Yusril: Presiden harus pertimbangkan masukan Mega dalam reshuffle
Reporter : Laurencius Simanjuntak | Selasa, 12 April 2016 10:53
Yusril di Manado. ©2016 merdeka.com/tommy lasut
Merdeka.com - Walaupun memiliki kewenangan penuh merombak (reshuffle) kabinet, Presiden secara politik juga harus sungguh-sungguh memperhatikan pandangan dan masukan partai-partai pengusung dan pendukungnya.
Dalam hal Presiden Jokowi, masukan dan pandangan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mutlak harus menjadi pertimbangan Presiden Jokowi dalam penyusunan dan reshuffle kabinet.
"Karena PDIP adalah partai penentu dan pendukung utama terpilihnya Jokowi menjadi Presiden," kata pengamat hukum tata negara, Yusril Ihza Mahendra, di Jakarta, Selasa (12/4).
Menurut Yusril, Presiden pertama Bung Karno juga dulu pernah meminta pertimbangan pimpinan parpol sebelum melakukan reshuffle.
"Betapapun wibawa Bung Karno begitu besar dan boleh dibilang bisa menentukan segala-segalanya, namun beliau toh tetap mempertimbangkan masukan ketua partai-partai politik dalam menyusun kabinet," kata Yusril.
"Karena itu masukan dan pertimbangan Ketum PDIP dalam reshuffle kabinet sekarang ini, khususnya untuk pos-pos kementerian tertentu dan personalia tertentu yang menjadi keberatan Ketum PDIP seyogianya dipertimbangkan dengan sungguh-sungguh oleh Presiden Jokowi," imbuh Yusril.
Menurut Yusril, semua ini penting untuk mempercepat penyelesaian reshuffle, agar tidak tertunda-tunda lagi. "Demi solidnya kabinet yang mutlak perlu untuk melaksanakan seluruh program kabinet yang dinanti-nantikan seluruh rakyat," ujar mantan Mensesneg ini.