Original Posted By sam.kerpus►odop kera ngalame...!!
Ane mau nambahin gan:
1. Supir2 angkot dan bis disana kebanyakan sopan,mereka akan meminta dan kasih kembalian agan SESUAI tarif. Dan jangan segan bertanya tujuan,mereka pasti akan menjawab dgn jujur. Jika angkutan mereka tidak melewati tujuan agan,mereka akan menyarankan angkutan lain tanpa membohongi agar agan naik angkot mereka seperti di ibukota.
2. Di Malang ketika anda bertamu anda akan selalu ditawari makan,makanlah walau sedikit sebagai bentuk penghormatan anda. Tidak menawari makanan/pelit makanan kpd tamu adalah hal yang haram bagi orang malang. Jadi kalo agan punya teman orang Malang dan berkunjung ke Malang,jangan takut kelaparan. hehehe

Original Posted By bangun82►Disamping ke norak an, kebejatan, ketinggian harga diri, sombong, dll
di malang masih ada setetes embun...diantaranya:
1. Al Umm, yayasan pendidikan ahlus sunnah, di merjosari
2. Radio Dakwah Islamiyah di sawahan
3. sekolah tahfidz Ar rohmah di dau
4. asrama putri Al izzah di batu
ini yg bikin ane betah di malang

Original Posted By jejaka30►Kesembilan

Siapkan stamina dan stok sabar yang berlebih dalam menghadapi kemacetan kota malang saat liburan..
Maklum malang blom punya ringroad dan kebanyakan jalan kota masih tergolong kecil.
Blom lagi pola berlalu lintas dan etika dalam berkendara yang terkadang masih kurang.

Original Posted By luchythia►SEJARAH BAHASA WALIKAN
sejarah boso walikan dimulai pada saat jaman perjuangan Gerilya Rakyat Kota (GRK). Para pejuang pada saat itu menggunakan
boso walikan sebagai alat komunikasi antar sesama pejuang serta sebagai identitas untuk mengenali lawan maupun kawan.
Pada saat itu, banyak sekali mata-mata Belanda yang berasal dari orang pribumi sendiri. Otomatis, komunikasi dalam Bahasa Jawa menjadi hal yang riskan karena para mata-mata itu juga pasti akan paham lantas akan membocorkannya pada pihak Belanda. Karena itu para pejuang menggunakan boso walikan untuk mengelabui para mata-mata sekaligus untuk meminimalisir bocornya strategi perjuangan para gerilyawan.
Namun boso walikan bukanlah bahasa sandi karena tetap menggunakan bahasa yang lazim digunakan, hanya cara membacanya yang diubah. Kata yang lazimnya dibaca dari kiri ke kanan dalam boso walikan dibaca dari kanan ke kiri. Bahasa yang bisa di- walik juga bisa berasal dari Bahasa Jawa maupun Bahasa Indonesia. Karena itu pula, boso walikan selalu berkembang karena pasti banyak kata-kata yang bisa di- walik . Namun, tentu tidak semua kata bisa seenaknya di- walik karena hanya kata-kata yang umum saja yang biasanya dibaca secara terbalik. Sebagai contoh, kata "komputer" tidak pernah diucapkan sebagai retupmok karena akan sulit pengucapannya dan tidak lazim digunakan.
sumber : halomalang.com/serba-serbi/ngalamers-harus-tahu-sejarah-boso-walikan
pejwan gan

Original Posted By sugayasa►Satu lagi nih yang harus di kasih tau kalo ke malang sam., usahakan para pelancong gunakan moda transportasi yang bener. contohnya;

1. kalo ke malang cuma sendiri atau berdua mending pake transportasi umum atau sepeda motor aja
2. kalo memang bawa rombongan banyak / keluarga gapapa bawa mobil asal lebih dari 4 orang
3. ati2 kalo romgongan klub adapes (sepeda motor). kalo make jalan jangan seenak jidad loe., kaya TS bilang arek malang lek kon dol, kene wani tuku (loe jual, guwa beli)

iki keluh kesahku. miris liat kotaku sing adem ayem, jadi macet gara2 para pendatang. mayoritas kendaraan malang pas weekend isinya plat L-W-S-H-B. Kemarin pengalaman perjalanan Blimbing - Karanglo makan waktu 1 jam. Wes kudu nguntal uwong ae rasane

TS tulung page one lek oleh gawe tambahan. Nuwus sakdurunge