zulkaiserAvatar border
TS
zulkaiser
Seperti Inikah Peradaban Kita Kelak?
Halo Kaskuser! Welcome to my Thread!
emoticon-Shakehand2emoticon-Shakehand2


Sebelum melangkah lebih jauh, jangan lupa di emoticon-Rate 5 Star dulu gan emoticon-Toast jangan lupa untuk memberikan komentar agan-agan dibawah ya!

Kali ini zulkaiser ingin memberikan artikel yang sangat menarik jika kita dalami. Artikel ini berkaitan dengan kemungkinan peradaban kita kelak yang sedikit digambarkan oleh film Divergent yang diadopsi dari buku Veronica Roth. Ingin tahu bagaimana kisah yang ada di buku Divergent dan bagaimana zulkaiser memberikan pandangan akan hal ini? Mari kita bahas!

Spoiler for Divergent:


Sebelum anda melanjutkan untuk membaca artikel ini, saya sarankan anda untuk menonton film/ membaca bukunya terlebih dahulu agar lebih paham kedepannya. Tapi, jika anda memaksa untuk membaca artikel ini tanpa menonton film/ membaca bukunya, maka akan saya berikan sedikit sinopsisnya. Buka spoiler untuk membaca sinopsisnya.

Spoiler for Sinopsis:


Saya tidak perlu me-review film ini lagi kan? karena menurut saya secara kesuluruhan film ini bagus. 8.8/10. Oke, jika anda sudah tahu ceritanya, maka anda akan saya ajak untuk memandang melalui sudut pandang saya.

Menurut anda, apakah peradaban yang kita jalani saat ini sudah mendekati dengan sistem "pengkategoriasian" atau Categorizing? Kalau menurut saya, kita sudah mendekati sistem kategori ini. Jika saya boleh berasumsi mengenai faksi-faksi yang ada di Divergent ini dan saya samakan dengan apa yang ada di Dunia saat ini, maka perhatikan ini.

Spoiler for Faction:


Entah 'akan' kebetulan atau tidak, Urutan Faksi tersebut hampir membentuk urutan Abjad A-E kecuali Amity dan Abnegation. Dan dari Urutan A-E, jika kita lihat dari sifat dari filmnya membentuk skala kebaikan yang urut dari A-E.

Alasan dibuatnya sistem faksi seperti ini adalah menghindari konflik. Karena kita tahu juga, kalau kita berada di lingkungan yang berbeda pemikiran dengan kita, kita pasti akan beradu argumen tentang pemikiran kita masing-masing. Kita pasti membanding-bandingkan bahwa pilihan/pikiran kita-lah yang paling baik dan benar. Sehingga hal ini akan memicu konflik. Hal inilah kenapa dibuat pembatas antar faksi agar mereka tetap berada pada satu lingkungan yang sama. Lingkungan yang sejalur dengan pikiran kita. Pada film ini, sekali kita menentukan pilihan, maka tidak bisa diubah keputusan kita. Bahkan jika kita ingin memilih faksi yang berbeda dengan faksi keluarga kita, kita harus rela meninggalkan faksi keluarga kita. Kasus ini mirip yang sering kita alami tentang Keluarga/Karir.

Tapi, apakah dengan diterapkannya sistem faksi ini di dunia nyata akan mengurangi konflik? Saya rasa iya. TAPI, pada awalnya saja. Karena seiring berjalannya waktu, kendala atau konflik itu pasti ada. Kalau ada sistem faksi dan ada pembatas yang sangat ketat. Yang terjadi mungkin bukan konflik antar individu lagi. Tapi konflik antar faksi. Dan jika terjadi konflik antar faksi, sudah diketahui siapa yang akan menang. Yaitu faksi orang cerdas. Orang baik akan kalah dengan orang kuat dan berani, orang kuat dan berani akan kalah dengan orang cerdas, tapi orang cerdas akan kalah dengan orang bejo emoticon-Big Grin hehe.

Lalu, bagaimana solusi untuk mengurangi konflik tapi tetap menjaga solidaritas kemanusiaan kita? Kalau menurut saya ya kita jalani saja tugas atau profesi kita dengan baik tanpa memandang rendah profesi atau tugas orang lain. Kita boleh berpikir bahwa profesi kita paling baik, paling Prestige. Kita hidup saling membantu dan melengkapi. Kita bekerja sama menata peradaban ini. Jangan kita rusak hanya karena menurut kita profesi kita lebih oke. Kita butuh mereka yang berprofesi lain. Jika anda petani, anda butuh orang yang mau membeli beras anda. Jika anda orang baik/relawan, anda butuh orang yang seharusnya anda tolong. Jika anda orang jujur dan suka keadilan, maka anda butuh orang yang tidak jujur dan tidak adil untuk anda luruskan. Jika anda orang pemberani, anda butuh orang penakut yang harus anda lindungi, jika anda orang cerdas, anda butuh orang bodoh yang anda tolong. Jadi jangan pernah meremehkan orang lain yang berbeda profesi atau pikiran dengan anda.

Jadilah seorang DIVERGENT! walaupun anda menjalani satu faksi/profesi, tapi anda paham dengan pikiran semua faksi. Jadilah orang yang suka kedamaian, orang yang suka berbuat baik tanpa pamrih, orang yang jujur, orang yang pemberani, dan orang yang cerdas. Coba pikirkan jika kita paham dengan dasar kelima faksi ini, mungkin kita akan menjadi manusia yang berguna. Walaupun sangat sulit untuk bisa menjalani kelima dasarnya, tapi akankah kita untuk diam tanpa mencobanya? Walaupun ada juga yang berkata bahwa fokus pada satu hal itu hal yang baik, tapi ahli dalam satu hal dan paham dengan hal lainnya itu pun lebih baik bukan?

Kesimpulannya adalah, pembatasan peradaban dengan adanya faksi atau pengkategorisasian adalah bukan suatu hal yang baik. Walaupun untuk menghindari konflik, namun cara ini tidak akan bertahan lama. Karena semakin kita sering di lingkungan yang sama, maka ketika kita berada di lingkungan yang berbeda maka kita akan sulit/menolak untuk beradaptasi. Disitulah kita akan mulai membanding-bandingkan. Lakukan apa yang harus anda lakukan sesuai tugas/profesi anda tanpa memandang rendah tugas/profesi lain. Hargailah orang lain. Tanpa disadari, kita hidup bergantung dengan orang lain juga.

Quote:


Semoga bermanfaat gan! jangan lupa emoticon-Rate 5 Starsama beri komentar agan emoticon-Request disini!
0
87.4K
361
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.