Ane buat trit ini di kaskus agar banyak orang yang baca, dibanding kalo dipost di blog atau cuma di fesbuk, cuma segelintir orang aja yang baca bahkan ga ada yang baca kalo dipost di blog . Maksud ane ngepost ginian di kaskus karena kaskus sarana mudah menyampaikan informasi yang ramai dikunjungi agar info yang ane kemas ini dapat disadari dan dihindari...

Muslimah… kalo ngedengar kata muslimah tuh pasti langsung kebayang perempuan yang pake kerudung . Kalo muslimah sholehah pasti ngebayangnya perempuan pake kerudung, baca Al-Qur’an lancar, pribadi baik dan ramah, disayang Allah swt. deh pokoknya (mantap ) . Iya ga? Iya aja deh biar ga ada debat .

Negeri kita, Indonesia, adalah salah satu negeri yang mayoritas agamanya Islam. Sebagai orang yang beragama Islam, sepatutnya kita menaati semua yang Allah swt. perintahkan. Salah satunya menutup aurat untuk perempuan.

Dan di Indonesia, Alhamdulillah nih, sudah banyak sekali perempuan yang sudah menutup auratnya (terlepas dari bener enggaknya nutup aurat yang penting sudah berusaha nutup 'warna permukaannya' lebih dulu). Semoga selalu istiqomah dengan niatnya memperbaiki diri ya…(sebelum terlambat)

Dimulai dari kecil yang pernah pake kerudung tapi pake baju masih lengan pendek dan celana/rok pendek dan masih tren waktu itu karena belom tau apa-apa soal aturannya dan peristiwa seperti itu masih bisa dijumpai walau jarang. Itu satu langkah yang bagus, walaupun belum sepenuhnya benar, tapi asalkan ada niat untuk memperbaiki diri, kenapa enggak?

Menurut Islam, menutup aurat itu ada aturannya

1. Menutupi seluruh tubuh kecuali anggota yang bukan aurat (muka dan telapak tangan)
   
2. Pakaian itu tebal dan tidak tipis
   
3. Pakaian longgar dan tidak ketat
   
4. Pakaian tersebut tidak menyerupai pakaian pria
   

Yang benarnya sih gitu gan, tapi melihat keadaan lingkungan sekitar apa kita dan atau teman-teman kita benar menutup auratnya? Mungkin kita dan atau mereka masih banyak kekurangan dengan hal ini. Dan semoga saja kita dan atau mereka dapat menutupi kekurangannya itu. Tapi trit ini hanya akan membahas salah satu bagian kain yang menutup aurat yaitu fenomena kerudung yang sedang marak gan sis… bukan jilboobs yeee .

Jilbab berasal dari bahasa Arab “jalaabiib” artinya pakaian yang lapang/luas. Jelas disini gan sis kalo jilbab adalah pakaian. Bukan kainnya yang nutupin rambut .

Sementara kerudung berasal dari bahasa Indonesia dan kalo di bahasa Arab adalah khimar yaitu tutup/tudung yang menutup kepala, leher, sampai dada wanita. Nah jelas lagi deh gan kalo kain yang nutupin rambut/kepala, leher, dan nutupin dada wanita namanya kerudung, bukan jilbab. Banyak loh yang salah kaprah tentang ini . Kalo kerudung belum nutupin kepala atau leher atau dada maka sebut aja setengah kerudung . Kalo yang make bukan wanita, ane ngga tau deh nyebutnya apa .

Ini ada beberapa pengalaman ane tentang kerpon

Hal pertama yang menyebabkan seseorang bisa dicap kerpon adalah karena tidak memakai ciput. Tau ciput ngga? Singkatnya, ciput itu daleman kerudung biar rambut di atas dahi itu ga keliatan. Harganya normalnya 10rban, di situs sebelah 10-30an.

Ngga bisa dipungkiri bahwa masing-masing sekolah punya murid-murid yang populer terlepas dari prestasi akademiknya. Entah karena wajahnya yang enak dipandang, karena sifatnya yang ramah, karena hal capernya, atau karena hal-hal lainnya. Tapi pasti biasanya karena option yang pertama: enak dipandang . Dan di sekolah ane pun begitu. Anak-anak cantik dan ganteng tuh pasti dikenal. Apa yang mereka pakai baik sepatu, tas, jam tangan, ponsel, dan pakaian pun dilihat banyak orang dan dijadikan sebagai trend-setter. Meskipun kerpon bukan bermula dari orang-orang terkenal seperti mereka, tapi begitu mereka yang pakai… kerpon jadi dikenal banyak orang. “Si cantik pake kerudung kaya gitu, kita besok pake kaya gitu juga yuk…” jiaahhh

Ya… ane juga begini nih zzz . Awalnya ngikutin temen aja begitu. Enaknya instan make, pokoknya beda deh sama kerudung yang tipe sebelumnya ane pake karena harus menyamakan kedua sisi yang dilipat agar rapi. Ane menganggap bahwa hal seperti itu udah lumrah saat itu, makanya ane ikutin. Tapi hal lumrah yang sebenarnya dilarang sama sekali ngga baik. Sekarang pacaran lumrah, jilbob lumrah, kerpon lumrah, entar makan babi juga lumrah lagi… naudzubillah…. (pengandaiannya seperti itu)

Sadar atau tidak sadar, kerpon itu ada levelingnya gan sis. Yang ane perhatiin, tingkat merasa gaulnya si pengguna kerpon tergantung seberapa tinggi kerudungnya. Waktu itu kerpon ane rendah karena ane memang bukan anak gaul. Di sekolah ane, baik SMK maupun saat SMP kemarin, anak-anak populer memakai kerpon dengan tinggi .

Ini mungkin jadi unek-unek beberapa orang juga karena ane denger dari temen-temen ane kata mereka temennya juga sudah gumoh dengan fenomena ini. Jadi ane pikir ternyata tidak sedikit orang yang berpikir seperti itu . Ane sendiri nyari-nyari fenomena ini belum dapet (di google), malah banyaknya jipon masa lalu yang poninya juga ikut keluar bukan diliatin doang. Kalau ada kan tinggal ane share di fesbuk, kenalan-kenalan ane bisa baca dan sadar, tapi sepertinya ini saatnya ane yang membagikan langsung. Semoga berkah .

Ada orang yang kalo dibilangin tetep kekeh (biarpun udah dibuktiin dia salah). Dan untuk masalah kerpon ini, sebaiknya mulai dari diri sendiri. Rasanya susah memang untuk memulai sesuatu. Apalagi sesuatu yang sudah melekat. Tapi jika sesuatu itu membawa pada keburukan kenapa engga? Ane tau bagaimana rasanya jadi pengguna kerpon. Dunia ane seolah berubah. Ane jadi suka mentingin penampilan. Biarpun tau saat itu rambut sedikit-sedikit keliatan, ane biarin karena tren. “Toh bukan gue doang yang begini! Disana banyak yang rambutnya lebih keliatan daripada gue!”. Lalu ane sadar kalau ane salah, ane masuk sekolah dan lihat fenomena seperti ini, dan sadar bahwa memakai kerudung itu menjaga kecantikan kita agar tidak dilirik-lirik lawan jenis yang otomatis terhindar dari hal-hal begonoh bukannya untuk memikat lawan jenis /ahsudahlah/.

Sudah lama ane memikirkan untuk buat posting tentang fenomena ini karena terlalu marak dan kurang bagus. Tapi ane coba memberanikan diri biarpun nanti banyak yang kontranya (semoga sih engga ). Karena ane ingin ikut peserta dalam berdakwah. (aseek )

Sekian trit ane, semoga ada pelajaran yang bisa diambil . Ane tidak mengharapkan rate, cendol, apalagi bata tapi semoga trit ini banyak dibaca dan dijadikan renungan bahwa sesuatu yang dilakukan setengah-setengah itu sia-sia. Kita sudah benar memakai kerudung berbahan tebal, tidak tembus pandang, dan menutupi rambut eeeh rambut diatas dahinya masih keliatan.

Ane mohon maklum bila ada kata-kata yang salah dan ane mohon maaf bila ada pihak yang tersinggung atau tersakiti dan longpost. Dan bukan maksud ane menggurui, ane hanya menyampaikan informasi yang ane dapat dari orang-orang yang memberi ane informasi. Semoga yang membaca trit ini dapat paham inti yang ane sampaikan.