XinHua.News
TS
XinHua.News
Tomy Winata Berdayakan Warga Eks Timor Timur Jadi Sopir dan Satpam
Rimanews - Bank Artha Graha, salah satu bidang usaha konglomerat Indonesia Tomy Winata, melatih 1.000 orang warga eks Timor Timur menjadi pengemudi dan penjaga keamanan atau satpam.

"Nantinya mereka yang sudah dilatih akan diserap bekerja di sejumlah perusahaan milik Grup Artha Graha dengan penghasilan yang cukup untuk membiaya hidup dan keluargannya," kata Ketua Umum Uni Timor Ausain (Untas) Eurico Guterres di Kupang, Senin (18/04/2016).

Sebanyak 1.000 warga eks Timor Timur itu dilatih di Jakarta dan langsung bekerja di Ibu Kota Negara Indonesia itu dengan standar gaji yang bisa memenuhi kebutuhan keluarga mereka.

"Jadi, penghasilannya bisa ditabung untuk biaya anak sekolah di Kupang dan di sejumlah daerah lain di NTT," kata mantan Wakil Panglima Pejuang Integrasi Timor Timur itu.

Pada tahap pertama pelatihan itu, setiap peserta akan diberikan fasilitas tempat tinggal di lokasi pelatihan di Jakarta, termasuk didata untuk ditempatkan bekerja di sejumlah perusahaan milik TW.

Menurut Eurico, kebijakan yang diambli Grup Artha Graha untuk melatih warga eks Timor Timur itu sebagai bagian dari kepedulain perusahaan untuk memberikan perhatian bagi keberlanjutan penghidupan warga yang telah memilih Indonesia sebagai negara, pascapengusian akibat referendum pada tahun 1999.

Hampir sebagian di antara mereka masih mendiami sejumlah lokasi pengungsian di separuh wilayah Nusa Tenggara Timur ini dengan tanpa pekerjaan tetap.

Dengan kebijakan itu, diharap akan bisa memberikan satu kepastian hidup bagi warga yang karena kecintaannya untuk Merah Putih dan Pancasila rela meninggalkan tanah kelahirannya, Timor Timur, yang saat ini sudah menjadi negara berdaulat.

Menurut Eurico, program tersebut akan terus berlanjut dengan melibatkan para pemuda yang masih kuat dan bertenaga secara fisik agar bisa maksimal dalam melaksanakan tugasnya pascapenempatan bekerja nantinya.

Untuk warga lainnya yang masuk dalam komunitas warga eks Timor Timur yang masih bertahan di Indonesia, kata dia, akan diberi kompensasi yang layak dari pemerintah Indonesia.

"Kompensasi yang akan diberikan itu belum diketahui bentuknya. Namun, hal itu sudah menjadi komitmen pemerintah RI," katanya.

Kompensasi yang diberikan itu, kata dia, akan dinikmati oleh sedikitnya 9.570 orang warga yang terdata hasil verifikasi dari seluruh kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.

Jumlah 9.570 orang itu hasil evaluasi dan verifikasi akhir tim di setiap kabupasten/kota yang ada dari sebelumnya tercatat 13.000 orang.

"Dalam hasil verifikasi yang dilakukan terakhir di setiap kabupaten/kota, hasilnya 9.570 orang itu. Jumlah itulah yang akan dijadikan acuan untuk kompensasi dari pemerintah," katanya.

Selain kompensasi, ada sejumlah tokoh pejuang dari 13 kabupaten Timor Timur pada masa Indonesia dulu juga akan mendapatkan tanda jasa dari pemerintah Indonesia atas perjuangan yang sudah dilakukan meski harus kalah secara politik dengan berdirinya negara Timor Leste saat ini.

"Kami juga sudah meminta perlindungan hukum bagi 140 veteran pejuang integrasi dari pemerintah Indonesia. Semua permintaan itu sudah diamini dan akan direalisasi pemerintah," katanya.

http://nasional.rimanews.com/peristi...pir-dan-Satpam

berdayakan gan
0
3.9K
21
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.