Ditolak Kemenkes, " Rompi Anti Kanker Warsito di beli Singapura, Menteri Riset Panik!
TS
fd26
Ditolak Kemenkes, " Rompi Anti Kanker Warsito di beli Singapura, Menteri Riset Panik!
Satu lagi karya anak bangsa gan...
Spoiler for cek repost:
Spoiler for Rompi:
Spoiler for berita:
CUCUPO.COM, Sungguh menyedihkan, entah sengaja atau masih menunggu proses uji klinis, teknologi medis temuan anak bangsa masih belum jelas statusnya, sehingga ia harus go internasional mempromosikan alat temuannya, dan sebuah kabar mengejutkan, Warsito Purwo Taruno penemu Electro-capacitive cancer therapy (EECT) menandatanganin kontrak dengan Singapura mengenai riset alat tersebut.
Apakah alat canggih penyembuh kangker buatan anak bangsa ini akan dijual ke Singapura?
Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir menyatakan bahwa Profesor Warsito telah menandatangi kontrak dengan Singapura perihal riset, pengembangan dan produksi edar ke seluruh dunia alat antikanker tersebut.
“Sekarang yang jadi masalah, Pak Warsito risetnya butuh pembiayaan yang cukup tinggi, dia sudah PHK karyawaan sekitar 75 orang, jadi problem bagi Pak Warsito,” ujar Menteri seperti dikutip dari laman Viva.co.id, Rabu (24/2/2016).
Yang menjadi sandungan adalah bagaimana penetapan label alat tersebut.
“Apakah itu made in (buatan) Indonesia atau made in Singapore,” ujarnya.
Warsito menceritakan bahwa Singapura menginginkan penetapan label tersebut buatan Singapura, produksi dilakukan di negara mereka.
Nasir justru menyarankan label harus tetap buatan Indonesia, karena di Indonesia ada pengakuan teknologi ECCT dan ECVT temuan Warsito dan hak cipta ada di tangannya.
“Nanti keuntungannya, sebagian Indonesia, sebagian Singapura,” katanya.
Profesor Warsito awal bulan ini menerima undangan pelatihan mengenai alat yang ia temukan ke Warsawa, Polandia. Selanjutnya, ilmu teknologi antikanker Warsito sudah ditunggu-tunggu di Kanada, Amerika Serikat, Australia, Singapura, Malaysia, Sri Lanka, Rusia, Dubai, Arab Saudi sampai India.
Padahal sebelumnya Kementrian Kesehatan RI meminta Warsito menuntup klinik kankernya tersebut, padahal telah menyelamatkan puluhan orang penderita kanker, penutupan ini dilakukan dengan alasan Alat Warsito belum Lolos Uji Klinis.
