Quote:
Rabu, 22 Juni 2016 | 22:24 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri lembaga survei Cyrus Network sekaligus mentor relawan "Teman Ahok", Hasan Nasbi menilai apa yang disampaikan mantan pengumpul KTP untuk Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak bisa dipercaya.
Hasan mengatakan, sulit untuk memercayai lima orang mantan pengumpul KTP itu yang jelas-jelas melakukan tindak kecurangan dalam pengumpulan KTP.
"Mantan kok dijadikan referensi. Mantan pasti ngomong yang jelek-jelek lah, kalau enggak dia enggak jadi mantan. Kedua, kalau ngomong soal kebenaran, kebaikan, referensinya jangan ngomong sama orang orang yang tidak jujur dong. Dia kan mengaku sendiri kalau memalsukan KTP," ujar Hasan saat ditemui di Graha Pejaten, Rabu (22/6/2016).
Bahkan, Hasan mengatakan tersiar kabar bahwa ada organisasi politik di belakang lima orang tersebut. Menurutnya cara tersebut jelas merusak citra berpolitik. (Baca: Peran Hasan Nasbi bagi "Teman Ahok")
"Kabarnya ada ormas dibelakangnya dengan cara yang yang terburu-buru. Demokrasi kita harusnya dibangun dengan kompetisi bukan dengan saling menghancurkan," ujar Hasan.
Lima mantan pengumpul KTP untuk Ahok itu mengaku bahwa mereka telah melakukan kecurangan dengan memalsukan data KTP. Mereka juga mengatakan ada data fiktif di dalam 1 juta KTP yang didapat oleh Teman Ahok.
Namun, Teman Ahok menyanggah semua pernyataan itu. Relawan pendukung Ahok itu menyebut pihaknya memiliki tahapan verifikasi sehingga setiap data yang masuk bukanlah data fiktif.
Meski perbuatan mantan Teman Ahok itu bisa diperkarakan ke ranah hukum, Teman Ahok mengaku sanksi sosial sudah cukup untuk mereka. (Baca: Kesaksian PJ "Teman Ahok" soal Pemecatan, Modus Kecurangan, dan Biaya Sewa Kafe)
Penulis: David Oliver Purba
Editor: Fidel Ali
http://megapolitan.kompas.com/read/2016/06/22/22240431/hasan.nasbi.mantan.kok.jadi.referensi.pasti.ngomong.yang.jelek-jelek.lah
Nasbung mana mau tau tu.. pokok nya coli, udah
Yah.. harap ngerti lah... gak pernah menang pun mereka,..