• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kusta Bukan Penyakit Kutukan ? Jangan Diskriminasi Penderita Kusta

blackhacker72Avatar border
TS
blackhacker72
Kusta Bukan Penyakit Kutukan ? Jangan Diskriminasi Penderita Kusta
Semua orang tentu pernah mendengar penyakit kusta, namun semakin lama penyakit kusta menjadi semakin jarang terdengar. Dengan begitu, semakin banyak pula orang yang tak memahami seperti apa sebenarnya penyakit kusta.

Penyakit kusta biasanya dikaitkan dengan cacat yang dialami oleh penderitanya. Kusta tak hanya merusak kulit, namun juga bisa dengan cepat merusak saraf, anggota tubuh gerak, dan mata. Ini membuat kusta menjadi penyakit yang ditakuti dan pasiennya juga seringkali dijauhi karena masyarakat takut tertular.

Seseorang yang pernah menderita penyakit kusta biasanya mendapatkan kekerasan fisik, kekerasan emosional, penelantaran, dan juga kekerasan ekonomi yaitu tidak bisa mendapatkan pekerjaan.



Bentuk diskriminatif yang dilakukan terhadap orang kusta antara lain, tidak diperbolehkan menggunakan kendaraan umum, diusir dari tempat tinggalnya, dipaksa untuk tinggal di tempat penampungan khusus, tidak mendapatkan layanan medis, dilarang bersosialisasi dengan warga, dilarang menggunakan tempat ibadah, bahkan ada juga yang dikeluarkan dari institusi pendidikan sehingga ia tidak dapat menyelesaikan pendidikannya.

Mengatasi permasalahan tersebut, Relawan #PutusUratMiskin dari efekgila.com bersama Dompet Peduli Umat Darut Tauhid (DPU) Darut Tauhid) memberikan bantuan pelatihan menjahit bagi orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK) agar mereka dapat kembali bangkit, berkarya,dan mendapatkan kesetaraan sosial di masyarakat.



“Bagi sebagian orang, OYPMK dianggap momok dan dijauhi. Maka dari itu, kami ingin membantu mereka memiliki kesempatan berkarya dengan memberikan penyuluhan dan kursus menjahit secara cuma-cuma,” ujar Bryan Wicaksono (23) mewakili relawan #PutusUratMiskin.

Kursus yang digelar sepekan 3 kali pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu dari pukul 9.30 WIB hingga 12.00 WIB ini bertempat di sebuah ruangan di mesjid Rahmi Hatta, Tangerang.

Gerakan mengkaryakan kembali OYPMK sebenarnya banyak yang meminati. Namun saat ini hanya bisa menampung 20 peserta didik. Hal itu dikarenakan keterbatasan tempat dan peralatan jahit seperti mesin jahit dan lain sebagainya.



"Sebelumnya saya tidak punya penghasilan,karena tidak ada yang mau menerima saya untuk bekerja. Bagi sebagian orang penyakit kusta itu dianggap kutukan dan menular. Disini saya bisa menjahit dan menjual hasil jahitan saya" ujar Sutimi,salah satu OYPMK.

Diharapkan banyak orang yang mau membantu program #PutusUratMiskin Mesin Jahit Untuk Mantan Penyandang Kusta. Dasarnya, semua manusia punya hak untuk mendapatkan kesetaraan dan kesejahteraan hidup. Termasuk orang yang pernah mengalami kusta.



Mari bantu donasi penggalangan mesin jahit untuk para ibu-ibu mantan pengidap kusta.
Berapun donasinya sangat berarti bagi mereka untuk bangkit dan berkarya.

Cara donasi :
1. Klik https://kitabisa.com/MesinJahitKusta
2. Klik Donasi Sekarang
3. Masukkan Nominal Donasi Kalian
4. Masukkan identitas kalian (nama, email, no.hp)
5. Pilih Metode Pembayaran (BCA, BNI, Mandiri, BRI, Kartu Kredit)
6. Dan lakukan transfer
Semoga Tuhan membalas kebaikan kita semua dan menjadikan hal ini sebagai inspirasi agar kita lebih banyak bersyukur.


0
2.1K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.