Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indonesia masih impor jagung, sebanyak 2,385 juta ton, nilainya US$ 522,9 juta atau sekitar Rp 7,3 triliun. Jumlah volume impor jagung meningkat 23% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan data BPS yang dikutipdetikFinance, Jumat (25/9/2015), Indonesia sejak Januari-Agustus 2015 mengimpor sebanyak 2,385 juta ton dengan nilai US$ 522,9 juta. Jumlah ini meningkat dibandingkan impor Januari-Agustus 2014 mencapai 1,827 juta ton dengan nilai US$ 468,7 juta.

Argentina merupakan negara paling banyak mengekspor jagung ke Indonesia tahun ini dengan total mencapai 1,464 juta ton dengan nilai US$ 310,1 juta.

Berikut rincian impor jagung Indonesia periode Januari-Agustus 2015:

Argentina 1,464 juta ton nilai US$ 310,1 jutaBrasil 786.602 ton nilai US$ 171,9 jutaIndia 96.892 ton nilai US$ 24,2 jutaAmerika Serikat 33.415 ton nilai US$ 8,33 jutaThailand 1.987 ton nilai US$ 5,24 juta.Berdasarkan catatan detikFinance, Indonesia tidak hanya mengimpor, tapi juga ekspor jagung. Salah satunya pada Juli lalu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman melepas ekspor 12.000 ton jagung ke Filipina.

Ia menyebutkan secara nasional, ekspor jagung Indonesia telah mencapai 400.000 ton yang berasal dari Gorontalo, Sulawesi Selatan, Dompu, Bima, dan Sumbawa.


sumber : http://finance.detik.com/read/2015/0...on-melonjak-23


masuk 2.3 juta , ekspor 400k ton ...