Keraabat Puang Nenek (Sebutan untuk kakek Qarsin, Haring, mengatakan Puang Nenek menyimpan berlian-berliannya di suatu lokasi rahasia di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. Puang Nenek adalah orang yang sebelumnya mengaku memiliki berlian raksasa 222 karat.

"Ada di Luwu, Kota Makassar, dan Bone, itu kira-kira besarnya sama," kata Haring, warga Jalan Lasiming, Kecamatan Ujung, Kota Parepare, Sulawesi Selatan, Selasa, 5 April 2016. Haring mengklaim ia sudah mengenal sosok Puang Nenek sejak 2014.

Kakek bernama Mayor Garising alias Qarsin alias Puang Nenek mengaku mengantongi lebih dari satu berlian berukuran besar. Informasi ini mencuat setelah sejumlah media elektronik memberitakan berlian seberat 222 karat itu, Selasa, 5 April 2016.

Haring menambahkan, meski berlian itu dikuasai Puang Nenek, tapi pria kelahiran 1935 itu memiliki berniat baik. "Ia menganggap berlian dan beberapa batu mulia merupakan kekayaan negara, jika rakyat terdesak harus segera dijual untuk bangsa ini," katanya.

Andi Oddang, Kepala Desa Bulu Cendranan, Kecamatan Pitu Riawa, Sidrap, mengatakan bahwa mereka menerapkan pengamanan ketat di sekitar rumah Puang Nenek. Pengamanan itu dilakukan sejumlah warga di desa yang dia pimpin itu.

"Warga berani menjaga kediaman Puang nenek, karena sudah meliat dengan mata kepala sendiri, beliau membangun rumah adat dan masjid yang kita rasakan saat ini, dan dibantu para keluarga," kata Oddang kepada Tempo, Selasa malam, 5 April 2016.

Sejak terungkapnya berlian seberat 222 karat itu, Oddang belum memikirkan permintaan bantuan kepada aparat kepolisian setempat. "Kondisi saat ini masih aman, dan orang juga tidak tahu posisinya ditambah penjagaan dilakukan oleh keluarga dan warga."

Oddang mengatakan mereka lebih berhati-hati dan mewaspadai setiap orang yang memasuki wilayah mereka. "Jika ada orang yang tidak dikenali kami usir dengan baik, kalau kasar baru kami melaporkan hal tersebut kepada aparat berwenang," ujarnya.

Oddang berharap agar niat tulus Puang Nenek yang akan menyerahkan berlian itu kepada negara bisa dicontoh pemerintah agar rela berkorban untuk kepentingan sesama. "Kalau semua seperti beliau utang negara akan habis," ucap Oddang.

Hingga kini Tempo masih berusaha menemui Puang Nenek untuk membuktikan klaim kepemilikan berlian seberat 222 karat itu. Tempo pun belum melihat langsung bentuk berlian itu dan baru pada Rabu, 6 April 2016, dijanjikan bertemu dengan Garising.

Berlian itu sejauh ini belum disertifikatkan, sehingga belum ada kepastian keasliannya. Haring hanya menunjukkan foto Garising dengan berliannya. Puang Nenek berniat menjual berlian itu seharga Rp 6,9 triliun untuk membantu membayar utang negara.