Mengenal 'Republik Tiongkok', Negara Besar yang Kini Dikucilkan Dunia
TS
czechssr
Mengenal 'Republik Tiongkok', Negara Besar yang Kini Dikucilkan Dunia
Selamat datang, dan terima kasih sudah mampir ke thread saya yang pertama
Saat ini, istilah ‘Tiongkok’ atau ‘China’ mengacu pada ‘Republik Rakyat Tiongkok’, sebuah negara komunis yang menguasai hampir seluruh wilayah Asia Timur. Negara bentukan Mao Zedong ini hingga sekarang dikenal sebagai “raksasa ekonomi dunia” setelah Amerika Serikat. Selain itu, Tiongkok juga merupakan salah satu anggoto tetap daripada Dewan Keamanan PBB (Selain Amerika, Per.Inggris, Prancis, dan Federasi Rusia).
Namun, jarang dari kita yang mengenal negara ‘Republik Tiongkok’. Yang sebenarnya, negara tersebut terbilang lebih tua dan memiliki perjuangan yang luar biasa bagi rakyat Tiongkok. Nah, di sini ane akan bahas tentang Republik Tiongkok. Silaken disimak, gan
Spoiler for 1.Dahulu Menguasai Asia Timur, kini Hanya Sebesar Pulau Taiwan:
1.Dahulu Menguasai Asia Timur, kini Hanya Sebesar Pulau Taiwan
Spoiler for Peta Republik Tiongkok setelah Revolusi Xinghai (1912):
Spoiler for Peta Republik Tiongkok setelah Perang Saudara (1970):
Pada awal revolusi Xinghai, Republik Tiongkok berada di bagian dataran Tiongkok bagian selatan. Negara ini terus berkonfrontasi dengan negara tetangganya di utara – dikendalikan oleh dinasti Qing. Hingga akhirnya, pada tahun 1912, kekuasaan Dinasti Qing di utara resmi berakhir. Kemudian, seluruh wilayah bekas kekuasaan Dinasti Qing – termasuk Tibet, Xinghai, Taiwan, dan Mongolia – dimasukkan ke dalam otonomi Republik Tiongkok.
Sayangnya, kaum komunis Tiongkok pimpinan Mao Zedong terus menerus berupaya mengambil alih kekuasaan di dataran Tiongkok, sehingga pada akhirnya Rep.Tiongkok terus terdesar hingga ke sebuah pulau yang bernama ‘Taiwan’.
Hingga kini, kaum komunis Tiongkok masih menguasai dataran Tiongkok dan mendirikan ‘Republik Rakyat Tiongkok’. Kekuasaan Rep.Tiongkok pun dipindahkan ke pulau Taiwan, dan berkuasa di sana hingga sekarang.
Spoiler for 2. Konflik Kaum Komunis (Kunchangtang) dengan Kaum Nasionalis (Kuomintang) dan Perang Saudara Tiongkok:
2. Konflik Kaum Komunis (Kunchangtang) dengan Kaum Nasionalis (Kuomintang) dan Perang Saudara Tiongkok
Revolusi Xinghai dan jatuhnya Dinasti Qing, mengharapkan Tiongkok yang aman, damai, dan tentram. Namun, kenyataan tidak indah yang dibayangkan oleh Dr. Sun Yat Sen, sang pendiri Republik Tiongkok. Tiongkok kembali mengalami perpecahan, di mana Partai Komunis pimpinan Mao Zedong, menentang pemerintah Rep.Tiongkok. Hal ini mendapat balasan dari Partai Nasionalis (atau Kuomintang) yang setia dengan pemerintahan republik Tiongkok. Pertikaian ini sempat dipadamkan oleh Sun Yat Sen, dengan mendamaikan pihak Kuomintang dengan pihak Partai Komunis. Sayang, sepeninggal beliau, pertikaian ini kembali terjadi. Bahkan lebih besar lagi, Tiongkok justru mengalami “Perang Saudara” akibat perlawanan Partai Komunis menentang pemerintahan Republik Tiongkok, yang akhirnya mereka kembali berhadapan dengan kubu Nasionalis Kuomintang.
Sayangnya, kekuatan kaum komunis yang terlalu besar mengakibatkan kaum Nasionalis Kuomintang mengalami kekalahan. Membuat konsekuensi bagi partai Komunis untuk berkuasa di dataran Tiongkok (yang sekarang dikenal sebagai ‘Republik Rakyat Tiongkok’), sementara kaum Nasionalis Kuomintang harus “terusir” hingga ke pulau Taiwan, hingga sekarang. Republik Tiongkok, diusir dari tanah airnya sendiri.
Spoiler for 3. Barisan Terdepan Melawan Fasisme Jepang:
3. Barisan Terdepan Melawan Fasisme Jepang
Jepang – di bawah kaisar Hirohito – menghendaki agar kekaisaran tersebut mampu mempersatukan (lebih seperti menguasai) seluruh wilayah Asia Pasifik, yang meliputi semenanjung Korea, dataran Tiongkok, Vietnam, Thailand, Filipina, Malaysia, Hawaii, dan termasuk Indonesia. Sayangnya, untuk mewujudkan ambisinya dalam mendirikan negara “Asia Timur Raya”, kekaisaran Jepang harus berhadapan dengan 2 negara superpower di dunia ini, yaitu Amerika Serikat dan Persatuan Republik Sosialis Soviet (Uni Soviet), mengingat Jepang ingin menguasai kep.Hawaii dan Rusia bagian timur. Hal itu otomatis menjadikan Jepang sebagai pemain utama blok axis pada Perang Dunia 2.
Beberapa wilayah lainnya – yang terancam dimasukkan ke dalam Asia Timur Raya – juga melakukan perlawanan terhadap pemerintah kekaisaran Jepang, seperti wilayah Korea dan termasuk Indonesia. Begitu halnya dengan Tiongkok. Walaupun sebenarnya Tiongkok dan Jepang sudah lama bersengketa wilayah dengan Jepang, namun konflik skala besarnya baru meletus pada saat Perang Dunia 2.
Berbagai penindasan yang dilakukan orang-orang Jepang, membuat semangat nasionalis rakyat Tiongkok meledak-ledak, memaksa mereka mengangkat senjata. Dan dalam hal ini, justru kaum nasionalis Tiongkok maju sebagai garda terdepan dalam melawan Jepang. Kaum nasionalis berhasil memacu semangat “membela tanah air” di hati seluruh rakyat Tiongkok dengan melakukan perlawanan-perlawanan yang heroik. Berbeda dengan kaum komunis yang hanya melakukan perlawanan kecil.
Spoiler for 4. Dahulu Anggota Tetap DK PBB, Kini Justru “Dikeluarkan” dari PBB:
4. Dahulu Anggota Tetap DK PBB, Kini Justru “Dikeluarkan” dari PBB
Sebagai sebuah Negara raksasa di Asia Timur (dulu), Republik Tiongkok merupakan salah satu dari 5 negara pendiri Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), yang kemudian mendapatkan hak veto nya di Dewan Keamanam PBB (bersama Amerika Serikat, Uni Soviet, Inggris, dan Prancis. Namun, sejak Republik Rakyat Tiongkok berkuasa di daratan Tiongkok, PBB menghapuskan keanggotaan Republik Tiongkok karena hanya mengakui One China dimana RRT adalah wakil yang sah atas seluruh Tiongkok, dan Taiwan adalah sebuah provinsi yang termasuk dalam kedaulatan China. Tetapi Republik Tiongkok (a.k.a Taiwan) pun mengklaim bahwa dirinya adalah wakil yang sah atas seluruh China. Dan sejak itulah, Republik Tiongkok dikeluarkan dari keanggotaan PBB, dan Republik Rakyat Tiongkok resmi diangkat sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB – pemilik hak veto.
Hingga kini, Republik Tiongkok berusaha agar bias kembali sebagai anggota PBB, namun berkali-kali ditolak. Bahkan, hingga sekarang, PBB masih menganggap Taiwan sebagai provinisi dari RRT, dan belum mendapatkan pengakuan atas kedaulatannya.
Spoiler for 5. Jangan Panggil Kami Tiongkok, Sebutlah Kami Sebagai “Taiwan”:
5. Jangan Panggil Kami Tiongkok, Sebutlah Kami Sebagai “Taiwan”
Atas pernyataan PBB di atas yang menyatakan bahwa “there’s only one china”, Republik Tiongkok telah menemukan jati diri mereka yang baru, bahwa “Taiwan is not China”. Mereka bukan lagi China. Mereka adalah orang Taiwan, dan Taiwan bukanlah China. Meskipun tetap bernama ‘Republik Tiongkok’, slogan tersebut tetap mereka kampanyekan, dengan harapan bias diakui oleh dunia sebagai Negara yang berdaulat, negara yang berdiri sendiri, dan Taiwan tidak ingin terikat lagi dengan Tiongkok.
Orang-orang di Taiwan akan marah jika mereka disebut “China”, dikarenakan panggilan tersebut memberi kesan kalau Taiwan merupakan bagian dari Tiongkok. Sebagai gantinya, mereka ingin disebut sebagai “Taiwan” atau “Chinese Taipei”. Hingga kini, telah ada 21 negara di dunia yang mengakui Taiwan sebagai sebuah negara.
Spoiler for Bonus:
Buat yang belum ngerti, ane tambahin komik Polandball-nya sebagai penjelas. Ane ambil dari fp Axis Ball軸心球
.
PENUTUP
Sebagai sebuah negara, Taiwan berhak untuk mendapat pengakuan sebagai negara yang berdaulat. Saatnya kita menghargai dan menghormati Taiwan sebagai sebuah negara yang merdeka, Taiwan yang tidak terikat oleh Republik Rakyat Tiongkok.
Apakah anda mengakui Taiwan sebagai provinsi daripada Tiongkok atau bukan, itu bukan masalah bagi mereka. Taiwan hanya ingin diakui sebagai negara merdeka. sebagaimana kita Indonesia.
Terima kasih buat agan-agan yang udah mampir di thread ane, jangan lupa
User telah dihapus memberi reputasi
1
209.8K
Kutip
791
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!