Kaskus

Entertainment

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN

sangiangdewataAvatar border
TS
sangiangdewata
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
WELCOME



Sebelum agan dan sista memberikan komentar di thread ane mohon terlebih dahulu dibaca sampai tuntas agar agan dan sista bisa mengerti apa yang ingin ane sampaikan disini.
silahkan disimak emoticon-Recommended Seller

KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN

KELAPA SAWIT, sekilas mendengar nama tanaman tersebut pasti terbesit dibenak kita bahwa tanaman tersebut merupakan tanaman yang sangat menggiurkan untuk dijadikan lahan bisnis atau investasi yang sangat menguntungkan. Mengingat kelapa sawit merupakan komoditas unggulan dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan pembangunan agro-industri di Indonesia pada khususnya. Selain itu kelapa sawit dan produk turunannya merupakan sumber devisa bagi pemerintah Indonesia. Karenanya perlu upaya untuk memelihara dan mengembangkan kesinambungan peningkatan kelapa sawit sebagai sumber daya alam yang potensial.


KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
Tingginya permintaan minyak sawit oleh masyarakat Dunia, membuat Indonesia mengikrarkan rencana mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang terbesar dan bertekad menjadi penghasil minyak sawit di dunia. Namun ada kelompok organisasi masyarakat sipil Indonesia yang mengingatkan bahwa dengan perluasan komoditas kelapa sawit tersebut akan semakin memiskinkan komunitas-komunitas setempat dan merusak lebih banyak hutan dan tentunya merusak lingkungan khususnya daerah pulau Sumatera dan Kalimantan. walaupun ada kerusakan hutan yang di akibatkan oleh masyarakat, tapi tidak separah yang diakibatkan oleh perluasan lahan kelapa sawit.


KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
Kontroversi tentang perluasan lahan kelapa sawit tersebut terus menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan, baik dari pihak masyarakat setempat maupun tokoh-tokoh adat yang menganggap hutan adalah warisan leluhur yang harus dijaga karena sebagian besar masyarakat terutama yang berada dipedalaman, hidup mereka sangat bergantung dengan hutan. Namun sikap pemerintah yang tetap berkeinginan mempertahankan perluasan perkebunan kelapa sawit dengan berbagai alasan yang diantaranya kelapa sawit dinilai sebagai sumber devisa Negara yang penting dan berkontribusi tinggi terhadap eksport non migas, meskipun pada akhirnya harus mengorbankan daerah hutan serta lingkungan tersebut.

Keinginan pemerintah ini dipertegas dengan mengaitkan pembangunan perkebunan kelapa sawit dengan Program Revitalisasi Perkebunan terutama di kawasan perbatasan dengan alasan keamanan, kemudian untuk mengatasi Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri, mengurangi kemiskinan, membantu pembangunan daerah dan upaya menghentikan penebangan liar/illegal dan penyeludupan kayu. sehingga terlihat seolah-olah kebijakan pemerintah tersebut terlihat berpihak kepada kepentingan-kepentingan perusahaan besar/asing. Padahal didalam UU 18 tahun 2004 Tentang Perkebunan dalam pasal 22 tentang Kemitraan sudah jelas dinyatakan bahwa setiap Perusahaan menjalin kerjasama Kemitraan dengan masyarakat sekitarnya.

Kebijakan pemerintah ini cukup beralasan, dimana Pemerintah ingin meningkatkan ekonomi masyarakat melalui subsektor perkebunan dan sekalian juga untuk dapat mengimbangi besarnya utang luar negri Indonesia sehingga tingginya nilai eksport dari komoditi kelapa sawit ini dapat secepatnya mempercepat pelunasan utang negara. upaya tersebut cukup baik namun harus dibarengi dengan adanya kesepakatan bersama antara pemerintah dan rakyat Indonesia sebagai subjek yang berperan penting, sehingga kemungkinan konflik yang ada dapat dihindari.

Akibat negatif yang terjadi dapat berupa konflik atas tanah yang menentang pembelian lahan, mengingkari atas hak-hak, menghilangkan atas mata pencaharian masyarakat asli, pembabatan hutan, kebakaran hutan, serta polusi. kekwatiran tersebut cukup beralasan apalagi perluasan perkebunan kelapa sawit ini di proyeksikan dalam skala besar yang justru dimungkinkan akan menciptakan masalah-masalah serupa yang lebih besar daripada sebelumnya.
ni gan gambar dari dampak tersebut...
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
kebakaran hutan
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
pembabatan hutan
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
satwa pun ikut merasakan imbasnya gan
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
satwa langka yang terancam punah
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
asap dari pembakaran lahan dan masih banyak lagi gan.

Asosiasi Pengusaha Perkebunan Sawit Indonesia bahkan mendapatkan protes dari pecinta lingkungan hijau dunia tentang perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
Perkebunan kelapa sawit indonesia dijalankan tanpa mengindahkan kelestarian lingkungan karena hampir dari setengah luasan kebun sawit di Indonesia dilakukan dengan membuka hutan hujan yang di dalamnya terdapat ribuan spesies unik tropik sehingga mengancam kelestarian spesies-spesies tersebut.
berikut alasan pecinta lingkungan hijau dunia memberikan protes terhadap Asosiasi Pengusaha Perkebunan Sawit Indonesia (APPSI):
1. Perkebunan kelapa sawit mengurangi kemampuan hutan mengkonversi CO2 sehingga perkebunan kelapa sawit mendorong global warming lebih cepat.
2. Pembukaan kelapa sawit menimbulkan masalah sosial karena perkebunan kelapa sawit mempekerjakan pekerja secara tidak layak dan hampir mirip dengan perbudakan
3. Pembukaan kebun kelapa sawit di suatu wilayah menimbulkan konflik sosial karena kebutuhan pekerja di kelapa sawit sangat banyak sehingga perusahaan mendatangkan pekerja dari luar wilayah tersebut dengan sangat banyak, dan masuknya orang asing mengakibatkan konflik horisontal.
4. Janji bahwa pembukaan kelapa sawit akan meningkatkan taraf hidup masyarakat tidak tercapai.

Untuk lebih jelasnya seperti apa dampak yang ditimbulkan oleh perkebunan kelapa sawit, mari kita bahas dibawah ini.

Aspek Lingkungan Perkebunan Kelapa Sawit

KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
Perluasan perkebunan kelapa sawit telah mengakibatkan pemindahan lahan dan sumberdaya, perubahan luar biasa terhadap vegetasi dan ekosistem setempat. Lingkungan menjadi bagian yang sangat rawan terjadi perubahan kearah rusaknya lingkungan biofisik yang terdegredasi serta bertambahnya lahan kritis. apabila dikelola secara tidak bijaksana. Aspek lingkungan mempunyai dimensi yang sangat luas pengaruhnya terhadap kualitas udara dan terjadinya bencana alam seperti kebakaran, tanah longsor, banjir dan kemarau akibat adanya perubahan iklim global.

Hutan mempunyai fungsi ekologi yang sangat penting, antara lain, hidro-orologi, penyimpan sumberdaya genetik, pengatur kesuburan tanah hutan dan iklim serta rosot (penyimpan, sink) karbon, Hutan juga berfungsi sebagai penyimpan keanekaragaman hayati. Ekspansi perkebunan kelapa sawit memiliki dampak-dampak besar bagi penduduk Indonesia Umumnya, khususnya Masyarakat di Kalimantan dan Sumatra yang merupakan basis area perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia.

Kerusakan dan degradasi hutan menyebabkan perubahan iklim dengan dua cara. Pertama, menggunduli dan membakar hutan melepaskan karbondioksida ke atmosfir dan kedua, wilayah hutan yang berfungsi sebagai penyerap karbon berkurang. Peran hutan dalam mengatur iklim sangat penting sehingga jika kita terus menghancurkan hutan tropis, maka kita akan kalah dalam memerangi perubahan iklim. Hutan adalah rumah bagi keanekaragaman hayati dunia -- jutaan binatang dan tumbuhan. Terlebih lagi, jutaan masyarakat asli hutan bergantung kepada hutan sebagai sumber kehidupan mereka.

Budidaya tanaman kelapa sawit menerapkan sistem monokultur yang mensyaratkan pembersihan awal pada lahan yang akan digunakan (land clearing). Secara ekologis, memang pola monokultur lebih banyak merugikan karena penganak-emasan tanaman tersebut akan berdampak pada penghilangan (atau pengurangan tanaman lain).

Jika lahan baru yang dibuka berupa hutan, maka tentu saja ini akan berdampak pada berkurangnya -atau bahkan hilangnya- keanekaragaman hayati yang sudah ada sebelumnya.

Keanekaragaman hayati membentuk ekosistem yang kompleks dan saling melengkapi, gangguan atas ekosistem tentu akan mengganggu keseimbangan alam, misalnya pada hilangnya aktor-aktor alam yang berperan dalam rantai makanan. Kehilangan satu aktor yang ada pada rantai makanan dalam posisi lebih tinggi dari aktor lainnya akan menyebabkan peningkatan populasi aktor dibawahnya tanpa dikontrol oleh predator alami yang ada di atasnya. Bisa dibayangkan jika ledakan populasi itu merupakan ancaman bagi populasi lain. Contoh paling gampang adalah populasi yang mengganggu dan kemudian disebut hama.

Pada beberapa kasus, pembukaan lahan hutan -tidak hanya lahan sawit- diikuti dengan pembakaran untuk mempercepat proses land clearing. Kasus asap yang muncul dari kebakaran (atau pembakaran) hutan sangat sering muncul beberapa waktu lalu dan kita semua sudah tahu dampaknya.

Adapun untuk lahan yang sudah beroperasi, kegiatan pertanian dan perkebunan, seperti aktivitas pemupukan, pengangkutan hasil, termasuk juga pengolahan tanah dan aktivitas lainnya, secara kumulatif telah mengakibatkan tanah mengalami penurunan kualitas (terdegradasi), karena secara fisik, akibat kegiatan tersebut mengakibatkan tanah menjadi bertekstur keras, tidak mampu menyerap dan menyimpan air. Penggunaan herbisida dan pestisida dalam kegiatan perkebunan akan menimbun residu di dalam tanah. Demikian juga dengan pemupukan yang biasanya menggunakan pupuk kimia dan kurang menggunakan pupuk organik akan mengakibatkan pencemaran air tanah dan peningkatan keasaman tanah.
ni gan limbah sawit yang apabila mencemari sungai akan merusak lingkungan beserta ekosistem yang ada gan
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN

Tanaman kelapa sawit juga merupakan tanaman yang rakus air. Ketersediaan air tanah pada lahan yang menjadi perkebunan kelapa sawit tersebut akan semakin berkurang. Hal ini akan mengganggu ketersediaan air, tidak hanya bagi manusia namun bagi tanaman itu sendiri. Dengan berkurangnya kuantitas air pada tanah dapat menyebabkan para petani akan sulit mengembangkan lahan pertanian pasca lahan perkebunan kelapa sawit ini beroperasi.
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN
gambar air yang tercemar limbah

Jika dibiarkan tanpa antisipasi atas dampak jangka panjang, maka lahan demikian akan menjadi terlantar dan pada akhirnya akan menjadi lahan kering juga gersang yang terbengkalai.
KELAPA SAWIT: ANTARA KEUNTUNGAN DAN KESENGSARAAN SERTA RUSAKNYA LINGKUNGAN

Lantas apa kesimpulan agan/sista sekalian tentang perusahaan-perusahaan sawit yang ada di Indonesia, apakah agan/sista setuju terhadap keputusan pemerintah atau lebih memihak kepada rakyat? emoticon-Cool
lebih pentingkah pendapatan negara dibandingkan dengan kelangsungan suatu ekosistem serta lingkungan yang kelak akan kita wariskan kepada anak cucu kita?

jangan lupa bantu emoticon-Rate 5 Star sama emoticon-Blue Guy Cendol (L) nya gan/sis.
emoticon-I Love Indonesia salam Indonesia.

mampir ke Thread ane yang lain:
meme & gambar terlucu edisi pilihan (campuran)
BEBI ROMEO ISI SUARA OPTIMUS PRIME DI FILM TRANSFORMERS
PEMANDANGAN BUMI KALIMANTAN TENGAH (EDISI LIBURAN)
MENGENAL MOTIF KHAS SUKU DAYAK
Arti merek pakaian GAP yang di isukan negatif akhir-akhir ini
FAKTA YANG SALAH DALAM DUNIA PENDIDIKAN
PETANI TUNTUT HAK TANAH, BERBUAH PUKULAN DARI POLISI
Diubah oleh sangiangdewata 18-07-2015 18:52
0
16.2K
63
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
924.4KThread88.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.