Ternyata Pemimpin Berwajah Jelek Lebih Efektif dan Berhasil Dibanding Yang Ganteng
TS
scarlet.needle
Ternyata Pemimpin Berwajah Jelek Lebih Efektif dan Berhasil Dibanding Yang Ganteng
Quote:
Ini pelajaran penting bagi para pemilih dan rakyat Indonesia. Tampang dan fisik rupawan tidak menjamin kesuksesan seorang pemimpin. Satu penelitian di Inggris terhadap sejarah para pemimpin dunia justru menemukan bahwa orang yang mempunyai tampilan fisik tidak simetris terbukti pada akhirnya menjadi pemimpin yang efektif dan berhasil.
Sebuah penelitian sebelumnya menemukan bahwa orang yang mempunyai wajah dan tampilan simetris merupakan orang yang dinilai menarik di tengah lingkungannya.
Para peneliti mencontohkan Sir Winston Churchill, salah satu pemimpin paling sukses dalam sejarah Inggris, yang dijuluki "Buldog Inggris", karena tampangnya yang mirip anjing buldog. "Winston Churchill merupakan pemimpin besar dan wajahnya tidak simetris," kata Dr Carl Senior, yang memimpin penelitian itu.
Ilmuwan-ilmuwan yang berasal dari Aston University, Birmingham, itu menyimpulkan bahwa tampang yang jelek justru akan mendorong individu untuk meningkatkan keterampilan sosial mereka, sebagai kompensasi dari kekurangan mereka secara fisik. "Orang yang mempunyai tampilan fisik tidak simetris harus bekerja lebih keras dan hal ini kemudian membentuk kemampuan berorganisasi dan kualitas kepemimpinannya," kata Senior menjelaskan.
Sementara orang bertampilan fisik simetris cenderung tidak perlu berusaha terlalu keras dalam pergaulan sosial karena daya tarik fisik menjadikan mereka lebih dominan, punya banyak teman, dan menikmati hidup lebih bahagia. "Mereka adalah pemenang dalam lotere genetik," seloroh Senior.
Senior melakukan dua eksperimen di Aston University yang mempelajari kesimetrisan tampilan fisik dari para mahasiswanya. Perhitungan itu dilakukan dengan mengukur beberapa bagian tubuh seperti pajang lengan, panjang jari tangan, dan lebar telinga.
Dalam studi pertama 80 sukarelawan mengikuti tes psikometri terkait kualitas kepemimpinan.
Pada studi kedua 42 sukarelawan dari Aston Business School dibagi dalam dua kelompok dan diminta untuk memilih seorang pemimpin yang akan bertugas untuk memasarkan dan menjual sebuah mobil.
Dalam dua riset itu ditemukan hubungan yang kuat antara kualitas kepemimpinan tertentu dengan ketidaksimetrisan. Dalam uji coba yang melibatkan mahasiswa dari Aston Business School bahkan ditemukan bukti yang menarik.
Dari uji coba itu ditemukan bahwa orang yang mempunyai tampilan fisik kurang simetris justru dinilai sebagai pemimpin yang paling berkualitas oleh anggota kelompoknya. Kelompok yang dipimpinnya juga meraih hasil yang penjualan yang paling bagus.
Senior, yang penelitiannya dipublikasikan di jurnal Harvard Business Review itu menyimpulkan bahwa dengan mengukur kesimetrisan wajah manusia nantinya bisa menjadi cara untuk menganalisis kualitas kepemimpinan seseorang.
"Sementara orang bertampilan fisik simetris cenderung tidak perlu berusaha terlalu keras dalam pergaulan sosial karena daya tarik fisik menjadikan mereka lebih dominan, punya banyak teman, dan menikmati hidup lebih bahagia."