Kaskus

Entertainment

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Gambar Danau Berbentuk Hati Biasanya Ditemukan HOAX, Yang Ini Ngga Gan!

andrianushoAvatar border
TS
andrianusho
Gambar Danau Berbentuk Hati Biasanya Ditemukan HOAX, Yang Ini Ngga Gan!
Spoiler for Danau Pupuke:

Danau Pupuke: Danau yang Menyerupai Bentuk Hati

Satu lagi keindahan alam yang harus Anda kunjungi jika Anda sedang berlibur di kota Auckland, New Zealand, yaitu Danau Pupuke. Danau Pupuke terletak di sebelah utara Takapuna dan dekat dengan Pantai Takapuna yang berada di Greater Auckland. Danau ini berada di pusat North Shore dan berjarak kurang dari 200 m dari laut yang berada di sisi timur.

Danau yang merupakan sebuah danau air tawar ini memiliki bentuk sangat unik yang menyerupai bentuk hati. Air tawar yang ada di danau ini mengisi kawah hasil letusan gunung berapi yang berada di antara daerah pinggir kota Takapuna dan wilayah Milford yang berada di North Shore. Bentuk danau yang menyerupai bentuk hati tersebut adalah hasil dari terhubungnya dua buah kawah yang berbentuk bundar.
Spoiler for Danau Pupuke:

Bundaran kawah yang lebih besar membentuk sebagian besar area danau, sementara bundaran kawah yang lebih kecil membentuk lengan danau di sebelah timur laut. Danau Pupuke memiliki keliling kurang lebih 4,5 km. Kedalaman dari danau ini kurang lebih adalah 60 m. Di salah satu titik dari danau ini memiliki jarak yang kurang dari 200 meter dengan laut yang terbentang luas di sebelah timur danau.

Keindahan pemandangan danau membuat banyak wisatawan yang mendatanginya untuk melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan rekreasi. Berikut ini adalah sedikit penjelasan mengenai terbentuknya Danau Pupuke secara geologis. Kawah-kawah lain yang berada di wilayah Auckland Volcanic Field kebanyakan terkubur oleh letusan berikutnya atau terputus karena erosi yang disebabkan oleh air hujan yang terkumpul dan meluapi sisi tepi kawah.

Danau Pupuke tetap menjadi danau karena pada letusan gunung yang terjadi, terbentuk aliran lahar yang kokoh, sehingga air dapat mengalir melalui retakan tersebut, menghasilkan sumber mata air tawar di sepanjang garis pantai di antara wilayah Takapuna dan Milford. Sementara cekungan yang dihasilkan dari letusan gunung berapi, menjadi “mangkuk” raksasa yang sekarang menjadi Danau Pupuke.
Spoiler for Danau Pupuke:


Mitos Terbentuknya

Di tengah suku Maori beredar sebuah mitos mengenai terbentuknya Danau Pupuke. Dikisahkan bahwa dahulu hidup pasangan Tupua, anak dari Dewa Api. Setelah bertengkar dan mengutuk Mahuika, sang Dewi Api, rumah dan tanah daratan mereka dihancurkan oleh Mataoho, Dewa Gempa Bumi dan Letusan. Danau Pupuke terbentuk dari kehancuran tersebut, sementara Pulau Rangitoto muncul dari dasar laut sebagai tempat pengasingan mereka.

Kabut yang sering kali menyelimuti Rangitoto dipercaya sebagai air mata pasangan Tupua yang merindukan rumah mereka. Pada tahun 1894, sebuah rumah pompa dibangun di tepi danau dengan tujuan untuk memasok air tawar ke berbagai wilayah di sekitar danau. Rumah pompa tersebut kemudian diganti pada tahun 1906. Seiring dengan peningkatan permintaan, ketinggian dan kulaitas air di danau ini mengalami penurunan.
Spoiler for Pulau Rangitoto:

Oleh karena itu, pemanfaatan Danau Pupuke sebagai sumber air tawar dihentikan pada tahun 1944. Pasokan air tawar kemudian diperoleh dari waduk yang dibangun di Waitakere Ranges. Rumah pompa yang tidak lagi digunakan kemudian dijadikan bangunan yang dilindungi di bawah naungan The New Zealand Historic Place Trust pada tahun 1983.

Bangunan tersebut kemudian dikelola sebagai sebuah gedung pertunjukan dengan tiga panggung pertunjukan termasuk sebuah amfiteater luar ruangan. Terdapat sebuah kafe di dekat gedung pertunjukan ini. Sekarang ini, Danau Pupuke dijadikan sebagai danau yang memiliki fungsi pelestarian alam dan juga tujuan rekreasi. Beragam jenis burung menjadikan danau ini sebagai rumah mereka.
Spoiler for Rumah Pompa yang Sudah Tua di Tepi Danau Pupuke:

Para wisatawan, baik wisatawan lokal maupun mancanegara, memanfaatkan Danau Pupuke sebagai area piknik. Kegiatan yang biasa dilakukan oleh para wisatawan di danau ini adalah kegiatan olah raga air seperti mendayung, kayak, berkeliling dengan perahu, dan menyelam. Danau ini juga sering kali digunakan oleh para atlet atau pelajar untuk berlatih olah raga air seperti selancar angin dan kayak.

Danau Pupuke sudah menjalani uji bakteri dan dianggap aman untuk kegiatan berenang. Ada pula pengunjung yang datang hanya untuk berpiknik bersama keluarga atau teman. Kadang ada pula nelayan atau pun penggemar kegiatan memancing yang terlihat di sekitar danau ini untuk mencoba peruntungan dengan memancing ikan rainbow trout.

Pada tahun 2007, kegiatan memancing untuk tujuan rekreasi di Danau Pupuke semakin banyak digemari sejak ikan rainbow trout dilepaskan ke dalam danau. Akan tetapi karena Danau Pupuke tidak memiliki aliran, baik yang mengalir masuk maupun keluar danau, maka ikan-ikan yang hidup di dalamnya tidak dapat bereproduksi secara alami. Hal ini mengakibatkan ikan-ikan baru harus dilepaskan secara berkala.
Spoiler for Hari yang cerah di Danau Pupuke - Flickr.com:

Ikan lain yang hidup di danau ini antara lain tench, perch, rudd, dan carp. Untuk dapat mencapai lokasi Danau Pupuke, Anda dapat memanfaatkan jasa kapal ferry dari pusat kota Auckland menuju ke Davenport, selanjutnya Anda dapat naik bus tujuan Danau Pupuke. Anda dapat pula memanfaatkan jasa bus dari Britomart Transport Cantre.

Di Danau Pupuke ini Anda dapat merasakan kesejukan udara dan keindahan pemandangan yang mungkin tidak Anda dapatkan di pusat kota. Berbagai kegiatan dan olah raga air dapat Anda lakukan di danau berbentuk hati ini. Kesegaran jiwa dan raga dalam satu kali kunjungan.

Baca juga: Ini Nih The Real " Kolam Darah ". Di Tengok Yuk Kawan Kawan !
Sumber: http://adventuretravel.co.id/


0
4.2K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
925.1KThread90.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.