini menjadi trauma dan memutuskan menjual rugi, dan dibeli lagi oleh user tangan ke 4 karena tergiur harga yang murah (kapan lagi punya mobil mewah dengan harga murah) dan kejadian yg dialami tangan ke 3 sebelumnya terulang kembali dan seterusnya hingga akhirnya mobil tersebut menjadi besi tua sepenuhnya.


Well, semua penelitian yang Ane lakuin diatas adalah murni pengalaman real ane, jadi sumbernya ya ane sendiri dan ane yakin ga akan ada repost...

Notes: Semua harga jual-beli yang Ane alamin ga lepas dari faktor keberuntungan dan amal ibadah masing-masing ya gan..hehehe, tapi ane yakin klo Agan mampu merawat mobil eropa agan dengan detail yang tinggi, itu semua akan terbayar pada hasil akhirnya kok...

Tips Membeli Mobil Eropa Second dari Ane Gan Be Smart!

1. Gali informasi secara dalam dan mendetail tentang bagaimana merawatnya, harga perawatannya, ketersediaan sparepart, dimana dapat memperoleh, kelemahan, kelebihan, dll. melalui browsing, komunitas, bengkel, dll.

2. Perhatikan detail INTERIOR secara seksama, mulai dari kisi AC, knob persneling, tuas pintu, hingga karpet, PASTIKAN ORIGINAL dan ingat, inilah nyawa utama mobil eropa, interior yang apik bersih mencerminkan pemakainya bagaimana memperlakukan mobil tersebut!
utamakan fokus untuk sektor ini daripada sektor lainnya.

3. Test Drive berkeliling berbagai kontur jalan bila memungkinkan, jalan rusak, halus, lurus, berliku. perhatikan, rasakan, dan dengarkan, pastikan tidak ada suara-suara yang berisik

4. Ajak orang yang PAHAM mobil eropa, bukan montir, karena kebanyakan montir tidak memahami estetika mobil eropa, mereka hanya memperdulikan mesin.

5. Jangan mudah tergiur dengan harga yang murah, karena mobil eropa dengan kondisi yang sempurna memiliki nilai jual yang sangat tinggi diatas rata-rata mobil umumnya.Seperti contohnya Mobil BMW E36 harga pasaran rata-rata saat ini 50-60jt, tapi untuk yang kondisi superb bisa mencapai 80 hingga ratusan juta rupiah.

6. Cari target secara santai dan tidak terburu-buru, gali informasi track record selama pemakaian mobil tersebut, asal usulnya apabila Agan membeli dari tangan kedua atau ketiga, usahakan membeli dari user langsung.

Fast and Good Car Wont Cheap
Good and Cheap Car Wont Fast
Cheap and fast Car Wont Good
Which One Yours??

Salam KASKUS emoticon-I Love Kaskus:
Ramadhany
ca0396
ca0396 memberi reputasi
2
199.7K
879
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.