Ane inget banget dulu waktu pemerintah menerapkan kebijakan bayar/beli kantong plastik, ada pro dan kontra. Tujuan pemerintah sebenarnya mengurangi penggunaan plastik. Dan duit dari hasil penjualan kantong, katanya akan dipakai buat program/proyek go green.

Klo ane si setuju setuju aja dengan kebijakan tersebut. Setiap belanja, ane bawa kantong sendiri. Kalaupun ane harus bayar, ga masalah. Itu teguran buat ane, karena ane lupa bawa kantong belanjaan. Namun ada yang kontra dari kebijakan itu. Salah satu alasan pihak yang Kontra adalah, katanya kalau pemerintah mau beresin sampah plastik, kenapa ga sekalian kenakan kebijakan pada produsen2 yang menggunakan plastik sebagai kemasannya?biar penggunaan plastik bisa berkurang banyak, dan lingkungan terselamatkan


Sebenarnya ane cukup heran dengan argumen orang yang kontra itu, entah gimana cara mikirnya?. Karena kalau misal, kemasan plastik dikenai pajak/cukai, otomatis harga akan naik, dan itu akan dibebankan ke konsumen. Kalau mereka rubah kemasan dari plastik, jadi kaca, kayu, atau besi, sama aja biaya produksi akan naik, dan lagi2 dibebankan ke konsumen. Ane heran banget sama argumen konyol pihak yang kontra, mereka bisanya kritik doank, ga bisa ngasih saran atau solusinya.

Sekarang, pemerintah sepertinya mendengar "keinginan" orang2 yang kontra tadi, dan berencana menetapkan kebijakan pengenaan cukai untuk kemasan plastik. Hasilnya?sudah bisa ditebak, beban produksi akan naik, dan harga2 akan naik pula. Siapa yang kena imbasnya?konsumen donk. Siapa yang meminta supaya situasi ini terjadi?siapa ya gan?






Dulu juga ada beberapa trit di kaskus yg kontra sama kebijakan bayar kantong. Sampe2 bikin jokes, meme, dan lain sebagainya buat kritisi kebijakan pemerintah. Selamat, suara ente didengar pemerintah. Kalau dulu ane pro sama kebijakan bayar kantong, tapi untuk kebijakan sekarang, terus terang ane yang Kontra sama pemerintah.

Untuk ane, mungkin masih bisa membayar kenaikan harga akibat kebijakan ini. Tapi rakyat Indonesia ada lebih dari 250 juta jiwa, banyak yang penghasilannya masih 1 jt-an per/bulan. Klo harga2 barang konsumsi mereka naek juga, mau gimana nasib mereka?kalau harga terlanjur naik, kemudian penjualan turun, akibatnya produsen rugi dan terancam bangkrut, gimana nasib para karyawan nya?

Hidup udah susah, dollar belum mau turun dari 13rb, nyari kerja masih susah. Sekarang klo harga mi instan mau naek 200 perak/biji, gimana nasib anak kos yg konsumsinya 1 dus sebulan?

Gimana pendapat ente gan?
Mohon berkomentar dengan baik, dan kalau kontra dengan opini ane, gunakan bahasa yang baik pula.