BOGOR – Menanggapi para sopir angkot yang kembali melakukan aksi unjuk rasa di Balaikota Bogor, walikota Bogor mengatakan, jika tak dibenahi, 10 tahun kedepan Kota Bogor akan jadi kota termacet sedunia. Dengan pendampingan ketat dari kepolisian, Satpol PP serta kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, Bima Arya keluar ruangan untuk memberikan penjelasan kepada ratusan demonstran.

Kebijakan SSA kata Bima, adalah awal dari penataan transportasi dalam mengatasi kemacetan. Karena jika tidak ada action maka tidak akan ada perubahan dan kemacetan akan semakin parah.

“SSA adalah kebijakan yang telah dipatenkan, setelah itu akan ada routing angkutan, supaya kedepan tidak ada lagi saling rebutan penumpang, dan penghasilan para sopir berkurang,” jelas Bima dihadapan para demonstran, (28/4).

Ia menerangkan, kebijakan pemerintah memberlakukan SSA secara paten, dampaknya tidak dapat dirasakan secara sekaligus oleh masyarakat, karena butuh waktu dan proses.

“Kalau bicara setoran dan pendapatan minim bukan terjadi saat ini, karena setiap waktu para sopir selalu berkeluh seperti itu, makanya nanti ada routing, sehingga angkutan kota akan beroperasi secara menyeluruh, sehingga tidak akan lagi ada laporan penghasilan menurun,” ujarnya.

Seperti diketahui, hari ini ratusan angkutan kota kembali berunjukrasa di Balai Kota, aksi tersebut sekaligus untuk menyampaikan aspirasinya kepada Wali Kota Bogor yang memberikan ruang dan waktu untuk berdialog dengan para sopir angkot. (Asep)