• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Terima kasih atas kebijakan baru pemerintah yg sudah memeriahkan hidup saya

kaskuseraktifAvatar border
TS
kaskuseraktif
Terima kasih atas kebijakan baru pemerintah yg sudah memeriahkan hidup saya
ya Alloh, kok kayak gini to ya? beberapa tahun yg lalu, toko ane yg lama baru direnovasi agar secara visual bisa bertahan bersaing dengan toko2 modern yg jelas modalnya lebih banyak, bersaing dengan supermarket baru yg tampilannya menarik dan bersih, tapi baru beberapa bulan menikmati sedikit kemajuan, eh datang orang pajak yg secara sepihak membebankan pajak penghasilan ke ane yg ga tahu apa2 ini, mungkin hanya berpatok pada tampilan toko yg terlihat bagus, tanpa memperdulikan berapa omzet real dalam 1 bulan...

dengan pertimbangan pajak yg juga kurang realistis, untuk toko ane terdapat perhitungan norma sebesar 20% untuk masuk dalam perhitungan pajak, sedangkan pendapatan bersih ane sendiri kurang dari 20%, jika saya bergerak dibidang industri kreatif saya bisa memainkan harga sesuai dengan biaya produksi, tapi untuk toko tradisional, saya bertanya pada agan semua, bisakah kita bermain dengan harga? walaupun ada yg bilang kita bisa saja menaikkan harga dengan cara memberikan pelayanan lebih, tapi pada prakteknya, apakah benar hal tersebut bisa dilakukan? sedangkan daya beli masyarakatpun rendah, apakah kita masih bisa bersikeras untuk menaikkan laba? mungkin pelayanan yg dimaksud itu pelayanan ++ yg berhubungan dengan xxx? saya rasa tidak, jika ada yg mengatakan saya harusnya tetap berinovasi, maka tolong bantu saya, inovasi apa yg paling sesuai? karena saya sendiri benar2 sudah mulai buntu untuk berinovasi, terbentur modal dan lain hal...

berikutnya masalah air PDAM, meteran air diganti, eh, yg keluar angin, tapi itupun tetap terhitung di meteran, volume penyimpanan air yg cuma 5-6 meter kubik pun mendadak bisa jadi berpuluh2 meter kubik, alhasil tagihan air tinggi, kalau tidak diawasi saat isi air, kejadian ini berulang tiap bulan, akhirnya ada pekerjaan baru, tiap isi air jadi penjaga air, okelah, sudah terbiasa jadi penjaga air, juga dengan pertimbangan isi air hanya 1-2 minggu sekali, saya harus mengurangi konsumsi air dan penggunaan air...

kemudian untuk bahan bakar motor, kebetulan subsidi BBM juga sudah dicabut, okelah, akhirnya disiasati dengan berangkat belanja ke pasar dikurangi intensitasnya, dengan pertimbangan mengurangi kuantitas berangkat ke pasar, maka 1 kali berangkat, barang yg dibawa harus lebih banyak untuk menghemat BBM, walaupun sebenarnya tidak hemat juga, karena beban bertambah konsumsi BBM juga naik...

kemudian yg paling baru, terimakasih atas kebijakan baru pemerintah yg sudah memeriahkan hidup saya, sebentar lagi meteran listrik juga digantikan dengan daya dan tarif yg baru, meteran baru, tanpa subsidi, yg itupun harus hidup dan mati berkali2, belum lagi saat tegangan turun yg menyebabkan perangkat elektronik bermasalah, belum juga listrik yg sering konslet karena MCB dari PLN terkadang overheat, tapi keluhanpun tidak pernah didengar...

oh oke, sepertinya memang saya harus mulai mempertimbangkan bekerja jadi pegawai, karena usaha sendiri ini sudah mulai tidak masuk akal, saya malu dengan almarhum ayah saya, yg sudah berjuang 40 tahun membesarkan tokonya, jatuh bangun di beberapa era, mulai dari saat berangkat tanpa modal yg cukup, krisis moneter, sampai menjamurnya supermarket di kiri kanan toko saya, dan sepertinya akan terguncang juga hanya dalam 1 periode yg hampir bersamaan, BBM, AIR, LISTRIK, PAJAK, yg saya sendiri tidak tahu hasilnya digunakan untuk apa, maaf ayah, mungkin sebaiknya mulai mempertimbangkan untuk berhenti ngaskus, bersiap2 agar beban listrik tidak membengkak, jika ingin berselancar ke dunia maya, mungkin ini saatnya bersilaturahmi dengan rekan2 warnet atau menumpang tanpa malu di rumah teman, mungkin tidak sampai jual sepeda motor, tapi lumayan juga jika bisa memiliki sepeda motor untuk dipajang di galeri dalam rumah, mulai kembali ke cara lama, naik sepeda kayuh atau sekedar berjalan kaki, toh, ayah dulu juga sudah pernah melakukannya saat belanja ke pasar untuk keperluan toko, mungkin ini kesempatan untuk mengenal ayah lebih dekat...

yg jadi pikiran terakhir saya hanya berusaha setidaknya mencoba bertahan untuk sekedar berbakti kepada Ibu, saya tidak punya lagi keinginan yg muluk untuk hidup saya di masa depan, saya hanya terlalu lelah, sebenarnya sebagai manusia harus tetap optimis, tapi makin lama, sikap optimis itupun sudah semakin sulit dipertahankan...

saya tetap berharap, saya dapat mempertahankan toko yg dibela mati2an oleh almarhum Ayah saya, kalau perlu toko berkembang lebih baik lagi, tapi, kok sepertinya lelah sekali ya??? saya benar2 orang yg mudah menyerah, maaf ayah, saya tidak cukup tangguh, walaupun ayah akhirnya juga memutuskan untuk menyerah, tapi setidaknya ayah menyerah di usia senja, tidak seperti saya yg sepertinya menyerah terlalu dini...

maaf gan, ini hanya saya yg terlalu sentimentil, berpikir terlalu jauh untuk hal yg bahkan bukan urusan saya, saya ini bukan apa2 di negara ini, maaf karena posting panjang lebar hanya untuk curhat tidak berguna, maaf, saya hanya lelah dan bodoh...

0
2.6K
39
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.