TRIBUNPEKANBARU.COM - Kembar siam Tatiana dan Krista Hogan membuat dokter keheranan karena bisa bertahan hidup hingga kini berusia tujuh tahun.

Padahal dua gadis yang menyatu pada tengkorak dan otak ini sempat diprediksi tak akan bertahan lama, kesempatan hidup 20 persen saja.
Sesaat setelah kelahiran, dokter mengumumkan keduanya tidak akan bisa dipisahkan. Dikarenakan operasi pemisahan akan membunuh atau membuat lumpuh satu di antaranya.

Meski kesempatan hidup tipis, Tatiana dan Krista menunjukkan keajaiban. Mereka belajar jalan bersama, berbicara, bahkan berdebat satu sama lain. Walaupun semua hal dilakukan berdua, mereka menikmati kehidupan yang sama seperti teman-teman di sekolah dan anak lainnya.
Dilansir Daily Mail, menurut sang ibu, Felicia, dua gadis itu senang pergi ke sekolah, menonton film Power Rangers dan makan kue.

Yang menyenangkan adalah, mereka selalu gembira dan memberikan kebahagiaan pada sang ayah, Brendan, dua kakak, Rosa (11) dan Christopher (9) serta adiknya Shayleigh (5).

Saat mengandung si kembar, Felicia dan sang suami sudah diberi tahu dokter janin mereka kembar yang menyatu di kepala. Namun mereka tidak ingin mengaborsi, dan tetap memonitor perkembangan bayi mereka setelah lahir.

Si kembar yang tinggal di Vernon, British Columbia, Kanada, ini unik dan membuat dokter tercengang bagaimana otak mereka saling terhubung dan bekerjasama. Satu di antara mereka bisa melihat melalui mata kembarannya.

Tak hanya itu, salah satu dari mereka juga bisa merasakan bila kembarannya digelitik.
Selain dapat mengendalikan tangan dan kaki miliknya sendiri, masing-masing juga mampu mengendalikan kaki dan tangan kembarannya.
Meskipun bisa merasakan hal yang sama, mereka memiliki karakter berbeda.

"Selama bertahun-tahun Tatiana menjadi pemimpin yang menonjol. Sedangkan Krista lebih pendiam dan lebih senang sendiri," kata Felicia dikutip Daily Mail.

Dr Douglas, ahli saraf itu mengakui keterpanaannya dengan perkembangan dua gadis kembar itu.
"Mereka mengejutkan saya - bagaimana mereka bisa menjadi sama, tapi juga menjadi berbeda. Bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan kesalahan alam untuk hidup sehat," katanya.

Keluarga percaya mereka bisa saling berkomunikasi melalui otak. Hal itu terlihat dari keisengan bersama dan saling bertukar lelucon tanpa harus bicara.

Meskipun bisa merasakan satu sama lain, keduanya sama seperti saudara yang lain. Ada kalanya akur dan saling menyayangi, ada kalanya bertengkar.

Ia menambahkan kadang pertengkaran itu tidak sebatas marah, tapi menjurus kekerasan. Jika sudah bertengkar, Felicia akan menasehati putri kembarnya.

"Kami katakan pada mereka, 'Kalian berdua harus menghabiskan waktu seluruh hidup kalian bersama-sama di dunia ini. Jadi kalian harus bekerjasama dan bersikap baik satu sama lain,'" kata Felicia.
Kisah kehidupan kembar siam ini ditayangkan di Channel 5, Selasa malam (18/8/2015) sehingga orang yang ingin melihat keseharian mereka.