- Beranda
- The Lounge
Fenomena-Fenomena Yang Terjadi Akibat Abnormalitas Cahaya
...
TS
joyboyx
Fenomena-Fenomena Yang Terjadi Akibat Abnormalitas Cahaya
Proud To Be Part Of 
Selamat Datang di Thread JoyBoyX 
Spoiler for HT-8:
Quote:
Selamat datang kembali di thread by JoyBoyX & TMS!
Kali ini kita akan bahas tentang cahaya dan anomali/abnormalitas-nya yang terkadang luput dari perhatian kita, padahal hasilnya unik-unik lho. Dah, ga usah banyak bacot langsung aja kita cekidot! selamat menikmati
Quote:
Cahaya adalah suatu bentuk energi berbentuk gelombang elektromagnetik. Tidak semua cahaya bisa kita lihat, yang kasat mata hanyalah cahaya dalam rentang frekuensi 380-750nm. Cahaya termasuk partikel energi yang paling cepat pergerakan energinya. Nilai presisinya adalah 299.792.458 meter per detik (kira-kira 3,00×108 m/s)
Cahaya juga termasuk energi yang bisa dimanipulasi, baik arah, bentuk, maupun rentang frekuensinya. Nah, yang akan kita bahas kali ini adalah fenomena-fenomena yang terbentuk akibat abnormalitas cahaya itu sendiri. Mari kita mulai
Spoiler for Fenomena Cahaya di Atmosfer:
Quote:
Cloud Iridescent
Kadang kita pernah melihat kelangit saat hari sedang cerah-cerahnya dan berawan, dibalik awan itu kok tiba-tiba kelihatan pelangi ya? Tapi kok bentuknya abstrak? Tapi kan lagi ga hujan?
Kalau agan/sista pernah liatnya (ane cuma pernah liat 2x), selamat! kalian sudah melihat fenomena langka yang disebut Cloud Iridescent. Nah apa sih cloud Iridescent itu?
CI adalah fenomena yang terjadi akibat cahaya matahari yang dibiaskan oleh tetesan air/es yang berada dibalik awan dan terpapar oleh sumber air lain di permukaan bumi (kolam, genangan air, dll) dan dibiaskan balik lagi ke langit. Biasanya di tempat kejadian sih bakal ada sumber mata airnya, tapi ga harus dari hujan. Malah fenomena ini lebih sering terjadi saat matahari lagi terik-teriknya.
Green Flash
Saat matahari mulai kembali ke peraduannya, tiba-tiba nun jauh di tempat ia tenggelam, ada cahaya hijau yang berkelip cepat seakan ada portal disana yang terbuka.
Buat agan-agan yang tinggal di pantai pasti sering lihat fenomena ini. Yap, itu adalah fenomena yang cukup sering terjadi yang dinamakan Green FLash. Fenomena ini terjadi tepat di tengah cakram matahari saat matahari tenggelam dan biasanya hanya berlangsung 1-2 detik. Fenomena ini terjadi akibat refraksi cahaya matahari diatas permukaan laut. Dari seluruh spektrum cahaya yang dihasilkan, biru seharusnya jadi yang paling akhir dikeluarkan. Namun rentang frekuensi cahayanya kalah dengan hijau, jadi seolah-olah hijau adalah cahaya yang dilepaskan paling akhir.
Dan tahu nggak? Fenomena ini ga cuma terjadi sama matahari lho. Sumber lain seperti bulan, venus, bahkan jupiter juga bisa menjadi pemicu fenomena ini. Hanya saja dibutuhkan timing yang sangat tepat sehingga fenomena nya lebih langka dibanding saat terbenam matahari.
Satu lagi faktaunik fenomena ini. Fenomena ini kadang dikaitkan dengan legenda Davy Jones Locker atau The Flying Dutchman. Dikatakan saat terjadi green flash, saat itulah terbuka portal ke dimensi lain tempat sang legenda berada. Yang sudah nonton The Pirates of Carribean yang terakhir pasti tau dah
Brocken Spectre
Nah ini satu lagi fenomena langka yang agak terkenal juga. Brocken Spectre. Berhubung agak susah ngetiknya, kita singkat jad BP aja, oke?
Kok terkenal? Buat yang suka manga/anime one Piece pasti dah tau fenomena ini dari arc Skypea. Tapi buat yang belum tau, yuk ane jelasin.
BP ini adalah fenomena yang dihasilkan oleh cahaya yang membelakangi objek dengan bidang pantul yang cukup jauh dari objek itu sendiri. Efeknya adalah bayangan yang dihasilkan terkonversi cukup jauh sehingga menimbulkan efek bayangan raksasa. Dan ini memang di daerah tertentu dijadikan mitos adanya raksaa di gunung/bukit. Karena objek diatas bukit yang tinggi dengan bidang pantul dibawahnya cukup jauh.
Bidang pantul yang dibutuhkan tidak hanya tanah, bisa juga kabut, awan, dll. Seperti di manga One Piece dimana pendudk diatas awan (ini fiksi lho) yang terkena cahaya matahari dan bayangannya dipantulkan di kabut diatas lautan, menciptakan efek bayangan super raksasa. Ngeri juga sih buat yang ga tahu
Spoiler for Fenomena Optik:
Caustic Network
_in_Kona,_Hawaii_2009.jpg)
Kita masuk ke ilusi optik. Untuk mengawalinya ada fenomena yang lumayan sering kita temui yang dinamakan Caustik Network. Fenomena ini sering kita lihat pada bayangan gelas berisi air atau di permukaan kolam. Berikut penjelasannya.
Caustik ini adalah fenomena berupa bayangan yang berbentuk kurva akibar refleksi cahaya matahari/sumber cahaya lain melewati air. Air disini bukan genangan atau tetesan, tapi badan air (air penuh). Cahaya yang seharusnya diteruskan secara langsung ke permukaan datar, saat melewati air arah gelombangnya terpengaruhi sehingga menghasilkan jalur yang tersebar acak. Hal ini menyebabkan bayangan yang dihasilkan pun tersebar sesuai dengan gerak gelombang air.
Contohnya saat cahaya melewati gelas, maka bayangan yang dihasilkan menyerupai bentuk cekung akibat adaptasi bentuk air terhadap bagian dalam gelas. Lain halnya dengan kolam, bayangan yang terbentuk menyerupai petak-petak abstrak atau gelombang mengikuti gerak air di permukaannya.
Peiochroism
Penikmat batu akik akrab nih dengan fenomena satu ini. Pleiochroism adalah fenomena dimana sebuah benda akan berubah warna seusai arah datangnya cahaya. Febomena ini terjadi akibat polarisasi cahaya yang berbeda beda sesuai bentuk sudut objek yang disinari. Gelombang cahaya dibengkokkan dengan alur yang berbeda-beda mengikuti keluk dan sudut benda. Hal ini memiliki 2 syarat, benda tersebut memiliki sudut tertentu dan ada kandungan mineral didalamnya. Mineral ini berfungsi sebagai sebagai media untuk menyerap frekuensi cahaya tertentu yang kelak akan menghasilkan perbedaan warna saat gelombang cahaya diteruskan.
Spoiler for Fenomena Fotografi:
Nah, masuklah kita ke ranah Foto-foto. Ada 2 fenomena yang umum tapi masih banyak yg belum tahu. Lest check!
Flare
Flare/Flare Lens adalah kilauan warna dan bentuk asing pada foto yang muncul akibat memotret subyek saat berhadapan langsung dengan sumber cahaya. Konsekuensi dari flare adalah kontras dan saturasi warna foto-foto kita juga akan menjadi berkurang.
Dalam dunia fotografi, kita tentu sudah pernah mendengar jika memotret dengan posisi langsung berhadapan dengan sumber cahaya adalah suatau kesalahan. Teknik yang sekaligus akan menghasilkan efek flare lensa pun menjadi sangat dihindari karena pendapat ini. Tidak hanya oleh para fotografer yang masih awam, tetapi juga oleh fotografer professional. Eits, tapi efek ini gak sepenuhnya jelek lho.
Ada beberapa tekhnik tertentu yang justru memanfaatkan teknik ini. Perlu kita ketahui, flare lensa sebenarnya adalah cahaya yang masuk lalu terpantul dalam elemen kaca pada lensa. Pantulan bernama flare lensa ini biasanya paling sering terjadi pada kamera dengan optic yang strukturnya rumit, namun bukan tidak mungkin jika optic biasa atau dengan stuktur sederhana dapat menghasilkan efek flare lensa ini.
Flare lensa bisa dengan mudah diterapkan dalam foto kita, mulai dari pengambilan secara potrait, landscape, still life, atau yang lainnya. Selain itu, berbagai sistem kamera jenis apapun saat ini juga telah mendukung terjadinya flare lensa, baik itu DSLR canggih super mahal, hingga pocket kamera berharga ekonomis pun bisa kita manfaatkan untuk menampilkan flare lensa pada foto.
Seperti yang telah dikatakan diatas, untuk menghasilkan efek flare lensa, kita hanya perlu mengarahkan kamera ke subyek yang berhadapan langsung dengan sumber cahaya. Para fotografer biasanya memilih sinar matahari, lampu jalan, lampu meja, senter, dan flash light, sebagai sumber cahaya penghasil flare lensa cantik pada foto-foto mereka.
Under Exposure
under-exposure adalah hasil rekam sensor-gambar/film pada kamera yang kurang (under) menyerap cahaya di lingkungan objek foto. Hasilnya adalah foto yang dihasilkan kurang tajam dan kurang kontras. Biasanya terjadi jika kita memotret objek saat sore atau malam hari, bisa juga terjadi di ruangan Indoor yang kurang pencahayaan.
Selain teknik memotret, kecanggihan kamera juga mempengaruhi hasil foto di ruang dengan intensitas cahaya rendah. Kamera canggih seperti DSLR memiliki banyak fitur untuk mencegah efek ini. Namun berbeda dengan phone camera. Karena terkadang hanya dengan penambahan flash light tidak cukup mempertajam hasil foto.
Perlu handphone dengan kamera yang memiliki fitur dan spec mumpuni untuk mengakali efek under exposure ini. Misalkan kamera dengan fitur Hi-Light f/2.0 aperture dan kamera depan 16MP dengan sensor 1/3.1 inch yang menangkap cahaya 400x lebih terang, tentu menambah ketajaman foto saat pajanan cahaya rendah Terutama untuk ber-selfie ria di pantai sore hari contohnya, jarang ada smartphone yang memiliki kemampuan Ultra HD untuk foto yang dihasilkan dalam keadaan minim cahaya
Yuk Mampir ke Thread Kece yang Lain 
Spoiler for Thread Kece:
Diubah oleh joyboyx 28-04-2016 07:06
nona212 memberi reputasi
1
44.8K
165
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
925.8KThread•93.1KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya