Liputan6.com, Jakarta AksiSatpol PP Banten yang merazia warung makan selama bulan puasa bak bumerang bagi pemerintahan Kota Lebak, Banten. Video yang memperlihatkan wajah pemilik warung yang menangis karena semua dagangannya disita meraih simpati publik.

Netizen beramai-ramai mengumpulkan dana untuk membantu Bu Saeni, pemilik warung yang dirazia. Dalam waktu singkat dana pun terkumpul ratusan juta rupiah. Bahkan kabarnya, presiden Indonesia Jokowi juga akan memberikan bantuan untuk ibu yang berusia 53 tahun ini.

Rano Karno, Gubernur Banten juga menyesalkan sikap Ssatpol PP yang merazia warung makan yang buka pada siang hari.

Sebenarnya siapa yang membuat instruksi pelarangan buka warung makan selama puasa?

Senin, 13 Juni 2016, di media sosial beredar riuh nama Bupati Lebak Hj Iti Octavia jayabaya, SE. MM. Menurut ciapan para netizen, Satpol PP Lebak merazia warung makan yang buka siang hari berdasarkan instruksi Bupati Lebak. Perempuan yang lahir di Lebak Banten 4 Oktober 1978 ini mulai menjabat di Lebak sejak 5 Januari 2014.

Sebelumnya anak Bupati Lebak yang menjabat dua periode ini merupakan anggota DPR RI yang bertugas di komisi XI dan badan anggaran.

Rupanya Bupati Iti sangat fokus dalam penertiban pedagang kaki lima di wilayahnya. Beberapa waktu lalu juga sempat beredar video yang sedang memarahi pedagang tua di media sosial Path.

Dalam video yang berdurasi 27 detik tersebut Bupati Iti berbicara dalam bahasa sunda. Saat itu ia sedang melakukan razia di Terminal Mandala, Jalan Sunan Kalijaga, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

Selain itu, Bupati ini juga memerintah para pedagang membersihkan sampah di sekitar lokasi berdagang mereka.

sumber: liputan6.com

Seharusnya sih nggak perlu untuk dilarang segala buat jual makanan saat bulan puasa. Cukup dikasih tirai penutup atau semacamnya, masyarakat di daerah itu juga berhak untuk tetap mencari nafkah saat bulan suci ramadhan.