- Beranda
- The Lounge
Trik Langkah Kaya dari gaji kita, no promo, no hoax
...


TS
eksmudrock
Trik Langkah Kaya dari gaji kita, no promo, no hoax
“…Orang kaya adalah yang mau menunda kesenangan sesaat untuk kesenangan masa depan…” (Kata Mutiara Finansial)
Banyak diantara kita yang ingin kaya dan hanya bisa bermimpi dan melihat orang kaya disekitar kita yg menurut kita hidupnya selalu enak dan apapun keinginannya bisa terkabulkan karena semua bisa ditukar dengan materi.
Tapi benarkah mereka ( yang sudah kaya) itu tidak pernah merasakan susahnya mengumpulkan materi? ane yakin gan. pasti mereka melalui proses yg melelahkan dan panjang.
klo ada yg bilang. "eh enggak tuh gan ane lihat so tony dari kecil udah kaya, kmana2 naik mobil mewah" yah itu namanya kaya turunan gan. ane yakin yg dulunya susah tuh bapakanya atau kakek moyangnya. klo dia tdk bijak menggunakan hartanya, bisa2 tinggal nunggu keruntuhan kerajaanya gan.:
inilah trik kaya dari penghasilan paspasan kita
5 Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya ala Safir Senduk
Tulisan ini aku resume dari buku Safir Senduk yang berjudul ”Siapa Bilang Karyawan Nggak Bisa Kaya ? ”. Aku sebagai karyawati ingin mempunyai tabungan yang cukup, tapi terasa sulit sekali. Nafsu belanjaku masih lebih besar daripada niat menabungku. Memang menabung itu membutuh niat yang kuat dan konsistensi yang tinggi.
Setelah membaca buku ini, niat menabungku semakin meningkat, dan sekarang aku sudah lebih baik mengontrol nafsu belanjaku. Mudah-mudahan dengan resume ini temen-temen yang baca tulisan ini bisa ikut lebih semangat lagi untuk menabung. Apalagi di jaman yang serba mahal seperti sekarang ini.
Resumenya sebagai berikut :
3 pemikiran yang harus Anda miliki sebagai seorang karyawan:
1. Berapa pun gaji yang diberikan perusahaan kepada Anda, tidak─sekali lagi tidak─menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan.
Berapa pun gaji yang Anda dapat, tidak menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan, yang menjamin adalah bagaimana cara Anda mengelola gaji tersebut, termasuk kalau gaji itu benar memang ngepas dengan kondisi Anda sekarang.
2. Jangan selalu menjadikan kondisi Anda di rumah─entah Anda banyak tanggungan, banyak utang, atau boros─sebagai alasan untuk selalu minta naik gaji
Perusahaan hanya akan memberi Anda gaji sesuai dengan job description Anda, bukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di rumah Anda. Artinya, kalau anda merasa bahwa gaji Anda koq sepertinya nggak cukup untuk membiayai keluarga Anda yang anaknya banyak, yah, itu bukan salah perusahaan Anda. Toh ketika anda menambah anak, Anda nggak minta izin dulu ‘kan ke perusahaan?
3. Menjadi kaya bergantung 100% pada apa yang Anda lakukan terhadap keuangan Anda, tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan kepada Anda.
Kalau Anda mau kaya, itu semua bergantung pada apa yang Anda lakukan terhadap penghasilan dan fasilitas yang Anda dapatkan.
3 TRIK UNTUK BISA MENYISIHKAN PENGHASILAN
1. Menabunglah dimuka, jangan dibelakang.
“Loh, nanti penghasilan saya habis dong?” begitu mungkin kata Anda. Ya biar saja, toh Anda sudah sisihkan dulu sebelum penghasilan itu dipakai, kan? “Lho, nanti uang untuk biaya hidup saya dan keluarga berkurang dong?” Hallah, kalaupun penghasilan Anda naik, toh penghasilan itu akan habis juga, kan? Jadi, sebelum habis, kenapa Anda tidak selamatkan dulu sebagian, daripada nabungnya di belakang terus habis? Ya nggak
2. Minta tolong kantor yang memotongnya untuk Anda.
Pada beberapa kasus, Anda mungkin bisa minta tolong kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda dan melakukan proses menabungnya buat Anda.
3. Pakai celengan.
Eit, jangan kaget, yang namanya celengan itu tidak selalu buat anak kecil, tapi juga untuk orang dewasa. Bedanya adalah apa yang Anda celeng. Kalau anak kecil nyeleng koin, entah seratus, lima ratus, atau seribu, Anda bisa nyeleng─katakan─lembaran dua puluh ribu rupiah. Lho, bagaimana caranya? Gampang: setiap kali Anda mendapatkan lembaran uang dua puluh ribu rupiah, tetapkan tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN UANG ITU UNTUK BELANJA. Langsung saja masukkan ke celengan.
RAHASIA MENJADI KAYA SEBAGAI SEORANG KARYAWAN
A. Beli dan Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif
Bagaimana Melakukannya?
1. Tentukan Harta Produktif yang ingin Anda miliki.
2. Tulis pos-pos Harta Produktif yang Anda inginkan tersebut di kolom Harta Produktif. Contohnya seperti pada tabel di halaman berikut.
3. Segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pos-pos Harta Produktif sebelum Anda membayar pengeluaran Anda yang lain. Kalau perlu, pelajari seluk-beluk masing-masing Harta Produktif tersebut.
HARTA PRODUKTIF
HARTA KONSUMTIF
Tabungan di Bank Niaga
Deposito di Bank Mandiri
Reksadana Pendapatan Tetap (dari
Trimegah)
Rencana Harta Produktif Lain:
Deposito di Bank Danamon
Unit Link dari Prudential
Emas Koin
Reksadana Saham Shcroeder
Motor (disewakan ke tukang ojek
dekat rumah)
Bisnis Laundry (perantara saja)
Bisnis Burger Edam (Franchise)
Teve
Radio tape
Perabot rumah
Hiasan dinding (5 buah)
Meja makan
Handphone
Sofa (3 buah)
Komputer
Perangkat makan
Ranjang (4 buah)
Perhiasan
Peralatan masak
Busana (banyak sekali)
Kaset dan CD (banyak sekali)
VCD dan DVD (banyak sekali)
Setumpuk buku
Rumah
Mobil Kijang
Motor Yamaha
Tabungan di BCA (untuk belanja)
B. Atur Pengeluaran Anda
Tiga hal yang harus Anda perhatikan dalam mengatur pengeluaran.
1. Bedakan kebutuhan dan keinginan.
2. Pilihlah prioritas terlebih dahulu.
3. Ketahui cara yang baik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran.
C. Hati-hati dengan Utang
Tahukah Anda perbedaan ngutang dan nabung?
Menabung berarti bersusah-susah dulu, bersantai-santai kemudian. Artinya, Anda bekerja keras di depan, setelah itu merasakan nikmatnya di belakang. Kalau ngutang, berarti Anda bersantai-santai dulu, baru merasakan susahnya di belakang. Sekali lagi, nabung berarti Anda bekerja keras dulu, baru mendapatkan nikmatnya di belakang, sedangkan ngutang berarti Anda menikmati nikmatnya di depan, setelah itu melakukan kerja keras.
Kebanyakan orang Indonesia lebih senang ngutang daripada nabung.
Kapan BOLEH Berutang
1. Ketika utang itu akan digunakan untuk sesuatu yang produktif.
Misalnya, untuk bisnis. Bisnis jelas produktif, biarpun hasilnya kadang tidak selalu bisa langsung dinikmati. Harapannya sih , hasil bisnis bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga dan cicilan yang Anda bayar.
2. Ketika utang itu akan dibelikan barang yang nilainya hampir pasti akan naik.
Contohnya, rumah. Rumah adalah tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya. Nilai bangunan biasanya akan menurun dalam jangka waktu 10─15 tahun. Sebaliknya, nilai tanah justru akan naik dari tahun ke tahun. Bahkan, kenaikan harga tanah ini sering kali jauh lebih besar daripada penurunan nilai bangunan. Di sini, Anda boleh berutang karena hampir bisa dipastikan persentase kenaikan nilai rumah Anda lebih besar daripada persentase suku bunga KPR.
3. Ketika Anda tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang-barang yang benar-benar Anda butuhkan, walaupun nilai barang itu menurun.
Misalnya, barang elektronik. Kulkas deh. Kulkas nilainya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Akan tetapi, barang ini penting dan pembeliannya sering kali tidak bisa ditunda. Bahasa kerennya: urgent. Nah, kalau tidak punya uang tunai yang cukup untuk membelinya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas utang yang ada di sekitar Anda.
Kapan Sebaiknya TIDAK Berutang
Ketika barang yang Anda beli nilainya menurun dan Anda punya uang untuk membelinya secara tunai.
Kembali ke contoh kulkas yang urgent itu. Kalau Anda memiliki uang tunai, lebih baik beli cash. Kenapa? Membeli secara kredit akan lebih mahal dibanding kalau Anda membeli secara tunai. Bagaimana dengan rumah? Apa harus tunai juga? Memang, membeli rumah secara tunai akan lebih murah. Akan tetapi, khusus untuk rumah, tidak apa-apa kalau Anda membelinya secara kredit. Berbeda dengan kendaraan atau barang elektronik yang nilainya menurun, nilai rumah biasanya naik sehingga kalaupun Anda membayar lebih mahal dalam bentuk pembelian secara kredit, toh persentase kenaikan nilai rumah Anda biasanya lebih besar daripada persentase suku bunga KPR.
Berikut sejumlah tip bila Anda ingin membeli sesuatu dengan cara berutang.
1. Pilih dengan siapa Anda berutang.
2. Ambil cicilan utang yang sesuai dengan penghasilan Anda.
3. Perhatikan prosedur pembayaran utang Anda.
Kalau sudah punya hutang
1. Tinjau kembali kemampuan Anda dalam membayar cicilan.
2. Jalin hubungan dengan si pemberi utang.
3. Kadang-kadang, tidak apa-apa melakukan gali lubang tutup lubang.
D. Sisihkan untuk Pos-pos Pengeluaran di Masa Yang Akan Datang
Ada empat alasan mengapa orang tidak mempersiapkan dana sejak sekarang untuk
membayar pos-pos pengeluaran yang penting di masa depan.
1. Merasa belum urgent, toh masih lama.
2. Merasa sudah tidak perlu lagi, toh sekarang sudah punya cukup dana.
3. Merasa sudah tidak perlu lagi, toh sekarang penghasilan saya sudah cukup besar.
4. Pasrah. Biarkan saja hidup ini mengalir seperti air, toh nanti uangnya pasti akan datang sendiri.
Pos-pos Pengeluaran di Masa Depan yang Umumnya Harus Dipersiapkan Sejak Sekarang
1. Pendidikan Anak
2. Pensiun
3. Properti
4. Bisnis
5. Liburan dan Perjalanan Ibadah
E. Miliki Proteksi
Risiko-risiko yang mungkin bisa terjadi pada kehidupan Anda antara lain adalah:
1. Kematian
2. Kecelakaan
3. Sakit
4. Musibah pada rumah
5. Musibah pada kendaraan
6. Pemutusan Hubungan Kerja
Apa yang bisa Anda Lakukan untuk memproteksi risiko-risiko tersebut? Jawabnya ada tiga, yaitu:
1. Miliki asuransi.
2. Miliki dana cadangan.
3. Miliki sumber penghasilan di luar gaji yang kalau bisa didapat secara terusmenerus.
“MILIKI PROTEKSI” Bagaimana melakukannya?
1. Miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kerugian. Syukur kalau dari beberapa dari jenis jasa asuransi itu sudah dibayari oleh kantor. Kalau tidak, beli saja dengan biaya sendiri.
2. Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau Anda kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang pesangonn Anda sangat kecil.
3. Miliki Sumber Penghasilan Lain di Luar Gaji yang kalau bisa didapat secara terus-menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji Anda yang sewaktu-waktu bisa saja terancam berhenti
Cara 2. klo sudah tercapai tabunganya dlm jumlah tertentu ikut deposito / reksadana.
dok.detikFinance
Jakarta - Sudah saatnya masyarakat Indonesia mengubah pola pikir soal investasi. Tinggalkan tabungan dan deposito yang memiliki imbal hasil kecil. Untuk investasi, masyarakat bisa mencoba reksadana saham yang memiliki imbal hasil rata-rata 20% per tahun.
Direktur Investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Alvin Pattisahusiwa mengatakan, dengan menyisihkan minimal hanya 10% dari penghasilan, investor bisa memulai investasi di reksadana saham.
"Bagaimana mulai berpikir menghadapi inflasi ke depan. Tabungan dan deposito pastinya tergerus inflasi. Sebaliknya reksadana saham justru imbal hasilnya di atas inflasi," ujarnya.
Alvin menjelaskan, sebagai gambaran misalkan seseorang memiliki uang sebesar Rp 15 juta kemudian uang tersebut disimpan di tabungan dengan jangka waktu 5 tahun. Dengan rata-rata bunga tabungan yang hanya 1% per tahun, maka jumlah uang tersebut hanya bisa bertambah 2,2 juta.
Sementara untuk deposito yang imbal hasilnya rata-rata 6% per tahun, dengan menempatkan uang sebesar Rp 15 juta, seseorang sudah bisa menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp 14 juta selama 5 tahun ke depan.
Namun, perolehan imbal hasil tersebut akan jauh lebih besar apabila seseorang menempatkan dananya misalkan sebesar Rp 15 juta pada instrumen reksadana saham. Dengan imbal hasil rata-rata mencapai 20% per tahun, seseorang bisa mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp 61 juta.
"Masyarakat perlu edukasi dalam mengenal pasar modal untuk investasi jangka panjang. Investor dapat return lebih tinggi. Caranya cukup mudah dengan cara investasi pasif, beli dan tiap tahun masukin lagi kemudian diamkan," terangnya.
"Masyarakat perlu edukasi dalam mengenal pasar modal untuk investasi jangka panjang. Investor dapat return lebih tinggi. Caranya cukup mudah dengan cara investasi pasif, beli dan tiap tahun masukin lagi kemudian diamkan," terangnya.
klo tabungan ente sdh 1 M klo di depositokan dapat 11 jutaan. tiap bulan ente bisa dpt tambahan gajian 11 jt/bulan. klo tabungan ente lbh kecil bisa ikutan reksadana ato usaha kos, buka warung. tentunya dg resiko dan kesulitan yg lbh tinggi.
Klo ente merasa dpt inspirasi dari trit ane tlg ksh Cendolnya
ye gan.
Banyak diantara kita yang ingin kaya dan hanya bisa bermimpi dan melihat orang kaya disekitar kita yg menurut kita hidupnya selalu enak dan apapun keinginannya bisa terkabulkan karena semua bisa ditukar dengan materi.
Tapi benarkah mereka ( yang sudah kaya) itu tidak pernah merasakan susahnya mengumpulkan materi? ane yakin gan. pasti mereka melalui proses yg melelahkan dan panjang.
klo ada yg bilang. "eh enggak tuh gan ane lihat so tony dari kecil udah kaya, kmana2 naik mobil mewah" yah itu namanya kaya turunan gan. ane yakin yg dulunya susah tuh bapakanya atau kakek moyangnya. klo dia tdk bijak menggunakan hartanya, bisa2 tinggal nunggu keruntuhan kerajaanya gan.:

inilah trik kaya dari penghasilan paspasan kita
Spoiler for Cara1. Trik sisihkan penghasilan:
Kiat Menabung Bagi Penghasilan Pas-Pasan
Sudah menjadi kebiasaan dan perilaku kebanyakan kita yang selalu merasa heran kenapa selalu saja susah menyisihkan sebagian dari penghasilan/gaji kita untuk ditabung. Selalu saja uang hasil gaji/penghasilan ludes di tengah jalan, hilang tanpa bekas di dompet atau rekening bank.
Sudah maklum dan kita banyak ketahui bahwa para penasehat keuangan pribadi selalu menyarankan agar kita selalu rutin menyisihkan paling tidak 10% dari penghasilan untuk ditabung. Begitu pula buku klasik The Richest Man in The Babylon telah memberikan contoh yang sungguh jelas tentang penting dan bermanfaatnya untuk selalu disiplin dalam menabung sebanyak 10% tersebut.
Dari berbagai artikel dan berbagi pengalaman yang ada, didapat salah satu penyebab utama dari kesulitan kita dalam menyisihkan tabungan adalah karena sudah tertanam kuat mindset dan perilaku bahwa menabung itu adalah “KALAU ADA UANG SISA”. Nah, ini lah pangkal masalahnya. Kalau hanya mengandalkan uang sisa dari penggunaan gaji setiap bulan hampir 100% tidak akan ada uang yang tersisa! Mengapa demikian? Karena dengan berharap uang sisa, maka kita tentu saja tidak memiliki gambaran yang jelas berapa uang yang tersisa kelak? 1 juta, 100 ribu atau 5 ribu perak kah? Tidak ada yang tahu, dan pada kenyataannya dengan selalu mengharap uang sisa tanpa terasa setiap ada sesuatu yang ingin dibeli misalnya ada promo ini promo itu dengan semangat dan nafsu tinggi langsung kita beli produk promo tersebut. Pada akibatnya akan menggerus dan bahkan menghabiskan gaji/pendapatan kita tersebut, sehingga jangan heran bila kita selalu berucap “perasaan baru kemarin deh terima gaji, kok sekarang udah ludes…!”.
Ok sekarang tentu kita tidak mau mengalami kondisi tersebut berulang-ulang sepanjang hidup kita bukan? Kita tentu saja ingin mengubah kebiasaan dan mindset seperti itu bukan? Nah, sekarang bagaimana mengubah pola kebiasaan tersebut? Jawabannya sebenarnya sudah sering kita baca atau dengar yaitu MENABUNGLAH DI DEPAN, bukan di belakang alias uang sisa. Loh apa maksudnya? Maksudnya adalah setiap kali kita menerima gaji maka langsung lah dipotong minimal 10% untuk dimasukkan ke tabungan kita. Dengan seperti itu maka kita hanya akan fokus untuk menghabiskan yang 90% nya saja bukan? Sehingga seluruh pengeluaran dan keinginan belanja kita hanya berkutat pada yang 90% tersebut saja. Jadi contohnya gaji Anda misalnya Rp. 1.500.000, maka setiap kali gajian langsung kita langsung sisihkan/potong sebesar Rp. 150.000. Mudah bukan? Sekarang pertanyaannya bagaimana agar kita benar-benar disiplin dalam menjalani proses menabung setiap bulannya? Beberapa hal di bawah ini patut Anda perhatikan:
Jangan ditabung di rumah/brankas. Karena akan menimbulkan godaan untuk suatu waktu diambil, sehingga buyarlah rencana panjang kita untuk bisa menabung.
Jangan ditabung di rekening bank dengan menggunakan ATM. Karena lagi-lagi ini membuka peluang untuk kita suatu waktu bisa mengambilnya.
Bukalah rekening tabungan yang Anda blokir (dead account) dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak bisa kita ambil selama jangka waktu tersebut.
Mintalah pihak bank untuk langsung memotong 10% atau lebih dari gaji kita untuk disimpan ke dead account tersebut.
Jangan selalu mengingat rekening dead account kita tersebut dan anggap saja layaknya kita “belanja” 10% setiap bulan.
Kelima hal di atas akan sangat membantu kita membentuk perilaku dan disiplin tinggi tanpa godaan untuk supaya selalu rajin menabung. Sehingga tanpa kita sadari bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, pundi pundi tabungan kita akan membengkak dan ketika saatnya tiba tabungan tersebut bisa kita ambil dan bisa kita kembangbiakkan dalam salah satu instrumen investasi atau untuk keperluan lain.
Nah, untuk sementara ini kiat yang bisa kami sampaikan dan kiat ini tidak akan ada gunanya bila tidak dipraktekkan langsung. Kami tunggu cerita keberhasilan Anda dalam menerapkan kiat ini.
sumber googling lupa linknya..
Sudah menjadi kebiasaan dan perilaku kebanyakan kita yang selalu merasa heran kenapa selalu saja susah menyisihkan sebagian dari penghasilan/gaji kita untuk ditabung. Selalu saja uang hasil gaji/penghasilan ludes di tengah jalan, hilang tanpa bekas di dompet atau rekening bank.
Sudah maklum dan kita banyak ketahui bahwa para penasehat keuangan pribadi selalu menyarankan agar kita selalu rutin menyisihkan paling tidak 10% dari penghasilan untuk ditabung. Begitu pula buku klasik The Richest Man in The Babylon telah memberikan contoh yang sungguh jelas tentang penting dan bermanfaatnya untuk selalu disiplin dalam menabung sebanyak 10% tersebut.
Dari berbagai artikel dan berbagi pengalaman yang ada, didapat salah satu penyebab utama dari kesulitan kita dalam menyisihkan tabungan adalah karena sudah tertanam kuat mindset dan perilaku bahwa menabung itu adalah “KALAU ADA UANG SISA”. Nah, ini lah pangkal masalahnya. Kalau hanya mengandalkan uang sisa dari penggunaan gaji setiap bulan hampir 100% tidak akan ada uang yang tersisa! Mengapa demikian? Karena dengan berharap uang sisa, maka kita tentu saja tidak memiliki gambaran yang jelas berapa uang yang tersisa kelak? 1 juta, 100 ribu atau 5 ribu perak kah? Tidak ada yang tahu, dan pada kenyataannya dengan selalu mengharap uang sisa tanpa terasa setiap ada sesuatu yang ingin dibeli misalnya ada promo ini promo itu dengan semangat dan nafsu tinggi langsung kita beli produk promo tersebut. Pada akibatnya akan menggerus dan bahkan menghabiskan gaji/pendapatan kita tersebut, sehingga jangan heran bila kita selalu berucap “perasaan baru kemarin deh terima gaji, kok sekarang udah ludes…!”.
Ok sekarang tentu kita tidak mau mengalami kondisi tersebut berulang-ulang sepanjang hidup kita bukan? Kita tentu saja ingin mengubah kebiasaan dan mindset seperti itu bukan? Nah, sekarang bagaimana mengubah pola kebiasaan tersebut? Jawabannya sebenarnya sudah sering kita baca atau dengar yaitu MENABUNGLAH DI DEPAN, bukan di belakang alias uang sisa. Loh apa maksudnya? Maksudnya adalah setiap kali kita menerima gaji maka langsung lah dipotong minimal 10% untuk dimasukkan ke tabungan kita. Dengan seperti itu maka kita hanya akan fokus untuk menghabiskan yang 90% nya saja bukan? Sehingga seluruh pengeluaran dan keinginan belanja kita hanya berkutat pada yang 90% tersebut saja. Jadi contohnya gaji Anda misalnya Rp. 1.500.000, maka setiap kali gajian langsung kita langsung sisihkan/potong sebesar Rp. 150.000. Mudah bukan? Sekarang pertanyaannya bagaimana agar kita benar-benar disiplin dalam menjalani proses menabung setiap bulannya? Beberapa hal di bawah ini patut Anda perhatikan:
Jangan ditabung di rumah/brankas. Karena akan menimbulkan godaan untuk suatu waktu diambil, sehingga buyarlah rencana panjang kita untuk bisa menabung.
Jangan ditabung di rekening bank dengan menggunakan ATM. Karena lagi-lagi ini membuka peluang untuk kita suatu waktu bisa mengambilnya.
Bukalah rekening tabungan yang Anda blokir (dead account) dalam jangka waktu tertentu, sehingga tidak bisa kita ambil selama jangka waktu tersebut.
Mintalah pihak bank untuk langsung memotong 10% atau lebih dari gaji kita untuk disimpan ke dead account tersebut.
Jangan selalu mengingat rekening dead account kita tersebut dan anggap saja layaknya kita “belanja” 10% setiap bulan.
Kelima hal di atas akan sangat membantu kita membentuk perilaku dan disiplin tinggi tanpa godaan untuk supaya selalu rajin menabung. Sehingga tanpa kita sadari bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun, pundi pundi tabungan kita akan membengkak dan ketika saatnya tiba tabungan tersebut bisa kita ambil dan bisa kita kembangbiakkan dalam salah satu instrumen investasi atau untuk keperluan lain.
Nah, untuk sementara ini kiat yang bisa kami sampaikan dan kiat ini tidak akan ada gunanya bila tidak dipraktekkan langsung. Kami tunggu cerita keberhasilan Anda dalam menerapkan kiat ini.
sumber googling lupa linknya..
Spoiler for Tambahan tata cara menyisihkan penghasilan:
5 Kiat Praktis Mengelola Gaji Agar Bisa Kaya ala Safir Senduk
Tulisan ini aku resume dari buku Safir Senduk yang berjudul ”Siapa Bilang Karyawan Nggak Bisa Kaya ? ”. Aku sebagai karyawati ingin mempunyai tabungan yang cukup, tapi terasa sulit sekali. Nafsu belanjaku masih lebih besar daripada niat menabungku. Memang menabung itu membutuh niat yang kuat dan konsistensi yang tinggi.
Setelah membaca buku ini, niat menabungku semakin meningkat, dan sekarang aku sudah lebih baik mengontrol nafsu belanjaku. Mudah-mudahan dengan resume ini temen-temen yang baca tulisan ini bisa ikut lebih semangat lagi untuk menabung. Apalagi di jaman yang serba mahal seperti sekarang ini.
Resumenya sebagai berikut :
3 pemikiran yang harus Anda miliki sebagai seorang karyawan:
1. Berapa pun gaji yang diberikan perusahaan kepada Anda, tidak─sekali lagi tidak─menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan.
Berapa pun gaji yang Anda dapat, tidak menjamin apakah Anda bisa menumpuk kekayaan, yang menjamin adalah bagaimana cara Anda mengelola gaji tersebut, termasuk kalau gaji itu benar memang ngepas dengan kondisi Anda sekarang.
2. Jangan selalu menjadikan kondisi Anda di rumah─entah Anda banyak tanggungan, banyak utang, atau boros─sebagai alasan untuk selalu minta naik gaji
Perusahaan hanya akan memberi Anda gaji sesuai dengan job description Anda, bukan disesuaikan dengan situasi dan kondisi di rumah Anda. Artinya, kalau anda merasa bahwa gaji Anda koq sepertinya nggak cukup untuk membiayai keluarga Anda yang anaknya banyak, yah, itu bukan salah perusahaan Anda. Toh ketika anda menambah anak, Anda nggak minta izin dulu ‘kan ke perusahaan?
3. Menjadi kaya bergantung 100% pada apa yang Anda lakukan terhadap keuangan Anda, tidak selalu pada apa yang diberikan perusahaan kepada Anda.
Kalau Anda mau kaya, itu semua bergantung pada apa yang Anda lakukan terhadap penghasilan dan fasilitas yang Anda dapatkan.
3 TRIK UNTUK BISA MENYISIHKAN PENGHASILAN
1. Menabunglah dimuka, jangan dibelakang.
“Loh, nanti penghasilan saya habis dong?” begitu mungkin kata Anda. Ya biar saja, toh Anda sudah sisihkan dulu sebelum penghasilan itu dipakai, kan? “Lho, nanti uang untuk biaya hidup saya dan keluarga berkurang dong?” Hallah, kalaupun penghasilan Anda naik, toh penghasilan itu akan habis juga, kan? Jadi, sebelum habis, kenapa Anda tidak selamatkan dulu sebagian, daripada nabungnya di belakang terus habis? Ya nggak
2. Minta tolong kantor yang memotongnya untuk Anda.
Pada beberapa kasus, Anda mungkin bisa minta tolong kantor Anda untuk memotong penghasilan Anda dan melakukan proses menabungnya buat Anda.
3. Pakai celengan.
Eit, jangan kaget, yang namanya celengan itu tidak selalu buat anak kecil, tapi juga untuk orang dewasa. Bedanya adalah apa yang Anda celeng. Kalau anak kecil nyeleng koin, entah seratus, lima ratus, atau seribu, Anda bisa nyeleng─katakan─lembaran dua puluh ribu rupiah. Lho, bagaimana caranya? Gampang: setiap kali Anda mendapatkan lembaran uang dua puluh ribu rupiah, tetapkan tekad: JANGAN PERNAH MENGGUNAKAN UANG ITU UNTUK BELANJA. Langsung saja masukkan ke celengan.
RAHASIA MENJADI KAYA SEBAGAI SEORANG KARYAWAN
A. Beli dan Miliki Sebanyak Mungkin Harta Produktif
Bagaimana Melakukannya?
1. Tentukan Harta Produktif yang ingin Anda miliki.
2. Tulis pos-pos Harta Produktif yang Anda inginkan tersebut di kolom Harta Produktif. Contohnya seperti pada tabel di halaman berikut.
3. Segera setelah mendapatkan gaji, prioritaskan untuk memiliki pos-pos Harta Produktif sebelum Anda membayar pengeluaran Anda yang lain. Kalau perlu, pelajari seluk-beluk masing-masing Harta Produktif tersebut.
HARTA PRODUKTIF
HARTA KONSUMTIF
Tabungan di Bank Niaga
Deposito di Bank Mandiri
Reksadana Pendapatan Tetap (dari
Trimegah)
Rencana Harta Produktif Lain:
Deposito di Bank Danamon
Unit Link dari Prudential
Emas Koin
Reksadana Saham Shcroeder
Motor (disewakan ke tukang ojek
dekat rumah)
Bisnis Laundry (perantara saja)
Bisnis Burger Edam (Franchise)
Teve
Radio tape
Perabot rumah
Hiasan dinding (5 buah)
Meja makan
Handphone
Sofa (3 buah)
Komputer
Perangkat makan
Ranjang (4 buah)
Perhiasan
Peralatan masak
Busana (banyak sekali)
Kaset dan CD (banyak sekali)
VCD dan DVD (banyak sekali)
Setumpuk buku
Rumah
Mobil Kijang
Motor Yamaha
Tabungan di BCA (untuk belanja)
B. Atur Pengeluaran Anda
Tiga hal yang harus Anda perhatikan dalam mengatur pengeluaran.
1. Bedakan kebutuhan dan keinginan.
2. Pilihlah prioritas terlebih dahulu.
3. Ketahui cara yang baik dalam mengeluarkan uang untuk setiap pos pengeluaran.
C. Hati-hati dengan Utang
Tahukah Anda perbedaan ngutang dan nabung?
Menabung berarti bersusah-susah dulu, bersantai-santai kemudian. Artinya, Anda bekerja keras di depan, setelah itu merasakan nikmatnya di belakang. Kalau ngutang, berarti Anda bersantai-santai dulu, baru merasakan susahnya di belakang. Sekali lagi, nabung berarti Anda bekerja keras dulu, baru mendapatkan nikmatnya di belakang, sedangkan ngutang berarti Anda menikmati nikmatnya di depan, setelah itu melakukan kerja keras.
Kebanyakan orang Indonesia lebih senang ngutang daripada nabung.
Kapan BOLEH Berutang
1. Ketika utang itu akan digunakan untuk sesuatu yang produktif.
Misalnya, untuk bisnis. Bisnis jelas produktif, biarpun hasilnya kadang tidak selalu bisa langsung dinikmati. Harapannya sih , hasil bisnis bisa lebih besar dibandingkan dengan bunga dan cicilan yang Anda bayar.
2. Ketika utang itu akan dibelikan barang yang nilainya hampir pasti akan naik.
Contohnya, rumah. Rumah adalah tanah dan bangunan yang berdiri di atasnya. Nilai bangunan biasanya akan menurun dalam jangka waktu 10─15 tahun. Sebaliknya, nilai tanah justru akan naik dari tahun ke tahun. Bahkan, kenaikan harga tanah ini sering kali jauh lebih besar daripada penurunan nilai bangunan. Di sini, Anda boleh berutang karena hampir bisa dipastikan persentase kenaikan nilai rumah Anda lebih besar daripada persentase suku bunga KPR.
3. Ketika Anda tidak punya cukup uang tunai untuk membeli barang-barang yang benar-benar Anda butuhkan, walaupun nilai barang itu menurun.
Misalnya, barang elektronik. Kulkas deh. Kulkas nilainya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Akan tetapi, barang ini penting dan pembeliannya sering kali tidak bisa ditunda. Bahasa kerennya: urgent. Nah, kalau tidak punya uang tunai yang cukup untuk membelinya, Anda bisa memanfaatkan fasilitas utang yang ada di sekitar Anda.
Kapan Sebaiknya TIDAK Berutang
Ketika barang yang Anda beli nilainya menurun dan Anda punya uang untuk membelinya secara tunai.
Kembali ke contoh kulkas yang urgent itu. Kalau Anda memiliki uang tunai, lebih baik beli cash. Kenapa? Membeli secara kredit akan lebih mahal dibanding kalau Anda membeli secara tunai. Bagaimana dengan rumah? Apa harus tunai juga? Memang, membeli rumah secara tunai akan lebih murah. Akan tetapi, khusus untuk rumah, tidak apa-apa kalau Anda membelinya secara kredit. Berbeda dengan kendaraan atau barang elektronik yang nilainya menurun, nilai rumah biasanya naik sehingga kalaupun Anda membayar lebih mahal dalam bentuk pembelian secara kredit, toh persentase kenaikan nilai rumah Anda biasanya lebih besar daripada persentase suku bunga KPR.
Berikut sejumlah tip bila Anda ingin membeli sesuatu dengan cara berutang.
1. Pilih dengan siapa Anda berutang.
2. Ambil cicilan utang yang sesuai dengan penghasilan Anda.
3. Perhatikan prosedur pembayaran utang Anda.
Kalau sudah punya hutang
1. Tinjau kembali kemampuan Anda dalam membayar cicilan.
2. Jalin hubungan dengan si pemberi utang.
3. Kadang-kadang, tidak apa-apa melakukan gali lubang tutup lubang.
D. Sisihkan untuk Pos-pos Pengeluaran di Masa Yang Akan Datang
Ada empat alasan mengapa orang tidak mempersiapkan dana sejak sekarang untuk
membayar pos-pos pengeluaran yang penting di masa depan.
1. Merasa belum urgent, toh masih lama.
2. Merasa sudah tidak perlu lagi, toh sekarang sudah punya cukup dana.
3. Merasa sudah tidak perlu lagi, toh sekarang penghasilan saya sudah cukup besar.
4. Pasrah. Biarkan saja hidup ini mengalir seperti air, toh nanti uangnya pasti akan datang sendiri.
Pos-pos Pengeluaran di Masa Depan yang Umumnya Harus Dipersiapkan Sejak Sekarang
1. Pendidikan Anak
2. Pensiun
3. Properti
4. Bisnis
5. Liburan dan Perjalanan Ibadah
E. Miliki Proteksi
Risiko-risiko yang mungkin bisa terjadi pada kehidupan Anda antara lain adalah:
1. Kematian
2. Kecelakaan
3. Sakit
4. Musibah pada rumah
5. Musibah pada kendaraan
6. Pemutusan Hubungan Kerja
Apa yang bisa Anda Lakukan untuk memproteksi risiko-risiko tersebut? Jawabnya ada tiga, yaitu:
1. Miliki asuransi.
2. Miliki dana cadangan.
3. Miliki sumber penghasilan di luar gaji yang kalau bisa didapat secara terusmenerus.
“MILIKI PROTEKSI” Bagaimana melakukannya?
1. Miliki asuransi, entah asuransi jiwa, asuransi kesehatan, atau asuransi kerugian. Syukur kalau dari beberapa dari jenis jasa asuransi itu sudah dibayari oleh kantor. Kalau tidak, beli saja dengan biaya sendiri.
2. Miliki dana cadangan sebagai proteksi jangka pendek kalau Anda kehilangan penghasilan dan tidak mendapatkan uang pesangon, atau kalau uang pesangonn Anda sangat kecil.
3. Miliki Sumber Penghasilan Lain di Luar Gaji yang kalau bisa didapat secara terus-menerus, sebagai proteksi jangka panjang dari gaji Anda yang sewaktu-waktu bisa saja terancam berhenti
Cara 2. klo sudah tercapai tabunganya dlm jumlah tertentu ikut deposito / reksadana.
Spoiler for Info Reksadana:
dok.detikFinance
Jakarta - Sudah saatnya masyarakat Indonesia mengubah pola pikir soal investasi. Tinggalkan tabungan dan deposito yang memiliki imbal hasil kecil. Untuk investasi, masyarakat bisa mencoba reksadana saham yang memiliki imbal hasil rata-rata 20% per tahun.
Direktur Investasi PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Alvin Pattisahusiwa mengatakan, dengan menyisihkan minimal hanya 10% dari penghasilan, investor bisa memulai investasi di reksadana saham.
"Bagaimana mulai berpikir menghadapi inflasi ke depan. Tabungan dan deposito pastinya tergerus inflasi. Sebaliknya reksadana saham justru imbal hasilnya di atas inflasi," ujarnya.
Alvin menjelaskan, sebagai gambaran misalkan seseorang memiliki uang sebesar Rp 15 juta kemudian uang tersebut disimpan di tabungan dengan jangka waktu 5 tahun. Dengan rata-rata bunga tabungan yang hanya 1% per tahun, maka jumlah uang tersebut hanya bisa bertambah 2,2 juta.
Sementara untuk deposito yang imbal hasilnya rata-rata 6% per tahun, dengan menempatkan uang sebesar Rp 15 juta, seseorang sudah bisa menghasilkan tambahan pendapatan sebesar Rp 14 juta selama 5 tahun ke depan.
Namun, perolehan imbal hasil tersebut akan jauh lebih besar apabila seseorang menempatkan dananya misalkan sebesar Rp 15 juta pada instrumen reksadana saham. Dengan imbal hasil rata-rata mencapai 20% per tahun, seseorang bisa mendapatkan tambahan keuntungan sebesar Rp 61 juta.
"Masyarakat perlu edukasi dalam mengenal pasar modal untuk investasi jangka panjang. Investor dapat return lebih tinggi. Caranya cukup mudah dengan cara investasi pasif, beli dan tiap tahun masukin lagi kemudian diamkan," terangnya.
"Masyarakat perlu edukasi dalam mengenal pasar modal untuk investasi jangka panjang. Investor dapat return lebih tinggi. Caranya cukup mudah dengan cara investasi pasif, beli dan tiap tahun masukin lagi kemudian diamkan," terangnya.
klo tabungan ente sdh 1 M klo di depositokan dapat 11 jutaan. tiap bulan ente bisa dpt tambahan gajian 11 jt/bulan. klo tabungan ente lbh kecil bisa ikutan reksadana ato usaha kos, buka warung. tentunya dg resiko dan kesulitan yg lbh tinggi.
Klo ente merasa dpt inspirasi dari trit ane tlg ksh Cendolnya

0
12.2K
Kutip
59
Balasan


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

The Lounge
925.9KThread•93.7KAnggota
Urutkan
Terlama


Komentar yang asik ya