8 Kaka Beradik Ini Punya Karir Sepakbola Bagai Langit dan Bumi
TS
cowobreng
8 Kaka Beradik Ini Punya Karir Sepakbola Bagai Langit dan Bumi
Berikut ane mau berbagi fakta tentang pesepakbola yang tak seberuntung atau tak sehebat saudaranya.
Quote:
Jika sang kakak/adik membela klub besar dengan gaji serta nilai transfer selangit, maka saudaranya harus menerima kenyataan bermain di liga yang lebih rendah tanpa jaminan ketenaran.
Quote:
Bagaimanapun, mereka tetap sama-sama bermain sepakbola meski level memisahkan keduanya!
1. Jordan Lukaku
Spoiler for Lukaku:
Romelu Lukaku merupakan salah satu striker kelas atas di Liga Inggris. Umurnya masih muda. Striker asal Belgia itu juga konsisten menciptakan setidaknya 10 gol per musim. Namun, tak banyak yang tau jika Lukaku memiliki adik yang juga pesepakbola.
Jordan Lukaku masih berumur 21 tahun. Ia merupakan bek kiri dari tim asal Belgia, K.V. Oostende. Ketika Romelu menjadi perbincangan menarik di Inggris pada umur belasan, maka Jordan masih stagnan di Liga Lokal Belgia.
2. Chedric Seedorf
Spoiler for seedorf:
Memang agak sulit untuk meniru seorang kaka yang telah lebih dulu sukses di belantika lapangan hijau. Chedric yang merupakan adik kandung dari legenda AC Milan Clarence Seedorf memulai masa muda dengan baik dengan masuk akademi Real Madrid dan Milan.
Sayangnya, perkembangan karir Chedric tak semulus yang dapat dibayangkan. Ia hanya berkutat di tim medioker bahkan tanpa mendapat banyak kesempatan bermain. Klub terakhir Chedric adalah Monza dan kini pemain 32 tahun tersebut masih menyandang status free agent.
3. John Rooney
Spoiler for rooney:
Siapa yang tau jika Rooney, seorang pesepakbola dengan gaji terbesar di Inggris memiliki adik yang hanya bermain di klub asal divisi lima, Chester FC.
Sama dengan Wayne, John Rooney memulai karir di Everton. Namun, kemunduran karir mulai terjadi sejak saat itu. Tak ada perkembangang signifikan dalam karir John. Pemain 25 tahun yang berposisi sebgai gelandang tersebut bahkan pernah ke Amerika dengan membela New York Red Bulls dan Orlando City.
4. Stephen Jagielka
Spoiler for jagielka:
Jika teori anak tertua akan lebih sukses ketimbang adiknya, maka teori itu tak berlaku bagi Stephen dan Phil Jagielka. Ketika Phil Jagielka yang merupakan kapten Everton konsisten selama satu dekade terakhir di Premier League, maka Stephen selalu berpindah-pindah dari satu tim ke tim divisi rendah lainnya. Tercatat Stephen pernah membela Shrewsbury Town, Accrignton Stanley, Droylsden, AFC Telford Unied, Hednsesford Town dan Ellesmere Rangers.
Bagaimanapun, Phil Jagielka tetap menjadikan Stephen inspirasi yang menuntunnya ke dunia dimana ia banyak menghasilkan kesuksesan.
5. Jonathan Benteke
Spoiler for benteke:
Musim panas lalu, Liverpool rela membayar 32,5 juta pounds pada Aston Villa untuk seorang striker raksasa asal Belgia, Christian Benteke. Harga tersebut menjadikan Benteke sebagai salah satu pembelian termahal di Liga Inggris.
Sementara itu, sang adik Jonathan Benteke masih bergelut dalam klub yang kurang elit. Jonathan yang masih berusia 20 tahun masih harus banyak bekerja keras guna membantu timnya S.V Zulte Waregen meraih hasil maksimal di Belgian Pro League.
6. Mathias Pogba
Spoiler for benteke:
Sulit rasanya menyaingi seseorang dengan karir mencilak seperti Paul Pogba. Gelandang Juventus itu kini merupakan salah satu gelandang muda terbaik seantero Eropa. Pemain 22 tahun itu bahkan baru saja masuk dalam FIFA FIFPro XI 2015.
Mathias Pogba sendiri merupakan kakak dari Pogba. Mathias berusia 25 tahun dan kini membela tim asal Skotlandia, Partick Thistle Football Club.
7. Digao Kaka
Spoiler for kaka:
Banyak orang percaya dengan kemampuan Digao karena ia merupakan adik dari pesepakbola sensasional asal Brasil Ricardo Kaka.
Digao juga mendapat kesempatan di Milan. Ia mendapatkan segala yang diperlukan untuk menjadi pesepakbola hebat. Tapi sayangnya skill tak bisa dibohongi. Digao gagal dan terus menerus pindah tim hingga akhirnya ia berlabuh di New York Red Bulls, tempat dimana ia belum memperoleh satu pub caps.
8. Evans Kondogobia
Spoiler for kondogbia:
Dalam tiga tahun terakhir, Geoffrey Kondogbia sudah tiga kalo berganti seragam klub elit Eropa. Ia besar di Sevilla, lalu membela AS Monaco selama satu musim sebelum hijrah ke Inter Milan musim panas lalu.
Berlawanan dengan sang adik, Evans Kondogbia kini hanya bermain untuk tim dari divisi tiga di Italia, AC Renate.
Itulah kedelapan pasangan bersaudara yang punya nasib berbeda di dunia sepakbola