- Beranda
- Lounge Pictures
Rute-rute Bikepacking di Indonesia
...
TS
kios.cherry
Rute-rute Bikepacking di Indonesia
presents...
Quote:
RUTE-RUTE BIKEPACKING DI INDONESIA
Quote:
Meskipun jumlah penggunanya meningkat dalam beberapa tahun terakhir, namun sepeda bukanlah kendaraan favorit di Indonesia. Sepeda masih kalah populer dibandingkan mobil, apalagi motor. Tak heran jika mayoritas pesepeda merasakan diskriminasi di jalanan.
Dari segelintir pesepeda di Indonesia, banyak diantara mereka yang menjadikan sepeda sebagai kendaraan utama. Kegiatan yang pada umumnya dilakukan dengan kendaraan bermotor, justru mereka lakukan dengan sepeda. Mulai untuk berangkat kerja, hang out, bahkan perjalanan jarak jauh atau bikepacking.
Di Indonesia banyak terdapat rute bikepackingyang menantang, menguras tenaga dan waktu, namun sekaligus mengasyikkan. Kekayaan dan keindahan alam, plus kontur pegunungan Indonesia, menggoda para goweser untuk menjelajahinya di atas sepeda.
Langsung saja, kita melongok beberapa rute bikepacking mengesankan di negeri ini.
Dari segelintir pesepeda di Indonesia, banyak diantara mereka yang menjadikan sepeda sebagai kendaraan utama. Kegiatan yang pada umumnya dilakukan dengan kendaraan bermotor, justru mereka lakukan dengan sepeda. Mulai untuk berangkat kerja, hang out, bahkan perjalanan jarak jauh atau bikepacking.
Di Indonesia banyak terdapat rute bikepackingyang menantang, menguras tenaga dan waktu, namun sekaligus mengasyikkan. Kekayaan dan keindahan alam, plus kontur pegunungan Indonesia, menggoda para goweser untuk menjelajahinya di atas sepeda.
Langsung saja, kita melongok beberapa rute bikepacking mengesankan di negeri ini.
Quote:
1. BALI
Spoiler for bali:
Quote:
Gilimanuk -> ±98 km -> Tabanan -> ±52 km -> Kuta -> ±15 km -> Sanur -> ±42 km -> Padang Bai -> ±67 km -> Tianyar -> ±84 km -> Buleleng -> ±75 km -> Gilimanuk
Quote:
Tak ada yang meragukan keindahan Pulau Bali, yang kesohor hingga mancanegara. Sensasi tersendiri saat menjelajahi rute sepanjang lebih dari 400 km mengelilingi pulau eksotik tersebut di atas sepeda. Kontur bervariasi antara tanjakan, turunan dan jalan datar, berpadu pemandangan alam menakjubkan, menjanjikan pengalaman bersepeda yang sensasional.
Salahsatu tantangan adalah ketika menempuh rute antara Gilimanuk dan Tabanan di pesisir selatan, juga antara Buleleng dan Gilimanuk di pesisir utara. Etape tersebut ditempuh di tengah bagian Taman Nasional Bali Barat, yang mayoritas berupa tanjakan dan turunan di tengah hutan. Namun, keindahan Pantai Kuta dan Sanur, juga panorama alam Buleleng yang memikat, membuat tantangan tersebut seolah tak berarti.
Salahsatu tantangan adalah ketika menempuh rute antara Gilimanuk dan Tabanan di pesisir selatan, juga antara Buleleng dan Gilimanuk di pesisir utara. Etape tersebut ditempuh di tengah bagian Taman Nasional Bali Barat, yang mayoritas berupa tanjakan dan turunan di tengah hutan. Namun, keindahan Pantai Kuta dan Sanur, juga panorama alam Buleleng yang memikat, membuat tantangan tersebut seolah tak berarti.
Spoiler for pic:
Quote:
Quote:
2. BANDUNG-PANGANDARAN
Spoiler for pangandaran:
Quote:
Bandung -> ±31 km -> Cicalengka -> ±41 km -> Malangbong -> ±27 km -> Rajapolah -> ±41 km -> Karangkamulyan -> ±36 km -> Banjarsari -> ±53 km -> Pangandaran
Quote:
Rute sepanjang sekitar 230 km ini melewati barisan pegunungan di wilayah Priangan Timur. Mayoritas berupa turunan, meski di beberapa titik terdapat jalan menanjak yang cukup terjal. Situasi lalulintas yang ramai dengan kendaraan besar, memberikan tantangan tersendiri. Namun keindahan Pantai Pangandaran bisa jadi motivasi kuat untuk menuntaskan perjalanan.
Sejak memulai perjalanan, pesepeda langsung disuguhi dengan 'persaingan' menghadapi arogansi kendaraan bermotor, meski kontur jalan relatif datar. Tanjakan mulai ditemui di Cicalengka hingga Nagreg. Kemudian trek menurun berkelok menjadi menu selanjutnya, hingga Rajapolah.
Rute antara Rajapolah dan Karangkamulyan masih didominasi trek datar dan cenderung membosankan. Kejenuhan dapat dihilangkan saat beristirahat di Karangkamulyan. Terdapat deretan warung dan situs petilasan purba Ciung Wanara yang bisa dikunjungi.
Menuju Banjarsari, kita dihadapkan dengan jalan yang agak rusak. Juga tanjakan-tanjakan cukup berat. Mendekati gerbang masuk Karang Nini, kontur jalan makin berat dan sempit, dan berada di tengah hutan. Namun, selepas itu, jalanan menurun dan datar sampai akhirnya tiba di Pantai Pangandaran.
Sejak memulai perjalanan, pesepeda langsung disuguhi dengan 'persaingan' menghadapi arogansi kendaraan bermotor, meski kontur jalan relatif datar. Tanjakan mulai ditemui di Cicalengka hingga Nagreg. Kemudian trek menurun berkelok menjadi menu selanjutnya, hingga Rajapolah.
Rute antara Rajapolah dan Karangkamulyan masih didominasi trek datar dan cenderung membosankan. Kejenuhan dapat dihilangkan saat beristirahat di Karangkamulyan. Terdapat deretan warung dan situs petilasan purba Ciung Wanara yang bisa dikunjungi.
Menuju Banjarsari, kita dihadapkan dengan jalan yang agak rusak. Juga tanjakan-tanjakan cukup berat. Mendekati gerbang masuk Karang Nini, kontur jalan makin berat dan sempit, dan berada di tengah hutan. Namun, selepas itu, jalanan menurun dan datar sampai akhirnya tiba di Pantai Pangandaran.
Spoiler for pic:
Quote:
Quote:
3. BROMO
Spoiler for bromo:
Quote:
Malang -> ±26 km -> Gubuk Klakah -> ±16 km -> Ranu Pane -> ±19 km -> Bromo
Quote:
Rute yang pendek, hanya sekitar 60 km. Namun, kebanyakan berupa tanjakan terjal. Jalan menanjak bahkan sudah dimulai sejak meninggalkan pusat kota Malang menuju Gubuk Klakah. Di etape ini, kita bisa menikmati apel Malang yang segar dari para penjual di pinggir jalan.
Sebaliknya, di etape yang menempuh jarak sekitar 16 km antara Gubuk Klakah dan Ranu Pane, sangat jarang ditemui warung dan pedagang makanan. Rute yang melewati Ngadas dan Jemplang ini, semuanya berupa tanjakan terjal. Kecepatan maksimal sepeda adalah 5 km per jam, bahkan sebagian harus ditempuh dengan mendorong sepeda. Trek menurun baru ditemui ketika mendekati Ranu Pane.
Meski begitu, keindahan Gunung Bromo menjadi bonus sepadan setelah berjuang meniti rentetan tanjakan. Rute ini sangat ideal bagi goweser pencinta uphill.
Sebaliknya, di etape yang menempuh jarak sekitar 16 km antara Gubuk Klakah dan Ranu Pane, sangat jarang ditemui warung dan pedagang makanan. Rute yang melewati Ngadas dan Jemplang ini, semuanya berupa tanjakan terjal. Kecepatan maksimal sepeda adalah 5 km per jam, bahkan sebagian harus ditempuh dengan mendorong sepeda. Trek menurun baru ditemui ketika mendekati Ranu Pane.
Meski begitu, keindahan Gunung Bromo menjadi bonus sepadan setelah berjuang meniti rentetan tanjakan. Rute ini sangat ideal bagi goweser pencinta uphill.
Spoiler for pic:
Quote:
Quote:
4. DIENG
Spoiler for dieng:
Quote:
Kroya -> ±121 km -> Dieng -> ±116 km -> Yogyakarta
Quote:
Rute sepanjang hampir 240 km ini menawarkan petualangan ke candi-candi bersejarah, Dieng, Borobudur dan Mendut. Kesejukan Dataran Tinggi Dieng dan Wonosobo pun menjadi bonus mengasyikkan setelah menempuh trek menanjak.
Dimulai di Kroya, rute menuju Banyumas hingga Banjarnegara terdiri dari jalanan menurun, berkelok-kelok, dengan sisi kanan dan kiri adalah hamparan sawah dan pedesaan. Bus antarprovinsi yang melintas kencang juga adalah pemandangan sepanjang jalan.
Trek menantang dimulai selepas Banjarnegara. Perjalanan di sekitar Wanayasa dan Batur dengan pemandangan kebun kentang, berkelok, dan menanjak terjal, karena melewati barisan pegunungan, sungguh melelahkan. Namun, kesejukan dan eksotisme Candi Dieng membayar rasa lelah tersebut, terlebih sambil menikmati purwaceng, minuman khas Dieng. Tak jauh dari sana, terdapat Telaga Warna yang indah.
Selanjutnya, trek akan didominasi turunan saat menuju Yogyakarta, melewati Wonosobo dan Magelang. Terdapat Candi Borobudur dan Candi Mendut, yang terlihat menggetarkan di tepi jalan. Rute ini berakhir dengan sambutan ramah khas Yogyakarta.
Dimulai di Kroya, rute menuju Banyumas hingga Banjarnegara terdiri dari jalanan menurun, berkelok-kelok, dengan sisi kanan dan kiri adalah hamparan sawah dan pedesaan. Bus antarprovinsi yang melintas kencang juga adalah pemandangan sepanjang jalan.
Trek menantang dimulai selepas Banjarnegara. Perjalanan di sekitar Wanayasa dan Batur dengan pemandangan kebun kentang, berkelok, dan menanjak terjal, karena melewati barisan pegunungan, sungguh melelahkan. Namun, kesejukan dan eksotisme Candi Dieng membayar rasa lelah tersebut, terlebih sambil menikmati purwaceng, minuman khas Dieng. Tak jauh dari sana, terdapat Telaga Warna yang indah.
Selanjutnya, trek akan didominasi turunan saat menuju Yogyakarta, melewati Wonosobo dan Magelang. Terdapat Candi Borobudur dan Candi Mendut, yang terlihat menggetarkan di tepi jalan. Rute ini berakhir dengan sambutan ramah khas Yogyakarta.
Spoiler for pic:
Quote:
Quote:
5. JELAJAH PANTAI SELATAN GARUT
Spoiler for pantai selatan garut:
Quote:
Garut -> ±32 km -> Cikajang -> ±49 km -> Cisompet -> ±13 km -> Pameungpeuk -> ±6 km -> Sayangheulang -> ±4 km -> Santolo -> ±32 km -> Rancabuaya -> ±81 km -> Pangalengan -> ±45 km -> Bandung
Quote:
Meski berjarak sedang, sekitar 260 km, rute ini membutuhkan fisik yang prima karena kaya akan tanjakan-tanjakan terjal. Namun juga diimbangi dengan turunan cukup panjang, sejak Pangalengan hingga Bandung. Trek ini menjanjikan panorama indah pegunungan di Cikajang dan Pangalengan, plus pemandangan pantai Sayangheulang, Santolo dan Rancabuaya yang mengesankan.
Startdari Alun-alun Garut, perjalanan sudah dimulai dengan paduan tanjakan dan turunan ringan, karena kontur Garut yang berbukit. Trek terus menanjak terjal hingga tiba di Cikajang yang sejuk dan banyak dihiasi indahnya hamparan kebun teh.
Selepas Cikajang, jalanan dengan aspal mulus yang berkelok dan menurun hingga mendekati kaki Gunung Gelap. Lalu giliran trek menanjak yang cukup terjal, mesti dihadapi untuk melintasi Gunung Gelap, cukup melelahkan. Namun diimbangi dengan turunan hingga tiba di Cisompet, lalu memasuki Pameungpeuk. Di sinilah terdapat Pantai Sayangheulang dan Santolo yang masih cukup perawan.
Dilanjutkan menuju Pantai Rancabuaya yang tak kalah eksotis, mesti ditempuh dengan kontur jalan variatif. Namun, hal yang paling kentara adalah kondisi jalan yang terbilang jelek, hingga berbelok ke utara menuju Pangalengan di ketinggian. Menjadikan tantangan tersendiri, menaklukkan tanjakan terjal sekaligus jalanan rusak.
Startdari Alun-alun Garut, perjalanan sudah dimulai dengan paduan tanjakan dan turunan ringan, karena kontur Garut yang berbukit. Trek terus menanjak terjal hingga tiba di Cikajang yang sejuk dan banyak dihiasi indahnya hamparan kebun teh.
Selepas Cikajang, jalanan dengan aspal mulus yang berkelok dan menurun hingga mendekati kaki Gunung Gelap. Lalu giliran trek menanjak yang cukup terjal, mesti dihadapi untuk melintasi Gunung Gelap, cukup melelahkan. Namun diimbangi dengan turunan hingga tiba di Cisompet, lalu memasuki Pameungpeuk. Di sinilah terdapat Pantai Sayangheulang dan Santolo yang masih cukup perawan.
Dilanjutkan menuju Pantai Rancabuaya yang tak kalah eksotis, mesti ditempuh dengan kontur jalan variatif. Namun, hal yang paling kentara adalah kondisi jalan yang terbilang jelek, hingga berbelok ke utara menuju Pangalengan di ketinggian. Menjadikan tantangan tersendiri, menaklukkan tanjakan terjal sekaligus jalanan rusak.
Spoiler for pic:
Quote:
Quote:
6. LINTAS ANDALAS
Spoiler for andalas:
Quote:
Banda Aceh -> ±605 km -> Medan -> ±751 km -> Padang -> ±796 km -> Palembang -> ±458 km -> Bakauheni
Quote:
Rute yang sangat menantang sepanjang 2.600 km. Melewati barisan pegunungan yang membutuhkan fisik prima, kondisi jalan raya Trans Sumatera yang jelek di beberapa titik, plus 'tekanan' dari kendaraan-kendaraan besar yang sangat mudah ditemui di sepanjang jalur. Rute ini, pada hakikatnya, menantang bagi mobil dan motor. Apalagi sepeda. Namun keindahan panorama alam Andalas menjadi daya tarik untuk dijelajahi.
Etape bagian pertama, Banda Aceh menuju Medan, tak banyak memberikan tantangan trek menanjak. Jalan menanjak ada di kawasan Seulawah dan sedikit tanjakan di perbatasan antara Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara.
Selepas Medan, menuju Pematang Siantar, rute mulai menantang, karena banyak tanjakan berat. Juga saat menuju Balige, mayoritas menanjak dan trek berada di tengah hutan. Jalan menurun ditemui memasuki Parapat, dan bonus pemandangan indah Danau Toba.
Menuju Kota Lubuk Sikaping, terdapat jalan yang dijuluki "Lurah Berangin", berupa turunan yang cukup ekstrem. Jalan menurun sampai melewati garis ekuator di Bonjol, sepanjang 10 km, nyaris tanpa mengayuh pedal.
Etape sepanjang 1.000 km dari Bukittinggi sampai Tanjung Enim, adalah etape terpanjang. Pemandangan adalah hutan primer, perkebunan sawit dan karet. Sejumlah jalan lurus memanjang dengan kontur turun-naik, plus lalulintas yang cukup padat, membuat rute ini cukup berat.
Di ujung rute, menjelang Pelabuhan Bakauheni, terdapat tiga tanjakan berat yang mesti dilalui. Selepas tanjakan tersebut, menanti bonus turunan sepanjang 2 km sebelum pelabuhan, denganpemandangan laut dilatarbelakangi gugusan pulau.
Etape bagian pertama, Banda Aceh menuju Medan, tak banyak memberikan tantangan trek menanjak. Jalan menanjak ada di kawasan Seulawah dan sedikit tanjakan di perbatasan antara Provinsi Nangroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara.
Selepas Medan, menuju Pematang Siantar, rute mulai menantang, karena banyak tanjakan berat. Juga saat menuju Balige, mayoritas menanjak dan trek berada di tengah hutan. Jalan menurun ditemui memasuki Parapat, dan bonus pemandangan indah Danau Toba.
Menuju Kota Lubuk Sikaping, terdapat jalan yang dijuluki "Lurah Berangin", berupa turunan yang cukup ekstrem. Jalan menurun sampai melewati garis ekuator di Bonjol, sepanjang 10 km, nyaris tanpa mengayuh pedal.
Etape sepanjang 1.000 km dari Bukittinggi sampai Tanjung Enim, adalah etape terpanjang. Pemandangan adalah hutan primer, perkebunan sawit dan karet. Sejumlah jalan lurus memanjang dengan kontur turun-naik, plus lalulintas yang cukup padat, membuat rute ini cukup berat.
Di ujung rute, menjelang Pelabuhan Bakauheni, terdapat tiga tanjakan berat yang mesti dilalui. Selepas tanjakan tersebut, menanti bonus turunan sepanjang 2 km sebelum pelabuhan, denganpemandangan laut dilatarbelakangi gugusan pulau.
Spoiler for pic:
Quote:
Quote:
7. LINTAS KAMOJANG
Spoiler for kamojang:
Quote:
Bandung -> ±15 km -> Sapan -> ±9 km -> Majalaya -> ±16 km -> Kamojang -> ±22 km -> Tarogong
Quote:
Melakoni bikepackingdari Bandung menuju Garut melewati jalan provinsi mungkin sudah tak aneh bagi goweser. Namun, adalah sangat menantang jika mendatangi Kota Garut dengan melalui rute sepanjang sekitar 60 km yang melintasi Kawah Kamojang. Pengemar uphill akan menyukainya, karena sarat dengan tanjakan-tanjakan berat yang menguras tenaga.
Perjalanan keluar Bandung dimulai melalui rute Derwati, menuju Sapan, dilanjutkan ke arah Majalaya. Lalulintas pada rute ini relatif sepi dengan pemandangan yang cukup memanjakan mata. Trek yang dilewati pun berkontur relatif datar.
Dari Majalaya, perjalanan mengarah ke Jalan Raya Paseh-Ibun. Sekitar 6 km menuju Paseh, tanjakan-tanjakan ringan dan sedang mulai tersaji, ckup untuk pemanansan sebelum menghadapi tantangan tanjakan berat selanjutnya.
Selepas Paseh, jalan menanjak dengan kemiringan yang cukup membuat miris mesti dilalui. Terdapat tanjakan Monteng dan Patrol, tanjakan 'legendaris' bagi penyuka uphill. Tanjakan-tanjakan berat lainnya akan menanti sampai akhirnya tiba di PLTP Kamojang.
Berdasarkan data GPS, tingkat elevasi trek dari Majalaya pada ketinggian 670 mdpl dan tiba di power plant PLTP Kamojang pada ketinggian 1.550 mdpl adalah 850 m dengan jarak tempuh 10 km. Sangat menantang.
Namun, selepas PLTP Kamojang, trek sekitar 22 km menuju Tarogong, Garut, akan menjadi 'hiburan' setelah tubuh berlelah-lelah menaklukkan salahsatu rute uphill terberat di kawasan Bandung ini.
Perjalanan keluar Bandung dimulai melalui rute Derwati, menuju Sapan, dilanjutkan ke arah Majalaya. Lalulintas pada rute ini relatif sepi dengan pemandangan yang cukup memanjakan mata. Trek yang dilewati pun berkontur relatif datar.
Dari Majalaya, perjalanan mengarah ke Jalan Raya Paseh-Ibun. Sekitar 6 km menuju Paseh, tanjakan-tanjakan ringan dan sedang mulai tersaji, ckup untuk pemanansan sebelum menghadapi tantangan tanjakan berat selanjutnya.
Selepas Paseh, jalan menanjak dengan kemiringan yang cukup membuat miris mesti dilalui. Terdapat tanjakan Monteng dan Patrol, tanjakan 'legendaris' bagi penyuka uphill. Tanjakan-tanjakan berat lainnya akan menanti sampai akhirnya tiba di PLTP Kamojang.
Berdasarkan data GPS, tingkat elevasi trek dari Majalaya pada ketinggian 670 mdpl dan tiba di power plant PLTP Kamojang pada ketinggian 1.550 mdpl adalah 850 m dengan jarak tempuh 10 km. Sangat menantang.
Namun, selepas PLTP Kamojang, trek sekitar 22 km menuju Tarogong, Garut, akan menjadi 'hiburan' setelah tubuh berlelah-lelah menaklukkan salahsatu rute uphill terberat di kawasan Bandung ini.
Spoiler for pic:
Quote:
8. LINTAS MERATUS
Spoiler for meratus:
Quote:
Banjarmasin -> ±42 km -> Martapura -> ±195 km -> Tanjung -> ±274 km -> Balikpapan
Quote:
Rute sejauh lebih dari 500 km ini dimulai di Banjarmasin dan berakhir di Balikpapan, melintasi Gunung Meratus. Terdapat tanjakan cukup terjal, yang menuntut fisik prima. Juga turunan yang sangat curam, membutuhkan sistem pengereman yang mumpuni. Sisihkan cukup dana untuk berbelanja perhiasan intan di daerah penghasilnya, Martapura.
Trek dimulai di Banjarbaru menuju Martapura yang relatif datar dan tak banyak tanjakan. Kemudian dilanjutka ke kota Tanjung, melewati Kandangan yang merupakan kota penghasil dodol, Perangin dengan jalan mulus dan lebar, juga Lapangan Udara Warukin yang biasa digunakan oleh para pekerja tambang batu bara dan minyak.
Selepas Tanjung, trek mulai turun-naik karena melintasi pegunungan Meratus. Di etape ini banyak terdapat pedagang semangka segar di pinggir jalan. Menjelang kota Simpang Kuaro, terdapat turunan curam, sehingga jalur terlihat seolah terputus.
Terdapat pula tanjakan yang naik dengan perlahan (menajang mayak) saat akan melintasi Gunung Rambutan. Di puncak, terdapat sebuah air terjun indah di tepi jalan. Selepas itu, jalanan relatif menurun hingga tiba di Kota Balikpapan.
Trek dimulai di Banjarbaru menuju Martapura yang relatif datar dan tak banyak tanjakan. Kemudian dilanjutka ke kota Tanjung, melewati Kandangan yang merupakan kota penghasil dodol, Perangin dengan jalan mulus dan lebar, juga Lapangan Udara Warukin yang biasa digunakan oleh para pekerja tambang batu bara dan minyak.
Selepas Tanjung, trek mulai turun-naik karena melintasi pegunungan Meratus. Di etape ini banyak terdapat pedagang semangka segar di pinggir jalan. Menjelang kota Simpang Kuaro, terdapat turunan curam, sehingga jalur terlihat seolah terputus.
Terdapat pula tanjakan yang naik dengan perlahan (menajang mayak) saat akan melintasi Gunung Rambutan. Di puncak, terdapat sebuah air terjun indah di tepi jalan. Selepas itu, jalanan relatif menurun hingga tiba di Kota Balikpapan.
Spoiler for pic:
Quote:
Quote:
9. MATARAM
Spoiler for mataram:
Quote:
Denpasar -> ±41 km -> Pel. Padang Bai -> ferri -> Pel. Lembar -> ±22 km -> Mataram -> ±59 km -> Aikmel -> ±47 km -> Sembalun -> ±114 km -> Mataram
Quote:
Dimulai dari Pelabuhan Lembar, berakhir di Mataram. Namun, bila punya waktu senggang, gowes dapat dimulai dari Denpasar menuju Padang Bai sejauh 40 km, untuk kemudian diseberangkan kapal feri selama 5 jam ke Pelabuhan Lembar.
Rute mengitari Pulau Lombok ini berjarak sekitar 242 km. Trek bervariasi antara tanjakan, turunan dan jalan datar. Satu yang pasti, bersiaplah untuk terkagum-kagum dengan panorama alamnya yang sensasional.
Dari Pelabuhan Lembar, perjalanan mengarah ke Mataram. Rute relatif datar. Kontur mendaki mulai ditemui selepas Mataram menuju Aikmel. Melintasi Lombok bagian tengah sebelum menuju ke arah timur. Jalur yang dilalui didominasi dengan tanjakan landai berkelok-kelok. Trek menanjak terus menghadang hingga tiba di Sembalun.
Sembalun merupakan salah satu pintu masuk Taman Nasional Gunung Rinjani. Bila ingin tantangan lebih, kita dapat menitipkan sepeda di pos pintu masuk, dan melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani.
Dari Sembalun menuju kembali ke Mataram, banyak pantai indah yang sangat memanjakan mata. Gili Trawangan, Pantai Malimbu dan Pantai Senggigi yang eksotis akan membuat kita sejenak melupakan rasa lelah setelah mengayuh pedal sejauh ratusan kilometer.
Rute mengitari Pulau Lombok ini berjarak sekitar 242 km. Trek bervariasi antara tanjakan, turunan dan jalan datar. Satu yang pasti, bersiaplah untuk terkagum-kagum dengan panorama alamnya yang sensasional.
Dari Pelabuhan Lembar, perjalanan mengarah ke Mataram. Rute relatif datar. Kontur mendaki mulai ditemui selepas Mataram menuju Aikmel. Melintasi Lombok bagian tengah sebelum menuju ke arah timur. Jalur yang dilalui didominasi dengan tanjakan landai berkelok-kelok. Trek menanjak terus menghadang hingga tiba di Sembalun.
Sembalun merupakan salah satu pintu masuk Taman Nasional Gunung Rinjani. Bila ingin tantangan lebih, kita dapat menitipkan sepeda di pos pintu masuk, dan melakukan pendakian ke puncak Gunung Rinjani.
Dari Sembalun menuju kembali ke Mataram, banyak pantai indah yang sangat memanjakan mata. Gili Trawangan, Pantai Malimbu dan Pantai Senggigi yang eksotis akan membuat kita sejenak melupakan rasa lelah setelah mengayuh pedal sejauh ratusan kilometer.
Spoiler for pic:
Quote:
Quote:
10. MERAPI
Spoiler for merapi:
Quote:
Surakarta -> ±32 km -> Klaten -> ±28 km -> Cangkringan -> ±17 km -> Kinah Rejo Merapi -> ±39 km -> Yogyakarta
Quote:
Setelah menempuh rute yang relatif datar dari Surakarta hingga Klaten, goweser akan mulai berhadapan dengan tanjakan saat memasuki Cangkringan. Dan tanjakan terjal makin menantang hingga tiba di Kinah Rejo, desa asal almarhum Mbah Maridjan. Bonusnya adalah pemandangan menggetarkan, dan turunan sepanjang hampir 39 km menuju Alun-alun Kraton Yogyakarta. Meski panjangnya tidak sampai 120 km, trek ini akan mengingatkan kita bahwa betapa kecilnya manusia di hadapan ciptaan-Nya.
Perjalanan dimulai dari Kota Solo melewati Klaten menuju arah Candi Prambanan. Tipe jalan yang dilalui kebanyakan lurus. Lalu lalang kendaraan besar dengan kecepatan tinggi membuat kita mesti berhati-hati dan berkonsentrasi penuh.
Dari Candi Prambanan, trek mulai menanjak karena sudah memasuki area kaki Gunung Merapi. Namun, hijaunya sawah dan kesahajaan perkampungan dapat mengobati rasa lelah. Sepanjang jalan banyak ditemui bekas aliran lahar dingin serta awan panas yang menghancurkan daerah airan sungai, tanggul, dan permukiman warga.
Trek menanjak makin menantang saat melintasi jalan di sekitar Kali Kuning, hingga tiba di Desa Kinah Rejo.
Perjalanan dimulai dari Kota Solo melewati Klaten menuju arah Candi Prambanan. Tipe jalan yang dilalui kebanyakan lurus. Lalu lalang kendaraan besar dengan kecepatan tinggi membuat kita mesti berhati-hati dan berkonsentrasi penuh.
Dari Candi Prambanan, trek mulai menanjak karena sudah memasuki area kaki Gunung Merapi. Namun, hijaunya sawah dan kesahajaan perkampungan dapat mengobati rasa lelah. Sepanjang jalan banyak ditemui bekas aliran lahar dingin serta awan panas yang menghancurkan daerah airan sungai, tanggul, dan permukiman warga.
Trek menanjak makin menantang saat melintasi jalan di sekitar Kali Kuning, hingga tiba di Desa Kinah Rejo.
Spoiler for pic:
Quote:
LANJUT ke POST 2...
4iinch memberi reputasi
1
19K
Kutip
44
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Lounge Pictures
69KThread•12.6KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya