- Beranda
- Berita dan Politik
Ekonomi Lesu, Penjualan Barang Elektronik di Glodok Sepi Pembeli
...
TS
fr91
Ekonomi Lesu, Penjualan Barang Elektronik di Glodok Sepi Pembeli
Quote:
Ekonomi Lesu, Penjualan Barang Elektronik di Glodok Sepi Pembeli
Jakarta -Penurunan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah belum memberikan dampak yang signifikan. Penjualan barang elektronik di Pusat Elektronik, Glodok, Jakarta Barat, masih saja lesu.
Menurut salah satu pemilik toko elektronik, Awi, pihaknya menyatakan bahwa penjualan kali ini lebih parah dibandingkan tahun 1998 silam.
"Penjualan anjlok, lebih parah dari tahun 1998. Dulu sih kita bisa jual puluhan per harinya, sekarang karena daya beli kurang, laku 2 atau 3 biji saja sudah senang banget," ujar Awi saat disambangi detikFinance, di lokasi, Minggu (28/2/2016).
Dirinya juga mengatakan, penurunan nilai tukar dolar AS terhadap rupiah belum cukup mendorong peningkatan penjualan.
"Mendingan dolar naik tapi daya beli ada, sekarang dolar turun tapi pembeli mana?," ucap Awi di tengah persiapan membuka tokonya.
Dirinya juga mengaku, telah mengurangi jumlah karyawan karena lemahnya daya beli masyarakat.
"Dulu saya punya karyawan empat, sekarang saya kurangi jadi hanya tinggal satu saja, bosnya nggak ada pemasukan mau digaji pakai apa?," imbuh Awi.
Hal serupa dialami Hendry, salah seorang penjaga toko proyektor di Glodok. Dirinya juga menyebutkan, penjualan barang elektronik belakangan ini lesu. Penurunan nilai tukar dolar AS atau penguatan rupiah belum berpengaruh banyak terhadap penjualan barang elektronik.
"Di sini bisa seminggu tidak ada penjualan sama sekali, dolar kan baru turun sedikit jadi ya belum banyak berpengatuh lah. Proyektor kan juga bukan kebutuhan rutin. Jadi, ya cukup beli 1 unit saja bisa dipakai bersama-sama," tutup Hendry.
Sumber
Quote:
Dolar AS Turun, Penjualan Barang Elektronik Masih Lesu
Jakarta -Pusat elektronik di kawasan Glodok, Jakarta Barat masih terlihat sepi siang ini. Banyak toko elektronik yang masih terkunci dan belum ada aktivitas jual-beli.
Menurut salah satu penjaga toko di Glodok, pihaknya menyebutkan banyak toko yang tidak buka dan memilih untuk beristirahat.
"Rata-rata di sini minggu tutup untuk istirahat, kita buka karena nyuplai yang kecil-kecil kayak reseller", ujar Hendry, salah seorang penjaga toko proyektor saat ditemui detikFinance, di lokasi, Minggu (28/2/2016).
Dirinya juga menyebutkan, penjualan barang elektronik belakangan ini lesu. Penurunan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) atau penguatan rupiah belum berpengaruh banyak terhadap penjualan barang elektronik.
"Di sini bisa seminggu tidak ada penjualan sama sekali, dolar kan baru turun sedikit jadi ya belum banyak berpengatuh lah. Proyektor kan juga bukan kebutuhan rutin. Jadi, ya cukup beli 1 unit saja bisa dipakai bersama-sama," tutup Hendry.
Berdasarkan data perdagangan Reuters, dolar AS pekan kemarin berada di posisi Rp 13.358, melemah dibandingkan posisi pembukaan di akhir pekan di Rp 13.396. Dolar AS memang terpantau melemah sejak awal tahun.
Sejak awal tahun ini, rupiah sudah menguat di kisaran 3,5% terhadap dolar AS. Biasanya, saat dolar AS turun, harga barang-barang elektronik ikut turun karena sebagian besar barang elektronik dipasok melalui impor. Dengan penurunan harga, biasanya permintaan semakin tinggi.
(drk/drk)
Sumber
Waduh kok sepertinya masih belum meroket juga ya
0
27.6K
Kutip
282
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
677KThread•46.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya