Arus kendaraan memadati Jalur Selatan Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (9/7) malam. Pada H+3 kendaraan masih memadati jalur selatan Lingkar Gentong dan diperkiran puncak arus balik terjadi hari Minggu (10/7).

Pemerintah minta maaf atas penyelenggaraan mudik dan balik Lebaran 2016 yang sampai menelan korban. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyatakan pemerintah sudah melayani masyarakat secara maksimal. Mulai dari mempercepat proses pembayaran jalan tol hingga memperbaiki jalan. Kecelakaan dan masalah dalam perjalanan menjadi evaluasi pemerintah.

Tjahjo juga menyatakan, Pemerintah menyampaikan permohonan maaf atas meninggalnya 17 orang selama arus mudik lebaran 2016. Khususnya kepada pihak keluarga yang tertimpa musibah. "Saya Mendagri atas nama pemerintah juga menyampaikan permohonan maaf," kata Tjahjo, Sabtu (9/7) seperti dilansir situs Kemendagri.go.id.

Tjahjo menjelaskan, Kemendagri sebelumnya telah mengirimkan radiogram ke sejumlah kepala daerah wilayah Pantura, yang menjadi perlintasan arus mudik dan balik lebaran. Mereka adalah Bupati Pemalang, Bupati Tegal, Wali Kota Tegal, Bupati Brebes, dan Bupati Cirebon. "Mohon perhatian khusus perbantuan siaga 24 jam. Seprti Satpol PP, aparat kecamatan, aparat desa dan dinas terkait di sepanjang Jalan Pantura dan puskesmas juga disiagakan 24 jam," ujar dia.

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Inspektur Jenderal Polisi Agung Budi Maryoto menyatakan akan mengevaluasi masalah macet arus mudik Lebaran 2016 di Tol Pejagan dan Brebes Timur Jawa Tengah. "Lebih baik memperbaiki kekurangan yang terjadi," kata Agung seperti ditulis oleh antaranews.com. Berdasarkan evaluasi sementara, menurut Agung, macet total arus lalu lintas disebabkan kekurangan sarana dan prasarana pendukung, serta pengendara yang tidak menaati petunjuk petugas di lapangan.

Selain itu, gerbang keluar Brebes Timur terdapat pintu perlintasan kereta api yang setiap 20 menit sekali dibuka-tutup sehingga memperlambat arus kendaraan. Agung berharap pembangunan jembatan di sekitar pintu keluar Brebes Timur dipercepat guna memperlancar arus kendaraan yang melewati pintu perlintasan kereta api tersebut.

Pengelola Tol Waskita Karya, menegaskan penyebab kemacetan kali ini bukan di tol. Menurutnya, tak ada masalah di tol termasuk soal pembayaran di gerbang tol. "Yang bikin macet itu waktu keluar arteri sudah macet," kata Dirut Waskita Karya M Choliq, pengelola Tol yang menangani Brebes Timur kepada detikcom, Rabu (6/7/2016).

Kemacetan di musim mudik ini pertemuan di ruas arteri yang merupakan jalan nasional. Ruas itu tak kuat menampung volume kendaraan dan pertemuan dari berbagai arus. "Yang nggak mampu itu jalan arteri, karena kecil," urai dia. Selain itu juga ketiadaan rest area membuat pemudik kesulitan bahan bakar serta beristirahat, menurutnya Brexit itu bukan jalur utama jadi wajar tidak ada rest area.

Untuk arus balik, kemacetan terjadi di Ajibarang, Banyumas Jawa Tengah. Pada Minggu (10/7) pagi kemacetan mengular hingga sepanjang 30 kilometer. Penyebabnya adalah perlintasan kereta api di Bumiayu yang memotong jalan raya. Menurut petugas piket Polsek Ajibarang Aiptu Miswanto lintasan kereta api ini memotong jalan karena setiap 12 menit sekali ada penutupan perlintasan karena kereta melintas. "Pada akhirnyua antrean mengular sampai sepanjang itu," kata Miswanto seperti dikutip dari detikcom.

Jalur Ajibarang hingga Bumiayu merupakan jalur yang sempit dengan kontur jalan yang berkelok-kelok. Di sepanjang ruas tersebut jarang ditemui jalan alternatif, sehingga saat arus lalu lintas padat dipastikan macet. Ditambah adanya perlintasan kereta api di Bumiayu ditambah volume kendaraan yang meningkat.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...tah-minta-maaf

---