Siapa yang gak tahu puncak ABC Himalaya? Asal lo tau, Nepal adalah surganya backpacker, mumpung lo masih muda kenapa lo gak cobain backpacker ke Nepal sendiri untuk menjadi lelaki sejati (Mantab!) Disini gw mau berbagi cerita sediti, tentang petualangan gue menuju Nepal seorang diri dari Tanah Air tercinta pada akhir tahun 2012 lalu.

Tahu Annapurna circuit? Ini adalah jalur trekking yang sudah sangat mendunia dan sudah lebih dari 25 tahun yang lalu dibuat oleh para pelancong, dengan tujuan favoritnya Annapurna Base Camp atau ABC. Kota terdekat untuk singgah adalah Pokhara, 6 jam perjalanan menggunakan bus dari ibu kota kathmandu. (550-700NPR non ac bus, tergantung agen, sewaktu gue berangkat 700NPR ketika pulang 550NPR).

Berikut bakal gue jabarin disini beberapa hal yang penting untuk lo tahu jika ingin pergi ke Himalaya:


1. Tentuin berapa lama lo mau menetap. Menurut gue 15 hari visa kunjungan (25usd) udah cukup kalo lo emang pingin mengunjungi Annapurna Base Camp (ABC). Puncak salju 4130mdpl, anya butuh waktu 8 hari trekking, sisanya dihabiskan di kathmandu dan pokhara.


2. Sepatu dan ransel adalah barang wajib yang harus dibawa dari indonesia, sisanya bisa sewa disini, praktis dan terjangkau. Pastikan sepatu yang nyaman untuk medan offroad, dan ransel yang bisa menampung sleeping bag dan down jacket


3. Ketika ane mulai mendaki, ane memilih desember, musim dingin di negara ini, ketika pagi hari di kathmandu dan pokhara suhu bisa mencapai 3 derajat C. Tapi pada musim dingin ini himalaya cukup indah tanpa kabut dan hujan.

4. Perlengkapan wajib yang harus dibawa adalah down jacket dan thermal sleeping bag. Kedua barang ini bisa di sewa di kathmandu 100 NPR (sekitar 10ribu per hari), 200NPR perhari untuk dua items ini. Beberapa teahouse ( desa tempat bermalam) kadang tidak memiliki selimut tebal. Semakin tinggi kita mendaki menuju puncak salju semakin dingin udara. Sedia payung sebelum hujan itu lebih baik. Kedua barang ini tidak lah berat, hanya banyak menyita space di dalam tas. Jangan terpengaruh pedagang yang menawarkan trekking stick, tidak terlalu bermanfaat, bambu dan ranting adalah tools yg banyak di pakai sebagai trekking stick oleh warga lokal, kalau terpaksa membeli 1 sudahlah cukup, tidak perlu sepasang.


5. Himalaya gold dan canabis indica adalah mariyuana paling populer di sini. Sama seperti makanan semakin tinggi kita berjalan maka semakin mahal harga yang harus kita bayar. Desa pertama atau kedua adalah tempat yang pas untuk membelinya, mampirlah sejenak sekedar mbeli softdrink bisanya dalam pembicaraan ringan dengan lokal mereka akan menawarkan, kalau tidak mulailah berbicara mengenai topik ini " di mana ladang ganja dalam jalur trekking ini, saya ingin sekali melihat dan berfoto disana... Yup topik ini sangat jitu. Hasis terbaik dari himalaya dan weed dari hasil panen ter baik ( okt-sept) di hargai 5-7usd per linting (mix weed + hash), pintar2 menawar lah. Ini adalah teman terbaik menjelang istirahat malam di udara yang dingin.

6. Semakin penuh ransel, semakin berat punggung kita menahan beban, itu cukup membuat lelah dan memperlambat langkah kita. 2 pasang baju saja yang kita butuhkan didalam tas, setelan selama trekking dan satu setel lagi untuk tidur ( +long john) di malam hari. Tidak ada yang memperhatikan baju kita, ganti atau tidak, bau atau tidak, 2 pairs is enough dan semua orang melakukan ini. Titipkanlah barang barang lainnya di tempat bermalam di pokhara, hotel dan hostel menyediakan loker dan gratis walaupun ketika kita kembali tidak lagi menginap di tempat mereka.

Mungkin itu beberapa hal yang bisa gue share ke kalian. Ini adventure gue, mana adventure lo??