• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Banjir, Jembatan Gertak Besi Putus, 2.000 Jiwa Warga Sungai Sungai Selan Terisolir

act.idAvatar border
TS
act.id
Banjir, Jembatan Gertak Besi Putus, 2.000 Jiwa Warga Sungai Sungai Selan Terisolir

PANGKAL PINANG - Surutnya banjir di Kota Pangkal Pinang bukan berarti menyurutkan kisah tentang bencana dahsyat di Negeri Serumpun Sebalai. Setelah mencoba menggali informasi lebih jauh, ternyata banjir besar pun terjadi di arah barat daya Kota Pangkal Pinang, tepatnya di Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah.

Ditilik di peta, perjalanan darat dari Kota Pangkal Pinang menuju Sungai Selan ditempuh sekira satu jam perjalanan, berjarak kurang lebih 40 kilometer ke arah barat daya. Jalan mulus membentang sepanjang lintas Sungai Selan, 20 menit berjalan kami dapati bentuk asli dari sebuah bekas galian besar berlubang-lubang seperti kubangan air besar.

“Itu tambang timah inkonvensional, dihabiskan oleh warga. Itu juga yang jadi salah satu sebab kerusakan alam yang akhirnya jadi banjir besar di Bangka,” sebut Sasli, driver lokal yang menemani perjalanan kami selama di Bangka.

Lepas 15 menit setelah itu, mobil “dipaksa” menepi di pinggir jalan, bukan karena mogok. Tapi terpaksa berhenti total, sebab jalan menuju Sungai Selan ternyata terputus. Sebidang jembatan yang berdiri di atas sungai selebar kira-kira 10 meter ambruk. Di depan kami berjejer belasan mobil yang juga terpaksa menghentikan perjalanannya.

“Jembatan ini punya nama Jembatan Gertak Besi, putus diterjang banjir sejak Senin pagi, jalan ke Sungai Selan putus total kecuali untuk motor. Sekarang sedang dibantu BPBD (Badan Penangulangan Bencana Daerah, -red) untuk membuat jembatan sementara,” ungkap Budi, selaku Camat Sungai Selan ditemui di ujung sisa jembatan.

Selain di Kota Pangkal Pinang, luapan Sungai pun sudah sejak Senin merendam deras Kelurahan Sungai Selan, Kecamatan Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah. Catatan Budi, banjir di Sungai Selan merendam setinggi atap dan menyisakan derita mendalam bagi lebih dari 2.000 jiwa pengungsi banjir. Tak hanya itu, Ironisnya lagi di Sungai Selan ada satu desa yang kini masih terisolir total.

Kabar terakhir yang kami dapatkan saat menyusuri perjalanan ke Sungai Selan Kamis sore kemarin, desa yang terisolir itu adalah Desa Munggu. Munggu sedang berada dalam dilema logistik fatal. Laporan dari Budi, Munggu memang tak terdampak banjir namun akses jalan satu-satunya menuju desa itu terendam air bah setinggi dada. Hanya perahu kecil yang bisa menembus sampai ke Munggu. Harga sewanya Rp. 50 ribu per kepala/per motor untuk melewati genangan banjir tinggi,

“Jadi warga saya di Munggu kalau mau beli lauk pauk ke Sungai Selan harus sewa perahu yang harganya lebih mahal dari harga lauknya,” ucap Budi tersenyum kecut.

Di hari kelima kehadiran Tim Respon ACT, Jumat (12/2), Tim sedang masih terus menyusun strategi dan mencatat segala kebutuhan paling mendesak untuk disalurkan ke Sungai Selan dan Munggu. Semoga hari ini jembatan darurat sudah bisa dilewati. []

Penulis: Shulhan Syamsur Rijal

Ayo Berpartisipasi



0
3K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.