TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhamad Rusdi merasa tertipu atas informasi yang mengatakan 'Demo Anti Ahok" akan dilakukan di gedung KPK Jakarta yang baru.

Awalnya, pihaknya mengira ada pengurus di gedung KPK yang baru, namun ternyata semua terpusat di gedung lama yang lokasinya tepat di tepi jalan raya Kuningan.

"Kami sekarang akan menuju gedung KPK yang lama, dimana KPK yang asli ada disana," ujar Rusdi saat ditemui di depan gedung KPK baru, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/6/2016).

Dengan sedikit kesal, ia kemudian mencibir gedung KPK yang baru sebagai gedung KPK bayangan.

"Disini hanya KPK bayangan (gedung KPK baru) alias masih kosong melompong," imbuhnya.

"Sekarang kami akan mengirimkan 20 hingga 30 orang ke sana (gedung KPK lama)," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, salah seorang pendemo yang enggan disebutkan namanya, secara tegas mengatakan para pendemo merasa tertipu dengan adanya pihak yang mengarahkan mereka dan membuat mereka 'salah lokasi' untuk melakukan demo.



"Kita merasa ketipu, sebelumnya ada yang bilang kalau demonya disini (gedung KPK baru), kami percaya aja, kami pikir gedung ini ada pengurusnya juga, tapi ternyata nggak ada," tegasnya.

Setelah satu jam melakukan demo, ia kemudian mendapatkan informasi bahwa lokasi yang biasa dijadikan demo bukan di gedung KPK yang baru, melainkan KPK lama.

"Terus ada yang bilang kalau demonya harusnya bukan disini, tapi di gedung yang pas pinggir jalan itu, yaudah akhirnya kami rembukan (diskusi) dan mutusin buat kirim wakil kami buat kesana," tandasnya.

Sebelumnya, ratusan orang yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) hari ini menggeruduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mundur dari jabatannya serta ditetapkan menjadi tersangka.

Para pendemo yang merupakan gabungan serikat buruh secara tegas menentang kebijakan Ahok yang diduga menggunakan uang DP dan CSR dari pengusaha dalam membangun ibukota.

Aparat kepolisian pun masih berjaga di sekitar gedung KPK, helm dan tameng pun sudah disiapkan untuk mencegah terjadinya aksi ricuh yang bisa saja timbul.

"Kita merasa ketipu, sebelumnya ada yang bilang kalau demonya disini (gedung KPK baru), kami percaya aja, kami pikir gedung ini ada pengurusnya juga, tapi ternyata nggak ada," tegasnya.

Setelah satu jam melakukan demo, ia kemudian mendapatkan informasi bahwa lokasi yang biasa dijadikan demo bukan di gedung KPK yang baru, melainkan KPK lama.

"Terus ada yang bilang kalau demonya harusnya bukan disini, tapi di gedung yang pas pinggir jalan itu, yaudah akhirnya kami rembukan (diskusi) dan mutusin buat kirim wakil kami buat kesana," tandasnya.

Sebelumnya, ratusan orang yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) hari ini menggeruduk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mundur dari jabatannya serta ditetapkan menjadi tersangka.

Para pendemo yang merupakan gabungan serikat buruh secara tegas menentang kebijakan Ahok yang diduga menggunakan uang DP dan CSR dari pengusaha dalam membangun ibukota.

Aparat kepolisian pun masih berjaga di sekitar gedung KPK, helm dan tameng pun sudah disiapkan untuk mencegah terjadinya aksi ricuh yang bisa saja timbul.