Liputan6.com, Bandung - Kurang dari 24 jam, polisi mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan seorang siswi SMPN 51 Bandung. Polisi meringkus bocah laki-laki berinisial S yang duduk di kelas 1 sebuah SMP di Bandung, Jawa Barat.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Selasa (1/9/2015), bocah yang mengaku pernah dekat dengan korban ditangkap bersama sejumlah barang bukti di antaranya sebuah palu dan sebuah ponsel model lama milik pelaku yang tertinggal di lokasi kejadian.

Kepada penyidik, pelaku S mengaku kesal karena korban Pricila Dina yang merupakan mantan pacarnya telah memiliki teman dekat yang baru. Pelaku S pun menyusun rencana untuk melampiaskan kekesalannya. Namun ternyata ada motif lain dibalik aksi kejinya.

"Bahwa yang bersangkutan menginginkan salah satu handphone android karena yang bersangkutan mempunyai handphone yang bentuk lama yaitu nokia," ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Mokhammad Ngajib.

"Nah yang bersangkutan atau pelaku ini mengharapkan punya handphone android yang bisa operasional seperti rekan-rekannya. Dari keinginan tersebut, yang bersangkutan mempunyai rencana karena si korban ini mempunyai HP android," tandas AKBP Mokhammad Ngajib.

Pelaku S yang masih di bawah umur kini dititipkan di Dinas Sosial Bandung.

Senin 31 Agustus 2015 siang, warga di Kawasan Cipamokolan, Rancasari, Bandung, dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan di salah satu sudut areal persawahan. Kondisinya mengenaskan dengan luka parah di kepala.

Belakangan diketahui korban adalah Pricila Dina yang tinggal di Kompleks Perumahan Riung Purna, Bandung, dan masih duduk di kelas 9 SMPN 51. Rencananya, jenazah korban akan dimakamkan di TPU Pandu, Bandung, Rabu 2 September 2015. (Vra/Yus)
http://tv.liputan6.com/read/2307093/...antan-pacarnya

BANDUNG - Di usianya yang baru 12 tahun 10 bulan, SF, pelaku pembunuhan terhadap Fricila Dina (15) harus bersiap menghadapi tuntutan hukum. Siswa kelas VII di sebuah SMPN di Kota Bandung itu dijerat dengan pasal berlapis.

Kasatreskrim Polrestabes Bandung, AKBP M Ngajib, membeberkan, SF dijerat denga empat pasal berlapis. Pasal pertama adalah Pasal 338 KUHPidana mengenai pembunuhan, juga Pasal 351 ayat 3 mengenai penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

“Dari hasil penyelidikan sementara perbuatan tersangka ini sudah terencana sehingga kita masukuan Pasal 340 KUHPidana,” jelasnya, Selasa (1/9/2015).

Selain itu, penyidik juga menerapkan Pasal 365 ayat 3 mengenai pencurian dengan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia. Pasal tersebut diterapkan karena niat awal SF adalah mengambil smartphone milik korban.

Meski demikian, Ngajib memastikan saat ini SF tidak akan ditahan. Hal tersebut merujuk pada Pasal 32 Ayat 2 UU No 11 tahun 2012 mengenai Sistem Peradilan Pidana Anak.

“Akan tetapi pelaku kami titipkan kepada LPKS (Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial) untuk dilakukan pembinaan,” katanya.

Namun Ngajib menegaskan, SF tetap akan diajukan ke meja hijau sesuai dengan perkara yang saat ini terjadi. “Walau pun dititipkan tapi tetap dalam pengawasan kami,” tegasnya.
http://news.okezone.com/read/2015/09...at-empat-pasal

BANDUNG, TRIBUNJABAR.CO.ID --- Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku sangat prihatin dengan kasus kematian siswi salah satu SPMN di Kota Bandung yang dianiaya rekannya sesama pelajar.
"Saya sudah minta Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung untuk mencari tahu motif perilaku menyimpang dari pelaku," ujar Emil panggilan Ridwan Kamil di di The Trans Luxury Hotel, Selasa. (01/09/2015). .
Emil akan mencari tahu, alasan bocah membunuh bocah harus terungkap penyebabnya dan akan memonitor perkembangannya.
Emil mengimbau kepada para orang tua untuk lebih memperhatikan anak-anaknya sebagai penyeimbang dinamika pergaulan sosial di luar rumah.
"Perilaku anak kuncinya di keluarga, anak itu harus dididik bermanfaat untuk keluarga, jadi anak menyenangkan minimal tidak merugikan orang lain," ujar Emil.
Seperti diberitakan, Fricilia Dina (15) siswi kelas 9 SMPN 51 dibunuh oleh rekannya SF (13) Senin (31/8/2015) sore di pematang sawah Jalan Inpeksi Cidurian.
Saksi mata melihat Fricilia dipukul kepalanya dengan palu oleh pelaku. (*)
http://jabar.tribunnews.com/2015/09/...ah-bunuh-bocah

BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengunjungi rumah duka Fricila Dina (15) di Jalan Riung Purna VIII No 33, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Rabu (2/9/2015). Fricilia merupakan korban tewas akibat kepalanya dipukul dengan palu.

Pantauan Okezone‎, Ridwan datang sekira pukul 8.25 WIB. Saat berada di dalam rumah duka, ia langsung disambut oleh kedua orangtua Fricila yang berdiri tepat di samping peti jenazah korban.

"Pak Wali Kota (Ridwan), inilah anak kami yang menjadi korban (pembunuhan). Biarlah anak saya menjadi pembelajaran bagi orangtua. Saya ikhlas," tutur a‎yah Fricilia, Matheus Teguh Diyantoro, saat menyambut kedatangannya.

Matheus berharap kasus yang menimpa anaknya terus berjalan sesuai hukum yang berlaku. "Saya hanya meminta keadilan yang murni. Doa dan dukungan berjalan lancar di pengadilan," ujarnya.

‎Setelah itu, Ridwan mengatakan turut berduka. Ia berharap keluarga yang ditinggal tabah. "Semoga diberi jalan yang terbaik. Dan kita doakan bersama (Fricila) agar mendapat tempat yang terbaik," ucapnya.

Usai ‎melakukan kunjungan sekira 10 menit, Ridwanmeninggalkan lokasi dan melanjutkan kegiatannya untuk blusukan ke kawasan Kecamatan Batununggal.

Sementara jenazah Fricilia rencananya akan dimakamkan hari ini pukul 9.00 WIB. Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Kristen Pandu yang berada di Jalan Pandu, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung.

(abp)
http://news.okezone.com/read/2015/09...h-duka-fricila