DIPANGGIL Gus, ternyata kelakuan Maskun, 45, tidak bagus. Bagaimana tidak? Ada dua ABG minta dirukyah, pelaksanaannya kok di ruang tertutup. Akhirnya gadis Anis, 17, dan Fatma, 15, bukannya dirukyah, tapi malah dipaksa buka rok. Setelah score 2-0 baru keduanya melapor pada orangtuanya masing-masing.
Bagi orang Jawa Timur, panggilan Gus ditujukan pada mereka yang ilmu agamanya sudah cukup. Maka kiai-kiai di Jatim selaku punya sebutan Gus di depan namanya. Dari mereka ini banyak juga yang ahli merukyah, yakni mengobati penyakit dengan bacaan doa yang diambil dari kitab Qur’an.
Di Turen, Kabupaten Malang, Maskun juga biasa disebut Gus Maskun, karena dia juga menjadi guru ngaji di kampungnya. Sedikit-sedikit dia juga punya ilmu rukyah, sehingga kadang ada warga yang minta pengobatan bebas biaya itu. Sebab meski bukan anggota BPJS, tetap saja dilayani Gus Maskun.
Alkisah, ada dua pelajar SMP bernama Anis dan Fatma, dua hari tidak pulang ke rumah. Orangtua mereka jelas panik. Ketika sudah ditemukan, timbul kepanikan lainnya. Mereka takut bahwa putrinya terganggu jiwanya akibat kepergiannya selama 2 hari tanpa kabar itu. Akhirnya baik Fatma maupun Anis dibawa ke Gus Maskun yang kabarnya pintar merukyah itu.
Biasanya ustadz merukyah itu di tempat terbuka, disaksikan keluarga pasien. Yang dilakukan Gus Maskun justru berbeda. Kedua pasien itu kemudian diminta masuk ke kamar khusus. Pendek kata, yang tidak berkepentingan dilarang masuk, termasuk kedua orangtua Anis dan Fatma.
Rukyah yang dilakukan Gus Maskun pada kedua pasiennya ternyata hanya sekedarnya saja. Yang utama justru kedua ABG itu membuka roknya dan kemudian digauli bergantian bak suami istri. Selesai melampiaskan nafsunya, Anis dan Fatma dilarang bercerita pada keluarga tentang pengalaman “rukyah” yang baru saja dialami.
Rukyah model Gus Maskun ternyata bikin sakit luar biasa, karena kegadisan mereka diambil secara paksa. Maka keduanya pun lalu melapor kepada orangtuanya. Tentu saja mereka tidak terima, sehingga Gus Maskun dilaporkan ke Polsek Turen dan segera ditangkap.
Dalam pemeriksaan Maskun mengakui bahwa dia sebetulnya mengerti soal rukyah hanya dari buku, bukan belajar pada kyai-kyai kondang. Maka jika hasil rukyahnya tidak signifikan, ya dimaklumi saja. Target Gus Maskun memang melampiaskan nafssunya. Itu saja.
Ini sih bukan mengobati, tapi menikmati.